"menurut Lo sekarang mereka lagi ngapain ya?", tanya Jesika pada Laura.
Laura dan Jesika sedang ketemuan di rumah Laura, biasanya Amel ikut kalo kumpul-kumpul kayak gini tapi ini dia ga ada.
"Ga tau, kenapa Lo nanya gitu?".
"Nanya aja sih, sepi coy ga ada Amel biasanya kan kita ngobrol sama-sama".
"Udah lah jes, Lo ngomong aja tuh sama fotonya Amel".
Hembusan angin pantai yang selalu membuat Amelia tenang, tidak dingin dan juga tak panas. Cuaca hari ini seakan mendukung.
Amel melihat pantai yang berbeda, ia belum pernah ke pantai ini dan ternyata kata Cellou benar bahwa di sini indah.
Selain itu juga ada burung-burung yang berterbangan.
"Cantik kan?", tanya Cellou yang berdiri di samping Amelia.
"Iya cantik, kok Lo tau tepat ini sih?".
"Gw sering ke sini sama almarhum mama gw, padahal udah lama tapi masih aja bagus dan tambah cantik lagi".
"Iya, tapi masih cantik kan? Gw jadi pengen lama-lama di sini", ucap Amel sambil menutup matanya menikmati hembusan angin yang melewati rambutnya.
"Iya cantik, cantik banget", jawab Cellou sambil tersenyum.
Cellou bukan melihat ke depan melainkan melihat ke arah Amelia, dirinya merasa makin ke sini Amel makin cantik bahkan lebih.
"Mau dansa?", ajak Cellou tiba-tiba.
Amel membuka matanya menatap heran ke arah Cellou.
"Siang bolong gini dansa?".
"Iya, ayolah dansa itu ga harus malem".
"Tuan putri Amel bersediakah kamu berdansa dengan saya?", tanya Cellou sambil berpose seperti seorang raja yang meminta dansa seorang putri.
"Oke, ya saya bersedia", jawab Amel tersenyum dan menaruh tangannya di atas tangan Cellou.
Mereka mulai berdansa di bawah sinar Matahari yang tak terik, seakan mendukung mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANTIK [TAMAT]
Teen Fiction✷TAMAT✷ "ambil kembali mata sama ginjal ini kak!! Aku ga butuh!! Hikss hikss...."