deja vu

19 2 3
                                    

Sebenarnya aku heran saat kak shinyu mengajak ku untuk pergi ke cafe..
Karna tak biasanya dia mengajak ku untuk pergi bersama,apalagi dia masih terluka akibat ku.
Jahitan yang ada di kelapanya masih ada,dan jujur aku sangat merasa bersalah.

Andai saja kak ketos tak memukul kak shinyu,pasti tidak akan terjadi perkelahian itu.
Ahh...memang penyesalan selalu datang belakangan.
Karna yang datang duluan adalah .....

Kami memang sengaja janjian ketemu di cafe,tak meminta shinyu untuk menjemput ku.
Sesampainya di sana,aku terdiam saat kak shinyu duduk dengan seseorang yang tak aku kenal.
" Tata.." teriaknya yang membuat ku menyunggingkan senyum kaku,bahkan orang yang duduk dengan kak shinyu pun menoleh menatap ku.
Karna tak mungkin aku tetap berdiri disana,aku pun akhirnya berjalan mendekati meja mereka.
Dengan canggung aku pun duduk di kursi yang masih kosong
Yang berada di hadapan mereka,karna kursi samping kak shinyu di duduki oleh teman nya,yang kini bersandar nyaman di dada kak shinyu
" Pesen dulu yuk" ajak nya sambil membenarkan posisi duduknya,wanita itu mau tak mau bangun dari sandaran nya
" Tata mau pesen apa ???" Shinyu membuka buku menu nya,diikuti oleh wanita itu.
" Jus jeruk aja kak" jawab ku sekena nya.
" Kamu Natasya ???" Tanya shinyu kepada wanita itu.
" Kamu pasti tau kan kesukaan ku" jawab nya yang membuat shinyu tersenyum.
Tunggu...
Natasya ??? Bukan nya itu nama teman kecil kak shinyu ya ??? Jadi dia,mataku menatap Natasya cewe blasteran bule itu yang sedang asyik mengobrol dengan kak shinyu soal pesanan mereka
" Oiya kenalin,dia teman sekolah ku pharita" ujar kak shinyu pada Natasya yang duduk di sebelahnya.
Dia memandang ku sejenak,lalu tersenyum sambil mengulurkan tangannya " Natasya,teman kecil shinda" ucapan yang membuat ku tertampar kenyataan.
Ayolah kamu harus ingat,bahwa shinyu sekarang bukan teman kecil mu lagi.
Ku sunggingkan senyum ku,lalu membalas jabatan tangan nya " zahfiana pharita" jawab ku.

Makanan datang kami mereka berdua makan,sedangkan aku hanya meminum jus ku.
Aku heran peran ku disini apa ??? Karna nyatanya mereka hanya sibuk berdua tanpa menganggap ku ada.
Lalu ini kah motif kak shinyu mengajak ku bertemu,ingin mengenalkan ku pada teman kecil nya.
Bahkan Natasya begitu sangat manja pada kak shinyu.
" Seperti nya aku harus pergi ke toko buku deh,lupa buat besok ada tugas" ujarku sambil beranjak dari duduk ku,mengalihkan atensi mereka berdua.
" Mau ku antar ???" Tawar kak shinyu,sejenak aku melirik Natasya yang menatap ku.
Sebenarnya aku bukan ahli pakar ekspresi,tapi sepertinya Natasya tak suka jika kak shinyu akan mengantar ku.
" Tidak usah,lagian aku harus pulang" aku tersenyum,lalu membungkuk sedikit " makasih udah undang aku"
Lalu kaki ku pun melangkah meninggalkan cafe itu.

Membeli buku hanya alibi ku untuk terlepas dari situasi seperti tadi,sumpah gak enak banget jadi obat nyamuk.
Padahal mah ya gak usah ngundang juga kali,lagian aku gak mau kenalan sama teman kecilnya kak shinyu..
Harusnya kamu sadar pharita...kau bukan teman kecil nya lagi,kamu harus lupain semua kenangan tentang kalian.
Karna sepertinya mereka lebih dari sekedar teman kecil,ada cinta disetiap tatapan Natasya pada kak shinyu,kentara benget.....

Kaki ku melangkah entah kemana,aku tak tau..
Mau pulang pun aku malas,karna di rumah pasti hanya diam,jadi aku memutuskan untuk berjalan-jalan saja sekitar sini..
Begitu aku menemukan taman,aku segera pergi ke sana,duduk di ayunan yang memang kosong,bahkan taman ini tidak terlalu ramai oleh anak kecil.
Anak kecil jaman sekarang mungkin tak suka main di taman,tidak seperti saat aku masih kecil dulu,kembali teringat masa masa dimana aku dan kak shinyu kecil dulu.
Namun aku segera menepisnya..
Lupakan pharita jangan selalu terjebak dalam ingatan yang membuat mu sakit...

Aku memajukan mundurkan ayunan dengan kaki ku yang menapak tanah.
Mencoba mengusir sepi ku dengan cara bersenandung kecil.
Hingga suara penjual kue putu membuat ku berteriak
" Mang kue" teriakan ku membuat penjual itu berhenti
" Kue putu neng ???" Penjual itu memastikan.
" Iya mang sepuluh ribu" jawab ku sambil beranjak dari ayunan dan berjalan ke arah amang penjual kue putu sambil sibuk membuka tas Sling bag ku,untuk mencari uang disana.
Begitu uangnya ketemu,kebetulan amang penjual pun selesai membuat pesanan ku.
" Makasih mang" ujarku sambil memberikan uangnya
Setelah menerima kue itu,aku hendak berbalik untuk kembali ke ayunan tersebut..
Tapi langkah ku terhenti,ketika aku melihat siapa yang duduk di ayunan tersebut.
Haruskah aku pergi saja ?? Atau tetep duduk di ayunan sebelahnya lagi ???
Dilema aku tuh...

Little Friends | Han Taesan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang