☞13☜

168 21 4
                                    

Malam telah tiba cuaca menjadi sangat suram, Cahaya rembulan yang minim terserap oleh kegelapan mengisi segalanya dengan kegelapan hanya diiringi dengan suara hujan yang menerpa atap dan dinding rumah.

Tidak ada yang membuat suara apapun tapi ketika jam menunjukkan pukul empat pagi Suo mulai terbangun ketika dirinya mendengar suara lagu aneh yang ia pikir berasal dari kotak musik.

Dengan mata yang masih berkabut Suo menyalakan lampu dan turun dari tempat tidur bersiap untuk mematikan melodi menjengkelkan yang telah diputar selama lebih dari setengah jam itu.

Kakinya akhirnya menyentuh tanah dan dia berjalan dengan langkah pelan sampai mencapai pintu, ia buka tanpa pikir panjang, sama sekali lupa tentang aturan Umemiya, bahwa ia tidak boleh meninggalkan kamarnya setelah jam tiga pagi.

dengan mengantuk berjalan menyusuri lorong panjang tanpa memperhatikan bayangan kecil yang mengikutinya dalam kegelapan mengawasinya dengan mata cerah dan bersinar.

Lantai kayu berderit di bawah kaki dan ketika sampai di ruang tamu Suo mendengar derit meja di sudut, membalikkan wajahnya dan berhasil melihat dua siluet.

"Halo?" Ucap Suo ketika merasakan hawa dingin mencapai tubuhnya, Rasa dingin yang membuatnya ketakutan.

"Sudah kubilang jangan keluar dari kamarmu" Suo mendengar suara serak yang datang dari Umemiya.

"M-maafkan aku-" kata-katanya tertinggal di udara saat melodi semakin keras dan tak lama kemudian suara anak-anak mulai menyanyikan sebuah lagu. "A-Apa itu?"

"Suara boneka?" Gumam Suo, tidak tahu apa yang lebih mengejutkannya, cara ia mengatakannya dengan tenang menyebut mereka boneka dan bukan anak-anak.

"Aku akan kembali ke kamarku."

Lampu tiba-tiba mulai berkedip dan tak lama kemudian guntur menyala sebelum raungan kerasnya membuat Suo terlonjak.

"Ini sudah larut" bisik Umemiya. "Mereka tidak akan membiarkanmu tidur nyenyak."

Sambil mengucapkan kata-kata itu Umemiya mendekati kursi untuk menggendong Sakura agar bisa berjalan bersamanya menuju tangga.

"Mimpi indah." gumam Sakura menyebabkan gelombang rasa dingin menjalar ke setiap sudut tubuh Suo.

Dengan mata berkaca-kaca manusia gagak itu berjalan ke arah yang sama untuk menuju kamar namun setiap kali Suo bergerak maju ia mendengar seolah-olah ada langkah kaki di belakangnya.

Suo berbalik berulang kali namun ia hanya bisa melihat kegelapan.

"Sudah cukup!" katanya dengan suara terbata-bata dan mulai berlari, berhasil mendengar bagaimana langkah-langkah yang datang setelahnya menjadi semakin keras dan cepat. "Cukup!" berbalik untuk terakhir kalinya tepat ketika petir menerangi lorong.

Dan kemudian Suo melihat mereka.

Boneka-boneka itu ada di sana di belakangnya dengan mata bersinar dan menatapnya.

"Tinggalkan aku sendiri!" Suo berteriak ketakutan mulai berlari lebih cepat sampai mencapai kamarnya di mana ia membanting pintu dan masuk, menyadari bahwa di sisi lain Suo bisa mendengar tawa kecil serta gumaman yang tidak dimengerti. "Cukup!"

Dengan putus asa Suo berlari ke tempat tidurnya dengan lampu dimatikan,  membungkus dirinya dengan selimut dan mulai bernapas dengan berat, Matanya terpejam ketika ia mencoba untuk tenang.

Ia pasti berhasil kalau saja tidak segera mendengar kenop pintu diputar dan derit engsel memberi tahunya bahwa pintu itu telah terbuka.

"Hentikan... Tolong... Hentikan!"

Suo memohon sambil memeluk kakinya erat-erat, menunggu boneka itu menjauh namun hal itu tidak pernah terjadi.

perlahan-lahan menjauhkan selimut dari wajahnya dan saat matanya menyesuaikan diri dengan kegelapan Suo menyadari bahwa tidak ada seorang pun di sana, Pintunya terbuka tapi tidak ada suara selain suara hujan

Sambil menghela nafas panjang, ia membiarkan air matanya terus berjatuhan dan bertanya-tanya apakah itu benar-benar terjadi atau itu semua hanya khayalannya saja karena Akhir-akhir ini Suo merasa seperti menjadi gila.

"Suo"

Bisikan yang sangat dekat di telinganya membuatnya menoleh, mendapati wajah Sakura sangat dekat dengannya, Seketika Jeritan terdengar di seluruh mansion dan satu-satunya orang yang menyaksikan bagaimana ia jatuh pingsan adalah sakura dengan mata berkaca-kaca yang tampak di kegelapan.


Sudah mau mendekati End!

Janlup Votenya yaa.

 ✔❝DollHouse❞ || UmeSaku × SuoSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang