es jeruk

9 2 0
                                    

Pagi ini seperti biasa aku pergi ke sekolah menggunakan angkutan umum.
Sengaja aku berangkat lebih pagi,karna takut kesiangan
Ibu sudah menawariku untuk berangkat bersama dengan nya,tapi aku takut telat dan berakhir di hukum oleh OSIS

Selama di sekolah,sengaja aku menghindari berinteraksi dengan semua anggota OSIS.

Gosip itu masih kencang terdengar meski aku sudah tak dekat dengan kak ketos..
Benar kan ??? Aku tak mendekati kak ketos..

Di dalam angkutan umum,aku duduk di dekat jendela sambil membuka buku novel yang kemarin aku beli dengan ruka.
Tak lupa dengan kaca mata baca ku yang bertengger cantik di atas hidung bangir ku

Mobil melaju dengan santai,karna hari ini hari masuk kerja jadi jalanan lumayan padat merayap.
Dan semoga aku tidak telat sampai ke sekolah.

Aku menoleh,saat aku rasakan seseorang duduk di bangku sebelah ku.
" Kak khavindra???" Yang punya nama senyum cerah "naik angkutan juga ??? Kemana motornya ???" Pertanyaan bertubi-tubi aku berikan kepada orang di sebelah ku.
" Mogok di bengkel,maklum motor tua" dia terkekeh sedangkan aku mengerutkan dahi heran
" Gak tua kali" omongan ku hanya di tanggapi senyuman khasnya
" Baca apa ???" Dia melihat pada buku yang sedang aku baca,membuat ku segera menutup buku itu agar dia bisa liat judul cerita yang sedang kami baca.
Kak khavindra mengangguk anggukan kepalanya "btw kemana pacar kamu gak jemput"
Aku mengerutkan kening untuk yang kedua kalinya..
Ya ampun bisa bisa aku cepat keriput jika dekat dengan kak khavindra.
" Pacar siapa ???"
" Han taesan???"
Aku terkekeh pelan "kami gak pacaran kak"
" NU bener ???" Ujarnya dengan logat Sunda membuat ku ketawa ngakak.
" Tanya aja sama kak taesan nya kalau gak percaya"
" Udah,katanya kalian pacaran,makanya aku heran sama jawaban kamu"
" Orang kita gak pacaran kok kak" aku kembali membuka buku ku dan membacanya.
" Baguslah,biar aku masih ada kesempatan" ujarnya pelan
" Apa ???" Aku meliriknya
Sebenarnya aku mendengar apa yang ia ucapkan
" Lupakan,tidak penting" ujarnya membuatku tersenyum saja menanggapi ucapan nya.

Sesampainya di sekolah,ternyata masih lengang belum terlalu banyak orang
" Kakak duluan deh" aku berhenti berjalan saat kami semakin dekat dengan gerbang sekolah, khavindra yang heran juga ikut berhenti berjalan.
" Kenapa ???"
" Aku gak mau di serang fans Kakak,duluan aja"
Kak khavindra menghela nafas panjang "ya udah ok" lalu melangkahkan kaki nya lebih dulu menuju gerbang sekolah,sedangkan aku memilih untuk diam terlebih dahulu,menunggu kak khavindra jauh masuk ke sekolah..
Untunglah tidak ada orang yang berada di sekitar sekolah saat aku dan kak khavindra turun dari angkutan umum bareng.

" Ngapain disini ???" Aku menoleh pada sumber suara dari samping ku.
" Kak taesan ???" Kaget ku
" Biasa aja mukanya"mungkin niatnya ingin meraup mukaku tapi tidak kena,karna aku menghindar
" Gak masuk ???"tanyanya sambil celingukan
" Nungguin temen,duluan aja" bohong ku.
Ayolah masa aku gak mau sama kak khavindra dengan alasan takut fansnya marah,malah bareng sama kak ketos,sama aja bohong donk...
" Ruka ??? Atau jangan jangan nungguin cowo ya ???" Matanya memicing curiga.
" Enggak ih" tolak ku
" Ya udah ayo masuk" dia menyeret tangan ku hingga aku maju kedepan,namun segera aku tahan,membuat kak ketos menatap ku heran
" Duluan aja sih kak,aku masih mau disini"
" Kenapa sih ??? Takut sama fans ???" Taesan menaikan sebelah alisnya,membuat ku terdiam karna ucapannya yang tepat
" Udah gak papa ayo kita hadapin bersama" kak ketos kembali menarik lengan ku.
Tapi lagi lagi aku menahan nya...
Sumpah aku gak enak sama kak khavindra,menolak untuk bersama dengan nya tapi malah sama kak ketos.
" Duluan aja deh kak, please" mohon ku yang membuat kak ketos melepaskan lengan ku.
Aku tatap matanya yang terlihat sangat marah padaku,maaf tapi aku gak enak sama kak khavindra..
" Terserah" lalu dengan muka yang kesal,kak ketos berjalan meninggalkan ku..

Setelah lumayan lama kak ketos masuk kedalam, akhirnya aku berjalan menuju gerbang..
Ternyata Disana sudah banyak orang yang masuk kedalam juga,banyak orang yang masih stay di luar kelas nya,bermain di lapangan dan beberapa yang cuman nongkrong melihat beberapa orang yang sedang main volly sambil menunggu bel masuk.
Untunglah kami tak jadi masuk bersama,karna jika kita bersama pasti banyak omongan yang mulai nyinyir lagi.
Sumpah aku adalah tipe orang yang selalu kepikiran dengan ucapan orang lain terhadap ku.
Jadi aku selalu memikirkan tindakan ku agar tidak terlalu mencolok.

Little Friends | Han Taesan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang