🍂
Seorang gadis turun dari dalam mobilnya sambil melihat sekeliling, gadis itu mengambil kacamata nya agar terhindar dari sinar matahari yang bisa membuat sakit matanya.
"Mel! Sebelah sini!", ucap Laura melambaikan tangannya.
Laura sedang berada bersama anak-anak KKN yang lainnya di sebuah rumah dan ada kepala desanya di situ.
Gadis itu mengambil koper dan tasnya kemudian menghampiri Laura dan Jesi, ternyata mereka bertiga satu rombongan.
"Akhirnya Lo sampe, kita nungguin Lo dari tadi", ucap Laura saat Amel sampai.
"Sorry, macet".
"Gapapa", jawab Jesi.
"Jadi bisa kita mulai?", tanya seorang lelaki paruh baya dengan baju lengkap layaknya kepala desa.
"Jadi kalian semua akan tinggal di rumah ini, tenang aja rumah ini sudah saya bersihkan dan sudah di pisahkan antara kamar perempuan dan laki-laki. Tolong rumah ini di jaga dan jangan di rusak, kebersihan juga tolong di jaga ya", lanjut si lelaki.
"Kalian sekarang boleh istirahat, saya tau kalian pasti lelah karena perjalanan jauh. Pembelajaran kalian bisa di mulai besok, ada yang mau di tanyakan?".
"Ga pak", jawab Laura.
"Yasudah saya permisi".
"Ayo gil", ucap Jesi menggenggam tangan sang kekasih--gilang.
"Bucin!", sindir Laura.
"Biarin wlee! Kasian ayang nya kerja..".
"Ya dia kerja ngumpulin uang buat nikahin-".
"Laura", suara itu membuat semua orang menoleh.
"Vino!", Laura menitipkan semua barang-barang nya ke Amelia kemudian berlari dan langsung memeluk Rio dengan erat dan vino membalas pelukannya
"Kok kamu di sini sih?", tanya Laura melepaskan pelukannya tapi tak seutuhnya.
"Mau nemenin kamu KKN, aku udah sewa rumah itu supaya kita bisa ketemu tiap hari", vino menunjuk salah satu rumah yang ada di seberang rumah tinggal mereka.
"Serius?! Yey makasih ayang!!", Laura kembali meluk vino.
"Pacarannya bisa di tunda ga? Ni barang Lo mau gw buang?", tanya Amelia saat yang lain sudah masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANTIK [TAMAT]
Teen Fiction✷TAMAT✷ "ambil kembali mata sama ginjal ini kak!! Aku ga butuh!! Hikss hikss...."