2. Kawin Den, biar bapakmu diem

50 5 1
                                    

Satu hari sebelumnya.

"Ra, emang lo yakin mau nyusulin Kevin ke Jepang? Bukannya harus daftar ulang?"

"Nyokap gue udah ngurus kok. Aman aja. Lagian ini juga janji mereka buat biarin gue liburan sendiri."

Mita, teman Azura menatap khawatir pada temannya, tapi tak bisa melakukan apa pun karena gadis itu kekeuh ingin ke Jepang menyusul Kevin gebetannya yang sedang ada pekerjaan di sana.

Kevin pengusaha muda. Tampan, populer, dan karismatik. Selayaknya laki-laki usia dua puluh enam tahun, Kevin sudah punya banyak hal menggiurkan yang membuat banyak wanita suka padanya.

"Yaudah deh kalau gitu. Lo hati-hati aja, ya, Ra."

Azura mengangguk dan menggeret kopernya masuk ke dalam. Melambai-lambaikan tangan dengan heboh sebelum hilang di kerumunan orang.

Sesampai di hotel Jepang. Azura meletakkan koper, membuka laptop dan mulai menjelajah internet. Gadis itu sudah menyiapkan kado untuk ulang tahun Kevin dan memberi kejutan nanti malam.

Karena rasa excited luar biasa. Feromon Azura melambung tinggi, membuatnya melakukan penjelajahan yang seharusnya tidak dia cari.

Lima jenis ciuman yang merangsang dan menggairahkan di ranjang.

Azura menjeda ketikan di keyboard. Gadis itu merasa sedikit malu atas kegiatannya, tapi karena rasa penasaran yang tinggi, dia melanjutkan kembali pencariannya.

"French kiss, atau ciuman perancis. Ciuman erotis yang bisa bikin hubungan jadi romantis, caranya adalah ... akh." Azura menutup wajahnya sendiri dengan telapak tangan, malu melihat semua penjelasan kata yang ada di layar laptopnya. "Cabul banget. Aku jadi deg-degan. Ini boleh nggak sih? ini kan dosa."

Azura memberengut. Ragu-ragu melanjutkan kegiatannya. Dalam dilema memilih keputusan. Sisi baik dan buruknya bertarung.

Baik: Udah, Ra. Gas aja. Ini buat menambah pengetahuan. Lebih baik tahu daripada pura-pura nggak tahu.

Buruk: Jangan, Ra. Ini dosa. Ini akkhh--

Sisi baik tidak selesai bicara karena Azura mengibas-ngibaskan tangannya ke udara.

"Ini untuk pengetahuan, jadi apa dunia ini kalau tidak diselimuti pengetahuan. Pengetempean? Kan nggak mungkin."

Gadis itu menatap tas kecilnya, mengeluarkan sebuah buku dan pena lalu mencatat apa yang dia lihat di internet.

Rasa penasaran adalah sesuatu yang berbahaya. Karena penasaran kalau tidak diobati akan membuat orang jadi mudah curiga, jadi menuduh, jadi tidak percaya, dan punya pikiran macam Azura.

Setelah mencatat lima jenis ciuman yang dia dapat beserta informasi tutorialnya. Gadis itu menyobek kertas dan menyimpannya di kantong hoodie yang dia pakai.

Dia siap untuk menemui Kevin di apartemen tempat laki-laki itu menginap malam ini.

***

"Suprise!"

"Zura?!"

Kevin, pemuda yang baru genap dua puluh enam tahun itu membeku di tempat saat melihat kekasihnya datang memberi kejutan berupa kue kecil dan balon.

Pakaian berserakkan di lantai, dalaman, dan juga kondom-kondom bekas.

Belum lagi jejeran minuman keras yang tergeletak dimana-mana.

Azura ikut diam membeku, matanya berkedip beberapa kali mencerna situasi.

Apa-apaan ini? Kevin sedang apa? Dan ... Pandangan gadis itu berfokus pada seorang gadis muda berambut panjang yang ikut tersentak bangun dan menatap kaget pada Azura.

Aiden Maccalant Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang