39

2 1 0
                                    

Amel membuka matanya karena suara jam alarm, sekarang adalah waktunya untuk bangun dan pergi ke kampus.

Saat Amel duduk di atas kasur ia melihat satu roti dan susu coklat di atas meja dekat sebuah surat, surat itu berbunyi.

"Jangan lupa di makan ya Mel, dari mama".

Amel tak menggubris sama sekali ia langsung pergi ke toilet untuk mandi dan pergi ke kampus agar tidak terlambat.

Amel sedang berkaca di depan cermin di kamarnya, hari ini ia memakai baju yang membuat lengkuk tubuhnya agak terlihat, biasanya kan dia pakai baju yang longgar tapi hari ini dia mau mencoba berpakaian seperti wanita pada umumnya yang anggunly dan juga cantik.

Amel sedang berkaca di depan cermin di kamarnya, hari ini ia memakai baju yang membuat lengkuk tubuhnya agak terlihat, biasanya kan dia pakai baju yang longgar tapi hari ini dia mau mencoba berpakaian seperti wanita pada umumnya yang anggunly dan ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amel juga memakai riasan di wajahnya, riasan tipis tapi masih bisa di lihat dengan jelas.

Setelah selesai, Amel keluar dari kamar sambil membawa tas di belakang punggung nya, ia tak memakainya tapi hanya memegangi nya saja.

Amel keluar dari kamar dan turun dari tangga, ia sudah melihat Rafa, Raisa, Wilda dan juga hartawan yang ada di meja makan.

Raisa sama Rafa kan udah nikah, punya rumah, ngapain masih tinggal di sini?, batin Amel kesal karena melihat Rafa dan Raisa.

"Mel, sarapan kamu udah kamu habisin?", tanya Wilda saat Amel melewati mereka di meja makan.

Amel tak menjawab sama sekali dan langsung pergi, hari ini dia naik mobilnya karena jika naik motor ia tak mau rambutnya acak-acakan.

"Sabar, kita coba rayu dia pelan-pelan dulu ya, intinya dia ga kabur-kaburan lagi dari rumah dan mau tinggal di rumah", ucap hartawan yang memegang pindah istrinya.

"Ngapain kalian? Keluar ga!".

Semua yang ada di meja makan menoleh ke arah luar rumah karena Amel tiba-tiba saja marah dengan nada yang tinggi.

"Kita akan ikut nona pergi ke kampus agar nona tak bisa kabur", jawab Bimo yang ada di kursi belakang mobil Amel bersama Nino saat Amel membuka pintu mobil nya.

Perasaan udah gw kunci deh kok mereka bisa masuk?, batin Amel.

"Ini mobil gw anjing! Keluar! Gw mau ke kampus! Mobil gw kalo bau awas ya".

"Kenapa sih pagi-pagi udah ribut?", tanya Wilda yang baru sampai dan berdiri di samping Amel membuat Amel menoleh.

"Suruh anak buah papa keluar dari mobil Amel".

"Kalian berdua kenapa di dalam mobil anak saya? Keluar", mendengar itu membuat Bimo dan Nino seketika keluar.

"Kalian pikir sopan masuk mobil orang tanpa izin? Kalian di ajarin adap ga sih sama orang tua kalian?! Percuma otot besar tapi ga punya otak!! Gw yang anak haram aja tau adap masa kalian ga tau?!", omel Amel pada kedua bodyguard di depannya.

"Bisa ga usah bahas anak haram ga sih Mel? Lo bukan anak haram", ucap Rafa dengan wajah sok nya.

"Lo diem ya anjing! Gw ga lagi ngomong sama Lo", jawab Amel sinis.

CANTIK [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang