ᥱᥒძ

251 18 12
                                    

𝙃𝘼𝙋𝙋𝙔 𝙍𝙀𝘼𝘿𝙄𝙉𝙂 & 𝙟𝙖𝙣𝙡𝙪𝙥 𝙫𝙤𝙩𝙚 🌷














15 𝘋𝘌𝘚𝘌𝘔𝘉𝘌𝘙 20**

"uncle jie ni unga na catu uat ya-yah yaa! Caku au kacih ama yayah" antusias si kecil yang kini tengah mencabuti bunga-bunga tulip yang berada di taman belakang mansion nya

"Iya!"

"Buat abang mana? Masa cuman ayah doang yang dikasih" ujar Yushi yang sedang mengekori Sakuya dari belakang

"Uat abang nda ada! Abang jahat ama caku, adi caku nda cuka abang. Wleee"

"Saku! Yushi! Abang Jie ke toilet dulu ya! "





"Saku! Saku mau ikut abang gak? " bisik Yushi

"Ng? Ke ana? "

"Ke paviliun" bisiknya kembali

"Ng? Papilun ntu apa? " tanya sakuya dengan kepala yang dimiringkan

"Gausah banyak tanya! Ayo ikut aja! Kita main disana" ajak Yushi sembari menarik tangan Sakuya




"Ekhem" deheman Seorang wanita terdengar Jelas oleh sakuya. Ia menolehkan kepalanya kebelakang dan melihat seorang wanita cantik berkulit putih dengan dress putihnya bak malaikat.

"Ng? Abang! Epasin caku! Ntu ada tamu! " sakuya melepaskan genggaman Yushi

"Tamu? Siapa? Dimana? " tanya Yushi

"Ntu di depan! Abang uchi nda boyeh gitu ama tamu. Kata yayah nda aik! " nasihat Sakuya

"Hah? Mana? Gak ada siapapun" ujar Yushi. Memang benar bahwa Yushi tidak melihat seorangpun didepannya, hanya ada hembusan angin saja

"Adaa! "

"Allo aunty! Aunty ciapa! " tanya sakuya sembari berjalan menghampiri wanita tadi

"Saku" Wanita itu meneteskan air matanya kemudian berjongkok mensejajarkan tinggi badannya dengan Sakuya yang berada dihadapannya

"Sakuya bisa lihat mama? " tanya wanita itu dengan air mata yang terus mengalir, sedangkan tangannya asyik mengelus surai lembut Sakuya



"Saku! Kamu kenapa? Kok ngomong sendiri! " ujar Yushi

"Nda! Caku nda omong cendili! Ni ada aunty agi omong ama caku"

"Hah? Kamu halusinasi? " tanya Yushi kembali

"No! "
"Aunty liat! Abang boong! Abang pula pula nda bica liat aunty"

"Saku! Saku kamu enggak gila kan? "
"Bentar deh abang panggil abang Jie dulu! " sambungnya sembari berlari meninggalkan Sakuya sendirian. Ah tidak, maksudku ia meninggalkan Sakuya dengan seorang wanita yang bahkan tak terlihat oleh Yushi

"Yushi" gumamnya memanggil nama Yushi dengan lembut dan senyuman yang terukuir disela-sela air mata yang mengalir deras di pipi nya

"Ng? Aunty napa? Aunty napa angis? "

"Sakuya kok bisa lihat mama? " tanyanya kembali

"Mama? "

"Iya mama. Sakuya kangen mama kan? Hari ini mama berkunjung buat ketemu Sakuya" papar wanita itu

"Mama? Aunty mama na caku? " tanya Sakuya berusaha meyakinkan

"Iya! Ini mama. Sakuya pernah minta ayah pertemukan Sakuya sama mama kan? Hari ini mama benar-benar rindu sakuya" paparnya, wanita itu anggap saja namanya Jeuni

DIARY SAKURYO [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang