haruskah???

13 2 0
                                    

Sebenarnya kesepakatan kami untuk jalan adalah kemarin malam,tapi karna kami berdua sibuk nugas jadi acara jalan bareng pun harus di undur menjadi hari ini
Hari Minggu...

Katanya kak ketos mau tanding main volly dengan teman teman nya.
Aku sudah nolak,karna aku merasa malu dengan teman kak ketos di sana.
Mungkin karna kak ketos keras kepala,jadilah aku dipaksa untuk menemaninya.

Aku adalah manusia yang tidak gampang berbaur dengan orang lain.
Selalu tak ada pembahasan jika kami mengobrol,dan berakhir canggung.
Makanya aku memutuskan untuk tidak terlalu bersosialisasi dengan banyak orang.
Cenderung menutup diri dengan orang baru,hanya bergaul dengan teman yang sudah akrab saja.

Ini masih jam delapan pagi,tapi kak ketos udah datang ke rumah untuk menjemput ku.
Aku yang belum siap,tersentak kaget.
" Masuk dulu kak" aku membuka pintu rumah ku lebar,untunglah aku sudah mandi waktu itu,hanya tinggal ganti baju dan dandan sedikit.
" Ibu sama ayah ???" Tanyanya saat hendak masuk ke dalam rumah
" Di kebun belakang,lagi berkebun" jawab ku
" Aku kesana aja," kakinya yang hendak masuk pun putar arah menuju kebun yang ada di belakang rumah.
Sedangkan aku mengekor dari belakang,rumah kami tak luas hanya saja rasanya gak sopan jika tak mengantarnya sampai tujuan.

" Ada taesan,sini" ayah melambaikan tangan nya,membuat taesan berjalan mendekat.
Saat hendak menyalami tangan nya " tangan ayah kotor"
" Gak papa" jawab taesan dan tetep menyalami tangan ayah dan ibu.
Mereka mengobrol seputar tanaman yang sedang ayah tanam,dan beberapa obrolan random lain nya.
Ku rasa ayah dan kak ketos nyambung dalam hal mengobrol.
" Kalian mau jalan ???" Tanya ibu yang melihat ku hanya diam sambil memandang ke akraban ayah dan kak ketos.
Aku mengerjap lalu menatap ibu " iya Bu,boleh kan ???"
Beliau tersenyum hangat " boleh,tapi jangan terlalu sore ya pulangnya" ibu mengusap rambut panjang ku.

Perlahan aku pun bangkit dari duduk ku,untuk pergi ke kamar dan berganti baju.
Hari ini aku lagi pengen dandan cantik,bahkan semua isi lemari ku terus ku acak demi mencari baju yang cocok untuk menonton volly kak ketos.
Katakan lah aku ganjen...
Bahkan aku berdandan dengan cantik hari ini,tak seperti biasa yang hayang memakai riasan tipis.

Butuh waktu satu jam untuk mempersiapkan semuanya,bahkan ayah dan kak ketos sudah pindah ke teras dengan jus buah di meja sebagai teman ngobrol mereka.

" Akhirnya putri malu sudah keluar juga" canda ayah yang membuat ku tersenyum malu.
" Buset wangi benget anak ibu,mana cantik benget lagi" ibu ikut menggodaku,membuat ku tambah malu dan menunduk dalam,bahkan kak taesan tak dapat menyembunyikan senyum nya yang membantuku garis lurus.
" Ibu" rengek ku manja.
Yang langsung dapat pelukan dari beliau " maaf"

" Saya pinjam dulu pharita nya om,Tante" kak ketos bangkit dari duduk nya,membungkuk sebelum berjalan pergi ke halaman depan yang diikuti oleh ku.

" Pakai dulu helm nya pacar" dia lalu mengambil helm yang tergantung di kaca spion,lalu memakaikan nya di kepalaku.
Dirasa jarak kami sangat dekat,membuat ku menahan nafas karna gugup.
Kak taesan yang menyadari hal itu, langsung berbisik di telingaku " jangan lupa nafas,atau mau ku kasih nafas buatan" bibirnya menyeringai,membuat ku memukul pundaknya pelan.











***
Kami sampai di tempat di selenggarakan volly,ternyata di ruangan yang cukup terbuka,namun kelihatan nya cukup nyaman,karna meski terbuka,di atasnya tetep di tutupi hingga kami yang menonton tak sampai kepanasan.

Saat kami berdua sedang berjalan mendekati arena,aku lihat ada banyak pasang mata yang memandang ke arah kami,membuat ku menarik lengan kak taesan.
Dia berbalik,lalu menatap ku " kenapa ???"
" Malu" cicit ku pelan,sambil menunduk karna tak enak di tatap oleh banyak orang.
Taesan tersenyum,lalu memegang pundak ku " gak papa,mereka hanya iri lihat kamu cantik,yuk abaikan saja"
Hanya senyum yang aku sunggingkan untuk balasan ucapan kak ketos.
Dia mengajak ku ke tribun penonton yang lumayan sepi disini,tak terlalu berdesakan seperti di area sebelah.
" Disini aja ya,nanti juga banyak anak anak kita yang datang" dia mengusap rambut ku pelan.
Entah kenapa ucapan kak ketos selalu membuat ku tenang dan nyaman,serasa aku selalu aman jika berada di dekat nya.
" Aku ke tempat ganti dulu ya..sekalian latihan di bawah" aku mengangguk,lagian aku tak perlu pengawasan kak ketos kan ??? Aku sudah besar..

Little Friends | Han Taesan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang