Jadi, inilah rumah misterius itu. Tempat dimana aku menjejakkan kaki sekarang. Tempat dimana suasana dingin dan mencekam kini membalut tubuhku.
Entah bau amis apa yang terasa di hidungku, tapi kuharap ini semua bisa hilang dalam sekejap.Aku, Miko, Kate, Aiko, dan Seiko memasuki rumah misterius itu. Kate dan Aiko menjaga belakang. Seiko ditengah, sedangkan aku dan Miko didepan. Kita masing-masing membawa senter ditangan. Dan kita masing-masing membawa tas yang berisi berbagai macam barang untuk jaga-jaga.
Aku membawa tali tambang, pisau, golok, handphone, karung, senter cadangan, sarung tangan, dan obat-obatan.
"Aku takut..." kata Aiko.
"Kau pikir aku tidak takut? Aku juga takut" kata Kate.
"Ssttt. Kalau kalian berisik, Kuchisake Onna akan datang dan membunuh kalian berdua" kata Seiko. Dengan cepat Kate dan Aiko menghampiri Seiko dan memeluknya.
"Ini kesalahan. Mereka penakut. Jadi lebih baik sekarang kita pindah posisi. Aku dan Seiko di belakang, Kate dan Kimi didepan, dan Aiko ditengah" kata Miko. Semua mengangguk dan menyetujui perintah Miko.
Setelah semua sudah selesai pindah posisi, kami melanjutkan perjalanan menyusuri rumah misterius ini. Sungguh, disini sama sekali tidak ada penerangan.
Tuukk,, tuukk...
Suara langkah kaki terdengar. Spontan kami semua langsung mematikan senter, dan mengumpat di sudut ruangan.
Karena sebelumnya, kami semua sudah sepakat, jika ada suara terdengar sekecil apapun, langsung matikan senter dan kumpul bersama untuk mengumpat. Hal ini dilakukan agar tidak ada yang terpisah diantara kami semua.
"Suara langkah kaki siapa itu?" Bisikku pada Miko.
"Sssttt. Aku tidak tau" jawab Miko. Keadaan hening sekali.
Tidak lama, entah itu seorang wanita, atau sesosok wanita masuk ke rumah misterius ini, dan mendekati pintu yang ada di ujung ruangan. Wanita itu membuka pintu dan masuk ke dalamnya.
***
Setelah sekian lama kami menunggu, sekitar 30 menit-an, entah seseorang atau sesosok wanit keluar dari ruangan itu dengan membawa gunting besar ditangannya.
Lalu setelah wanita itu keluar dari rumah misterius ini, Aku, Miko, Kate, Aiko, dan Seiko memasuki ruangan yang wanita tadi masuki. Saat aku membuka pintu ruangannya, bau amis darah sangat tercium. Dan banyak sekali genangan darah di ruangan ini.
Dan terdengarlah suara tangisan. Entah itu tangisan siapa...
Diruangan itu, ada banyak sekali anak kecil. Laki-laki dan perempuan, semua ada disini. Dan aku melihat ada mayat seorang anak kecil perempuan tergeletak dipojok ruangan dengan darah tergenang disekitar tubuhnya.
"Hai semua. Kalian bisa tenang sebentar? Kami datang kesini untuk menyelamatkan kalian semua. Tapi, aku butuh penjelasan kalian. Kenapa kalian bisa ada disini?" Tanyaku pada semua anak kecil yang ada di ruangan itu. Semua terdiam. Lalu tidak lama, seorang anak perempuan membuka mulutnya.
"Kami bisa ada disini dengan cerita yang berbeda-beda. Kalau aku, saat itu aku sedang bermain petak umpet. Tapi teman-temanku tak kunjung menemuiku. Tiba-tiba, seorang wanita datang menghampiriku. Wanita cantik dengan masker yang menutupi mulutnya. Awalnya kupikir dia wanita baik-baik. Dia menanyakan apakah dirinya cantik, lalu aku menjawab bahwa dia cantik. Lalu dia membuka maskernya, dan menanyakan lagi apakah dia cantik saat maskernya dibuka. Lalu aku kaget. Mulutnya robek sampai hampir mengenai telinga. Aku jijik sekali melihatnya. Bahkan saat itu, aku muntah dihadapannya saat melihat mulutnya. Lalu aku berkata bahwa dia jelek, dan aku lari. Namun, belum jauh aku lari meninggalkannya, dia sudah menangkapku. Dan aku dibawa ke tempat ini" kata seorang anak kecil perempuan itu.
Aku seperti pernah melihat anak itu...... Astaga, ternyata dia Meri! Dan Meri masih dalam kondisi baik.
"Bagaimana kabarmu? Dan aku ingin bertanya satu hal. Bagaimana bisa kau ada di toilet mall?" Tanyaku.
"Kabarku baik. Saat itu aku berhasil kabur dari rumah ini. Tapi aku tak tau ingin kemana. Pikiranku seakan kacau saat keluar dari rumah ini. Saat aku keluar dari rumah terkutuk ini, aku berjalan dan terus berjalan. Sampai akhirnya aku bisa melihat keramaian. Aku mengikuti orang-orang yang sedang menuju mall. Dan akhirnya aku masuk ke dalam mall. Tapi buruknya, aku melihat dia ada disana. Aku melihat Kuchisake Onna sedang memperhatikan adikku. Ya, saat itu, Amora ada disana. Aku takut kalau wanita itu menculik Amora. Aku terus memperhatikan gerak gerik wanita menyeramkan itu, hingga dia menyadari bahwa aku memperhatikannya. Dia melihat kearahku. Saat melihatku, matanya melotot. Dan dia mengancamku. Dia menyuruhku kembali ke rumahnya. Kalau aku tidak kembali, maka dia akan menculik Amora. Aku kaget dan tak tau harus melakukan apa. Rasanya aku ingin sekali menangis. Aku lari ke toilet dan menangis disana. Tapi aku tau, bahwa aku tidak bisa lama-lama menangis di dalam toilet. Maka dari itu, aku langsung keluar dari toilet dan berlari kembali ke rumah misterius ini" kata Meri.
Jadi, itulah penjelasan dari Meri. Dia kembali karena dia ingin nyawa adiknya terselamatkan.
"Apa alasan Kuchisake Onna membunuh anak kecil?" Tanyaku. Meri menggeleng.
"Semua itu selalu jadi misteri. Tak ada yang tau apa alasan dia membunuh. Kalian tau, banyak sekali cerita tentangnya di internet. Dan masing-masing memiliki versi yang berbeda. Maka dari itu, aku sendiri tidak tau mana yang benar dan mana yang salah. Tapi kurasa semua versi itu benar. Dan ya, aku tak bisa menyimpulkannya" kata Meri.
Tukk,, tuukk...
Terdengarlah suara langkah kaki. Langkah kaki siapa?
"Dia datang. Kalian harus bersembunyi!" Kata seorang anak laki-laki.
Aku, Kate, Aiko, Seiko, dan Miko kaget. Tidak ada tempat bersembunyi di ruangan ini. Kecuali kita harus keluar ruangan ini.
Kami semua mengambil keputusan untuk mengumpat di bawah tangga. Ruangan ini memikiki tangga. Tapi tangga ini tidak menjamin keselamatan kami.
Prrakk,,
Wanita itu membuka pintu, dan masuk ke dalam ruangan ini. Semua anak tertunduk dan terdiam. Aku belum sempat bertanya tentang mayat seorang anak kecil di sudut ruangan itu.
Tanpa bersuara, wanita itu mendekati mayat anak kecil itu. Membelah dadanya sampai ke perut tanpa rasa jijik sama sekali. Aku yang melihatnya serasa ingin muntah.
Wanita itu terus membelahnya. Saat sudah terbelah, wanita itu mengambil jantung anak kecil itu. Astaga.
Setelah mengambil jantung, wanita itu mengeluarkan isi perut anak kecik itu. Sumpah, aku mual.
Setelah itu, wanita itu mencongkel bola mata anak kecil itu. Lalu menaruh bola matanya disebuah kotak.
Astaga. Pemandangan yang menjijikan. Bahkan wanita itu menjilat darah yang mengalir dari tubuh anak kecil itu. Astagaaaa. Aku sudah tak bisa menahan mual. Hingga akhirnya aku muntah di tempat.
Suara muntahku membuat suasana berisik, hingga wanita itu menengok kearah kami.
Oh tidak. Mau apa dia?
Perlahan dia mendekat. Menatap kami semua dengan tatapan mengerikan.
Semakin lama wanita itu semakin mendekat. Hingga akhirnya dia membuka mulutnya, dan....
"Mau apa kalian kesini?" Tanya wanita itu.
Seketika udara menjadi dingin. Dan tidak lama, Aiko jatuh pingsan.
*bersambung*
Yey! Maaf sebulan lebih gak update. Maaf kalo ada kata-kata atau tata bahasa yang kurang tepat.
Jangan lupa VOMMENT yang banyak ya. Makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuchisake Onna
HorrorPerempuan memakai masker? Aneh. Tapi, kalau dengan gunting besar di tangannya? Menyeramkan. copyright © 2015 by Nahdah_M17