🍂
Amel memasuki rumah dengan raut wajah yang sedih, tatapan nya tampak sayu dengan matanya yang sembab karena habis nangis.
Wilda yang baru keluar dari dapur tak sengaja melihat itu dan berinisiatif untuk menghampiri Amel.
"Kamu nangis? Nangis kenapa?", tanya Wilda membuat Amel berhenti berjalan dan menatap wajahnya.
"Amel bilang sama mama sayang kamu kenapa?", tanya Wilda lagi saat Amel tak menjawab pertanyaan nya.
Amel seketika terdiam dan sedikit terkejut saat tiba-tiba saja Wilda memeluk dirinya dengan erat sambil mengelus belakang kepalanya dengan lembut, sangat lembut. Itu yang Amel rasakan.
Amel berharap yang memeluknya saat ini adalah Natasya, mama kandung nya dan bukan mama tirinya.
Merasa Amel tak membalas pelukan nya membuat Wilda perlahan melepaskan pelukannya.
"Kenapa? Kamu nangis karena siapa? Cerita sama mama siapa tau mama bisa bantu".
"Ga ada", jawab Amel setelah lama diam.
"Trus kenapa mata kamu sembab?".
"Badan kamu panas banget, kamu sakit?", tanya wild sambil merasakan kening Amel.
"Ga usah sok peduli sama Amel, Amel kan cuma anak haram".
"Stt! Jangan ngomong gitu! Kamu ga salah Amel kamu itu bukan anak haram, anak yang ga bersalah kayak kamu ga pantes di perlakuin buruk".
"Kamu mending naik ke kamar mu abis itu bersih-bersih, mama akan bawa kompres dan obat untuk kamu", ucap Wilda.
"Sana".
Amel kini berjalan ke arah tangga dan menaikinya hingga sampai di depan pintu kamarnya.
"Loh? Lia mana?", tanya Cellou pada Jesika dan Laura yang sedang berada di parkiran kampus menunggu jemputan.
"Udah, dari tadi malahan", jawab Jesika.
"Lo kenapa? Lo lagi berantem ya sama Amel?", tanya Laura.
Cellou tak mungkin bilang kalau Amel marah padanya karena tak menolong Amel, Jesika dan Laura belum tau tentang Amel yang anak haram itu, Amel bilang dia mau cari waktu yang tepat aja intinya sekarang cuma Cellou yang tau dia anak haram.
"Iya", jawab Cellou.
"Kenapa lakuin ini? Bukannya selama ini Lo benci sama gw?", tanya Amel di saat Wilda sedang menyiapkan kompres untuk nya di dalam kamar sedangkan dirinya berbaring di atas kasur.
"Karena mama sayang sama kamu, mama tau kalo perbuatan mama selama ini itu kurang ajar tapi mama sekarang mau berubah, mama ga benci sama kamu, mama cuma ga suka karena ngeliat kamu terus ingetin mama sama Natasya", jelas Wilda yang masih fokus ke kompres nya.
"Maaf gara-gara mama Natasya bikin Lo berantem sama papa", lirih Amel.
"Stt! Udah berlalu ga usah lagi di bahas, mama yang harusnya minta maaf sama kamu karena ga bisa kasih rasa sayang mama ke kamu", ucap Wilda yang berbalik arah dengan kompres di tangannya.
Perlahan ia menempelkan kompres itu di kening Amel.
"Abis ini tunggu beberapa menit trus nanti mama anterin makanan supaya kamu bisa minum obat", ucap Wilda kemudian pergi dari kamar Amel.
Kenapa sih? Kenapa gw baru ngerasain kasih sayang seorang ibu setelah tau kalo gw anak haram?, batin Amel.
🍂
"Kenapa?", tanya Amel.Sedari tadi Amel terus bertanya 'kenapa' saat Wilda dengan perhatian menunggu dirinya makan di kamarnya dan sesekali mengusap mulut Amel yang berantakan karena nasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANTIK [TAMAT]
Teen Fiction✷TAMAT✷ "ambil kembali mata sama ginjal ini kak!! Aku ga butuh!! Hikss hikss...."