kᥱsᥱ⍴ᥲkᥲ𝗍ᥲᥒ

99 10 5
                                    

𝙃𝘼𝙋𝙋𝙔 𝙍𝙀𝘼𝘿𝙄𝙉𝙂
𝙅𝙖𝙣𝙡𝙪𝙥 𝙙𝙞 𝙫𝙤𝙩𝙚. (ʘᴗʘ✿)


















Semua orang sedang khawatir saat ini. Berharap operasi berjalan dengan lancar. Riku dan Dokter Han sedang berada diruang operasi, sementara Renjun, Ningning, Sion  dan Jaehee menunggu diluar.

Sakuya dan Yushi dibawa pulang oleh Chenle, mereka dibawa ke rumah Jisung untuk dititipkan. Setelahnya, ia tak kembali lagi ke rumah sakit karena Sakuya merengek minta ditemani oleh Chenle. Jadi mau tidak mau Chenle harus berdiam dulu di kediaman Jisung karena jika ia pergi dan meninggalkan Sakuya yang masih merengek, ada kemungkinan besar Sakuya akan menangis tantrum.












"Lelee" seru Sakuya dengan matanya yang Sayu. Sepertinya ia sudah mengantuk atau mungkin mata sayu itu diakibatkan oleh air mata yang keluar dari tadi

"Hm? Apa? "

"Au cucu" pinta sakuya

"Susu? Aduh mampus gue cil! Uncle gak bawa susu punya sakuya. Gimana dong? " Chenle panik

"Ng? Nda ada cucu? " kini bibirnya kembali mengerucut

"Maaf ya,Sakuya makan cemilan aja ya? "

"Ndaa! Ndaa au! Caku au cucu huwWwAaA"

"Diem gak! " Yushi menyumbat Mulut Sakuya dengan roti

"Ng? Abwang uchwi nwapwaaa! " seketika Sakuya terdiam dari tangisannya dengan roti yang berada di mulutnya

"Makan tuh roti! Biar makin Buntat" ujar Yushi

"Caku nda au mam! Caku au cucu! " keukeuh si kecil dengan tangisan yang sudah berhenti














"Nihh! Sakuya minum susu ini tapi harus bobo ya! Udah malam! " Jisung datang dengan dot berisikan susu digenggaman besarnya, ia menyodorkan susu itu pada Sakuya kemudian diterima baik oleh Sakuya

FYI Sakuya memang sering dititipkan pada Jisung, alhasil Perlengkapan bayi di rumah Jisung sudah banyak karena sering kali Sion meninggalkannya dirumah Jisung. Susu, popok, bahkan baju Sakuya pun ada di rumah Jisung. Jisung sudah seperti ayah kedua nya Sakuya setelah Sion

"Yushi! "

"Ng? Apa? "

"Temenin Saku di kamar gih! "

"Gak, makasih. Biarin dia disini aja sama om chenle. Tuh lihat anaknya juga lagi nempel sama om chenle"

"Uhummm. Caku nda au ama abang uchi! Caku au ama uncle lele"

"Tuh lihat! Anaknya juga mau sama om chenle katanya"







♡♥︎♡♥︎♡







Keheningan melanda, tidak ada satupun orang yang berniat untuk membuka percakapan. Hanya ada ke khawatiran lah yang mendominasi disini,Renjun mondar-mandir didepan ruang OK. Sementara Jaehee duduk di samping Sion dengan mata Sayu nya

Sudah 3 jam semenjak Operasi berlangsung, seharusnya Riku sudah keluar dari ruang OK itu dengan membawa kabar baik. Tetapi Riku masih belum keluar juga, sepertinya Riku dan Dokter Han masih bekerja diruangan yang gelap itu

Sebenarnya, Seharusnya Riku tidak ikut melaksanakan operasi ini. Tetapi ia keukeuh ingin membantu dokter Han untuk mengoperasi Putranya itu walaupun keberadaan dia hanya sebagai pendamping saja  . Sebenarnya ia juga banyak membantu di ruang OK itu, keberadaan dia di ruang OK benar-benar membantu


























1 jam kemudian Riku dan Dokter Han kembali dengan baju gown yang berlumur kan dengan percikan darah yang masih segar. Riku datang sembari menghembuskan nafas dengan lega

"Daddy! Ryo gimana? Sekarang dia baik-baik saja kan! " Jaehee menjadi orang pertama yang menanyakan keadaan Ryo pada Riku, ia benar-benar khawatir sedari tadi

"Dia akan baik-baik saja mulai sekarang" jawabnya sembari melepaskan baju gown nya kemudian memberikannya pada suster yang berada dibelakangnya

"Operasinya berjalan dengan lancar? " nimbrung Ningning

"Tidak begitu lancar, beberapa kali pasien mengalami komplikasi. Tetapi pada akhirnya operasi nya berhasil" jelas Dokter Han

"Syukurlah" gumam Ningning

"Daddy! Aku mau lihat Ryo! "

"Gak! Gak boleh. Besok aja " jawab Riku secara intens
"Udah gue bilang kan, gue itu bokap yang jauh lebih baik daripada lu!" ujar Riku tiba-tiba pada Renjun yang berada dihadapannya
"Oh ya, jangan lupakan janji nya" sambung Riku yang kemudian meninggalkan Renjun dan yang lainnya bersama dengan dokter Han

Yang dikatai hanya diam saja tak berkutik. Begitu bodohnya ia membuat perjanjian dengan manusia cerdik seperti Riku. Riku membuat kesepakatan jika setelah Ryo sudah sadar pasca operasi, Renjun harus meninggalkan Ryo dengan iming-iming Renjun bisa menemani Ryo sampai Ryo melakukan operasi. Bodoh sekali jika Renjun menerima kesepakatan itu.




♡♥︎♡♥︎♡




Kini Sakuya sudah terlelap dipangkuan Chenle dengan dot yang masih menempel di mulutnya. Bak bayi yang sedang ditimang ayahnya, Sakuya terlihat begitu imut. Bahkan saat asyik dengan mimpi indahnya, ia masih menyedot botol susu yang sudah kosong itu.

Sementara itu Yushi sedang menonton film Horor bersama Jisung. Mereka berempat berada di ruang tengah dengan televisi yang menampilkan film horor dan Sakuya yang menampilkan pemandangan yang begitu indah. Ntah mengapa Sakuya terlihat begitu indah ketika sedang tidur

"Kalau gini kan enak ya kan bang? " Ujar Yushi pada Jisung yang asyik mengunyah Popcorn

"Apanya yang enak? "

"Si saku! Kalau dia tidur rasanya adem banget"

"Iya juga wkwk. Kalau boleh jujur. Sakuya yang lagi tantrum lebih horor daripada film horor awokawok" ujar Jisung






"Eh bocah dua malah asyik sendiri! Ini bocah mau gue taro ke kamar. Tapi kamarnya dimana jir" ujar Chenle

"Diem aja disitu le, biarin dia tidur nyenyak dulu habis itu pindahin ke kamar"
"Btw lu udah cocok jadi papa muda kayaknya. Ngapa belum kawin sih bro? " ledek Jisung

"Dih dih dih lu juga belom kawin ya anjing! Gausah ngeledekin gue" umpat Chenle yang tak Terima jika dirinya ditanyai kenapa belum menikah juga

"Iya bang jie! Bang jie juga belom kawin anjing" copy Yushi

"Hah? Apaan nih bocah bilang anjing segala! Bang jie aduin ke ayah mampus lo" ancam Jisung

"Ng? Yushi cuman ikutin kata om chenle! " jawab Yushi dengan watados nya (Wajah Tanpa Dosa)

"Lu lagi le, ngapain ngumpat didepan anak kecil sih" ujar Jisung

"Ye ye Sorry"

Sepertinya Yushi salah pergaulan, anak sekecil Yushi tidak seharusnya bergaul dengan bapak-bapak toxic.

DIARY SAKURYO [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang