ȷᥱm⍴ᥙ𝗍 іᥡ᥆᥆᥆!!

249 22 2
                                    

𝙅𝘼𝙉𝙇𝙐𝙋 𝙑𝙊𝙏𝙀 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼𝘼𝘼👄







Tunggu sebentar!
Kalau anak kandung Renjun meninggal setelah 2 minggu ia dilahirkan ke dunia. Lalu Jungwon itu siapa? Bukankah  ia Berusia 5 tahun sekarang? Bukankah kejadian meninggalnya Yejun 5 tahun yang lalu tepat 2 minggu setelah Ia dilahirkan(?)

Tunggu! Bukankah hari ini juga adalah hari ulang tahun Yejun yang ke-5 tahun juga? Hari ini juga bertepatan dengan ulang tahun Jungwon

Sebenarnya apa yang terjadi? Siapakah Jungwon? Apakah dia Kembaran Nya Yejun?. Ah tetapi kan Yejun itu tidak punya kembaran, ia adalah anak tunggal dari keluarga Huang renjun





"Om om! Ayo telepon dydy na Iyo! Iyo kangen dydy! " perintah Ryo yang kini tengah memegangi wajah Renjun sembari menatap Renjun dengan mata bulatnya yang indah

"Om gak punya nomor handphone nya dia,Jadi gak bisa menelepon dady nya Ryo'

" yahhh! Tapi Iyo uda kangen dydy!"

"Ryo sayang sini nak! Dady nya Iyo nelepon buna! " Seru Ningning yang datang menghampiri sang Suami dan Ryo yang kini tengah duduk di sofa

"𝘓𝘢𝘩? 𝘉𝘶𝘯𝘢 ?𝘮𝘢𝘬𝘴𝘶𝘥 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘱𝘢? " Ujar Riku yang terdengar samar samar oleh Renjun

"Uwaahhh! Dydy! Dydy kemana aja? Iyo kangen dydy! " Akunya yang antusias mengambil alih handphone yang tadinya dipegang Ningning kini berubah kepemilikan pada Ryo. Ia pergi dari pangkuan Renjun kemudian memilih untuk duduk di sofa

"𝘛𝘢𝘥𝘪 𝘥𝘺𝘥𝘺 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘬𝘦 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵, 𝘮𝘢𝘢𝘧𝘪𝘯 𝘥𝘺𝘥𝘺 𝘺𝘢 𝘵𝘢𝘥𝘪 𝘥𝘺𝘥𝘺 𝘨𝘢𝘬 𝘪𝘻𝘪𝘯 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘐𝘺𝘰"

"Speaker-in Yang! " Bisik Renjun pada Ningning yang kini sedang duduk bersebelahan dengan Ryo dan Renjun

"" 𝘪𝘺𝘢 𝘯𝘥𝘢 𝘱𝘢𝘱𝘢! 𝘒𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘥𝘺𝘥𝘺 𝘫𝘦𝘮𝘱𝘶𝘵 𝘐𝘺𝘰? 𝘐𝘺𝘰 𝘶𝘥𝘢 𝘮𝘢𝘶 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨, 𝘐𝘺𝘰 𝘬𝘢𝘯𝘨𝘦𝘯 𝘥𝘺𝘥𝘺 𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘬𝘢 𝘫𝘢𝘦" 𝘱𝘢𝘱𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢

"𝘉𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘺𝘢 𝘯𝘢𝘬, 𝘥𝘢𝘥𝘺 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘴𝘢𝘪𝘪𝘯 𝘵𝘶𝘨𝘢𝘴 𝘥𝘢𝘥𝘺 𝘥𝘪𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵. 𝘐𝘺𝘰 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘥𝘢𝘥𝘺 𝘫𝘦𝘮𝘱𝘶𝘵 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘺𝘢! "

Deghh

Hati Renjun yang tiba-tiba merasakan hatinya yang sesak  dan sakit seperti ditusuk oleh ribuan pedang tajam setelah mendengar apa yang Maeda Riku katakan pada putranya. Itu membuat Renjun kembali mengingat almarhum Yejun . "Tolong jangan pergi sampai papa jemput kamu ya! " sebuah kalimat yang dibayangkan Renjun saat ini. Sebuah sejarah yang teramat menyakitkan yang terus menghantuinya selama 5 tahun terakhir

"𝘚𝘺𝘢𝘱 𝘥𝘺𝘥𝘺! 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘥𝘺𝘥𝘺 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘺𝘢"

"𝘐𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨. 𝘖𝘩 𝘺𝘢, 𝘐𝘺𝘰 𝘨𝘢𝘬 𝘯𝘢𝘬𝘢𝘭 𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘴𝘢𝘯𝘢? "

"𝘕𝘥𝘢, 𝘐𝘺𝘰 𝘯𝘥𝘢 𝘯𝘢𝘬𝘢𝘭𝘭 𝘬𝘰𝘬"

"𝘉𝘦𝘯𝘦𝘳𝘢𝘯? "

"𝘐𝘺𝘢 𝘥𝘺𝘥𝘺, 𝘐𝘺𝘰 𝘯𝘥𝘢 𝘣𝘰𝘰𝘯𝘨"

"𝘠𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘺𝘥𝘺 𝘵𝘶𝘵𝘶𝘱 𝘵𝘦𝘭𝘦𝘱𝘰𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢. 𝘋𝘺𝘥𝘺 𝘮𝘢𝘶 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘴𝘢𝘪𝘪𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘵𝘶𝘨𝘢𝘴 𝘥𝘺𝘥𝘺 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘣𝘪𝘢𝘳 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘤𝘦𝘱𝘦𝘵-𝘤𝘦𝘱𝘦𝘵 𝘫𝘦𝘮𝘱𝘶𝘵 𝘐𝘺𝘰"

DIARY SAKURYO [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang