Pagi pagi buta gadis berpiyama Hello Kitty itu berjalan untuk ke lantai bawah dengan memakai tangga, sebenar nya dia bisa memakai lift yang memang ada di mansion.
Wajah polos tanpa make up itu melihat sekeliling nya, tak peduli rambut nya yang masih berantakan belum sempat dia rapihkan.
Pukul 04:15, tapi bodyguard saat ini bukan nya berkurang malah semakin bertambah.
Pernah hari itu Hyuna bertanya kenapa jika malam bodyguard semakin bertambah, jawaban nya hanya satu yang jahat selalu aktif dimalam hari. Ntah siapa yang dimaksud, mungkin pencuri yang biasa mencuri barang barang berharga?
Bodyguard menunduk hormat terhadap gadis itu, Hyuna tersenyum ramah untuk menanggapi.
"Nona, apa yang sedang kau lalukan di pagi seperti ini?" kepala maid itu mendekat.
Hyuna menoleh, terlihat ketua maid yang bermana Hangle yang menghampiri nya.
Senyum Hyuna terbit. "Ngga apa apa bi, aku hanya bosan dikamar."
"Nona tidak tidur?"
"Aku tidur ko bi, hanya saja bangun pagi sekali dan merasa bosan dikamar."
Wanita berumur 40 tahun itu menganguk faham. "Baiklah, nona menginginkan apa saat ini?"
"Seperti nya tidak ada, aku hanya ingin keluar untuk menghirup udara segar."
"Kalau begitu minta bodyguard untuk menemani nona!" suruh Hangle.
"Tidak perlu bi, setiap sudut sudah ada bodyguard. Aku akan aman, tenang saja."
Hangle pun mengalah, membiarkan Hyuna untuk menghirup udara di luar. Lagi pula ada banyak bodyguard disana yang sedang menjaga bukan? Jadi tak masalah jika gadis itu keluar sendirian.
Hyuna melangkahkan kaki nya kearah pintu keluar utama dimansion ini, namun terhenti melihat seorang pria yang sedang minum di dapur. Dilihat dari postur tubuh nya, seperti bukan Varo.
Karna rasa penasaran mya sudah memuncak, dia pun memilih untuk menghampiri pria itu.
"Kau siap--Waxce?"
Waxce yang tahu jika itu Hyuna segera menunduk. "Selamat pagi nona, apa yang anda lakukan dipagi pagi seperti ini?"
"Waxce, apa yang terjadi kepada mu?"
Pria kepercayaan Varo hanya terdiam menunduk, berusaha menutupi sesuatu.
"Angkat kepala nya Waxce, apa yang kau sembunyikan?!" titah gadis berpiyama itu.
Pria yang masih menggunakan stelan kantor mengangkat kepala nya perlahan, membuat Hyuna detik itupun terkejut.
"Apa yang terjadi?" ucap Hyuna dengan nada khawatir, melangkah satu langkah untuk lebih dekat dengan pria itu. Karna tinggi Hyuna sebatas pundak nya dia sedikit mendongak.
"Waxce, apa yang terjadi?" nada bicara Hyuna memelan, terdengar seperti khawatir.
Waxce memalingkan wajah nya menyamping. Hyuna yang masih khawatir itu ingin mengulang pertanyaan, namun terhenti. "Bukan apa apa, nona."
"Tap—"
"Nona sebaik nya kembali kekamar, e-maaf, saya permisi."
Menatap kepergian Waxce, apa yang sebenar nya terjadi. Kenapa wajah waxce dipenuhi lebam biru dan sedikit noda darah.
Tak ingin memikirkan lebih lama, dia memilih untuk berjalan keluar. Sesuai apa permintaan nya sejak tadi.
Hyuna menghirup udara segar, ternyata udara dipagi seperti ini sangat menyejukkan. Kaki mungil itu berjalan kearah kolam, yang terletak di pinggir samping mansion. Hyuna menyilangkan tangan miliknya, menutup bagian dada dan tak lupa mengusap-usap tubuh seolah kedinginan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Aeron
Fantasy"Saat dewasa nanti aku ingin menikah dengan seorang mafia." "Apa?!" Desy menatap Hyuna tak percaya. * * * "Aku menyukai mu." "Kalau begitu, jadi mafia dulu."