Aiko, Kate, dan Seiko benar benar tidak percaya kalau aku memasuki dimensi lain. Hahaha kalian fikir, aku percaya? Tidak.
Entah kenapa tiba tiba aku ada disana. Aku merasa bahwa itu hanyalah sebuah mimpi, tapi tidak. Itu bukanlah sebuah mimpi. Itu terasa seperti nyata. Bahkan, aku benar benar bertemu dengan Miko.
Entah kenapa, sekarang aku jadi lebih dekat dengan Miko. Mungkin kalau kita belum mengenalnya lebih dekat, dia akan terlihat seperti laki laki cuek dan sinis. Tapi, jika kita sudah mengenal dia lebih dekat, ternyata tidak. Dia itu asik, baik, lucu. Dia sering mengajakku jalan jalan jika aku dan dia tidak ada hal yang harus dikerjakan.
"Udah ada hubungan spesial ya, antara kamu dan Miko?" Tanya Kate. Sekarang aku dan Kate sudah kembali ke rumah. Begitu juga dengan Aiko dan Seiko.
"Hubungan apasih? Kita kan cuma teman" jawabku. Kate tertawa.
"Teman? Apa kau yakin? Kalau hanya sebatas teman, tidak mungkin kau dan dia sering sekali jalan bareng berduaan. Bahkan, kau tidak pernah mengajakku" kata Kate.
"Miko yang mengajakku, Kate. Dia bilang tidak perlu mengajak siapapun lagi. Dia hanya ingin aku saja yang ikut jalan bersamanya" kataku. Kate tersenyum miring.
"Itu berarti dia menyukaimu" kata Kate. Aku tertawa.
"Kau lucu. Tidak mungkin dia menyukaiku. Bahkan, kita baru kenal. Tidak mungkin secepat itu dia menyukaiku" kataku.
"Kim, rasa suka ataupun cinta itu datang dan pergi sesukanya. Mereka akan datang dan pergi disaat kita tidak menyadarinya. Mereka akan datang dan pergi diwaktu yang tidak akan pernah kita duga. Kita hanya bisa merasakannya, dan kita tidak akan pernah tau kapan dan dimana rasa suka atau cinta itu akan berlabuh" kata Kate.
"Kenapa kamu jadi sok puitis seperti itu?" Tanyaku. Kate tersenyum.
"Terserah kau mau bilang apa. Tapi, aku hanya memberitahukanmu. Kau harus dengarkan apa kataku tadi. Aku yakin, bahwa kau juga menyukai Miko" kata Kate.
"Kau gila? Kau tau bahwa aku adalah tipe perempuan yang tidak semudah itu jatuh cinta pada seorang laki laki" kataku.
"Kau hanya tidak menyadari tentang perasaanmu itu, Kim. Disaat kau nyaman berada disamping Miko, disitulah kamu memendam perasaan sama dia" kata Kate.
Kate kesambet, mungkin? Kenapa dia bisa jadi bijak seperti itu?
***
Hari ini Miko mengajakku jalan. Ke mall tempat aku menemukan anak dari supir taksi yang hilang itu. Eh iya, aku hampir melupakan soal itu. Rumah! Rumah itu... Aku bisa menunjukkannya pada Miko.
Sekarang aku sedang berada di dalam mobil Miko menuju mall. Diperjalanan Miko menyetel musik dari radio yang ada di dalam mobilnya.
"Aku pernah menemukan sebuah rumah. Rumahnya sangat mengerikan" kataku. Seketika Miko menengok ke arahku, lalu setelah itu kembali fokus ke jalanan.
"Rumah?" Tanya Miko. Aku mengangguk.
"Waktu itu aku menaiki taksi untuk pergi ke mall. Mall-nya mall yang akan kita kunjungi sekarang. Supir taksi itu bilang, bahwa dia kehilangan anaknya. Dia memberikanku foto anaknya. Dan saat aku di mall, ketika aku pergi ke toilet, aku tiba tiba bertemu dengan anak aneh yang keluar begitu saja dari toilet di mall itu. Lalu dia lari keluar mall. Aku mengejarnya. Karena aku tau, itu adalah anak dari supir taksi yang hilang. Aku mengejarnya, mengikutinya. Hingga dia berhenti di sebuah rumah. Rumah tua, kotor, menyeramkan, dan sepertinya tidak terawat. Karena aku merasa takut, akhirnya aku segera pergi dari tempat itu" kataku menceritakan semuanya pada Miko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuchisake Onna
TerrorPerempuan memakai masker? Aneh. Tapi, kalau dengan gunting besar di tangannya? Menyeramkan. copyright © 2015 by Nahdah_M17