~ikuti alurnya, kamu akan tau kemana kamu akan dibawa~
Satu tahun sudah, tak terasa aku menetap dan menuntut ilmu di pesantren ini. Banyak hal yang kembali menusuk akal pikiran dan traumaku. Temanku yang paling ternyaman di sini adalah Nerfiya.
Nerfiya lah yang selalu menyemangati aku saat Karina menyindirku karena aku ini anak seorang pemimpin pesantren. Entah apa yang ada di dalam benak Karina, seolah-olah dia itu tidak menyukai yang namanya 'Ning'.
Kebetulan hari ini aku pulang ke rumah dan hanya bisa berdiam di kamar sambil chatting dengan Mia dan Gina. Rasanya seperti satu abad aku tidak berkomunikasi dengan mereka. Sejauh ini, mereka lah yang masih menjadi pemenang di hatiku.
Tak ada balasan, ah mungkin mereka kecewa, tapi aku harap mereka mengerti keadaannya sekarang. Ah lebih baik aku ke dapur saja dan mengambil makanan apapun itu.Tadinya sih seperti itu tapi ternyata dering notifikasi dari grup itu kembali berbunyi.
Demi apapun aku tidak mengira Mia akan memberikan foto itu padaku!
Meskipun aku merasa kecewa karena tidak jadi hangout bareng mereka, tapi entah mengapa saat aku melihat foto Farid rasanya semua kekecewaan itu sirna. Ah berpikir apa aku ini?hari ini up nyaa segini dulu soalnya lumayan banyak pov nya kan??
ga gampang tau bikin kayak gini tuu 🥺
aku harap kalian kasih vote sebanyak-banyaknya :c
biar akuu semakin semangat up nyaaaaaaaaaaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
First Brother
Roman pour AdolescentsFOLLOW, VOTE, DAN KOMEN DARI KALIAN YANG AUTHOR HARAPKAN ; ) Selamat membaca (◕ᴗ◕✿) Dekat dan akrab sekali bersama abangnya dari dulu/kecil, membuat Azizah As-Sayyidah menjadi lebih bahagia. Namun cepat atau lambat pasti abangnya itu akan menik...