mᥲrᥲһ

78 10 0
                                    

𝙃𝘼𝙋𝙋𝙔 𝙍𝙀𝘼𝘿𝙄𝙉𝙂
𝙅𝙖𝙣𝙡𝙪𝙥 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖𝙖(≡^∇^≡)















hari ini adalah hari dimana Ryo akan di operasi. Renjun dan Riku sudah mempersiapkan semua hal yang diperlukan untuk Ryo saat ini.

Sementara itu, Jungwon kecil masih dalam tahap pemulihan setelah apa yang terjadi padanya beberapa minggu yang lalu. Rasa trauma nya masih ada, tetapi mulai mereda
















"Iyo! Anti alau iyo uda cembuh anti iyo ain agi ama caku ya! Caku au ajak iyo ke makam na buna na caku" beo si kecil Sakuya pada Ryo yang tengah terbaring lemas di hospital bed nya

Ryo, dia benar-benar tidak menggubris ucapan Sakuya, ia sangat lemah sekarang,bahkan hanya untuk menjawab Ocehan Sakuya saja sangat susah rasanya. Terlalu sakit,badannya bahkan susah untuk digerakkan

"Iyo! "
"Iyo malah ama caku ya? Iyo napa nda omong? " si kecil Sakuya kini murung karena temannya itu bahkan tidak menoleh sedikitpun padanya






"Sakuya! " seru Riku datang bersama dengan dokter Hanya di belakangnya

"Ng? "
"Dydy liat iyo nda au ngomong ama caku! " adu Sakuya dengan ekspresi murung yang terpampang diwajah mungilnya

"Iyo nya kan lagi sakit" jawab Riku sembari mengelus surai lembut Sakuya

"Api kemalin iyo cakit api omong ama caku"

"Iya iya. Maafin Iyo ya"
"Sakuya keluar dulu ya! Dydy mau periksa iyo dulu"

"Ama uncle ini? " tanya sakuya sembari menunjukkan jari telunjuknya pada dokter Han yang berada diseberang hospital bedanya Ryo

"Iya. Oh iya, ayahnya Sakuya udah nungguin didepan. Sakuya keluar dulu ya"

"Gendong! " pinta Sakuya sembari merentangkan tangannya





♡♥︎♡♥︎♡





"Gimana keadaan anak lu bang? " tanya Chenle yang sudah berdiri tegap dihadapan Renjun

"Makin memburuk. Tapi hari ini dia mau dioperasi, moga aja operasinya lancar" jawab Renjun dengan wajah yang murung

Sion sedang duduk tepat disamping Renjun yang tengah berdiri, ia tak kaget jika Renjun merujuk pada Ryo yang ia anggap sebagai anaknya. Ya sebenarnya Sion juga sudah mengetahui semuanya dari Riku, jadi ia sudah tak kaget lagi.

Kini Sion, Ningning, Renjun, Chenle sedang menunggu didepan ruang rawat Ryo. Chenle baru saja datang dengan membawa paper bag kecil yang ntah apa isinya











"Yayah!" seru Si kecil Sakuya terdengar nyaring ketika pintu ruang rawat Ryo dibuka oleh Riku

"Saku? Udah selesai ngobrol sama iyo nya? " basa basi Sion sembari mengambil alih Sakuya dari gendongan Riku

"Iya, api adi iyo na nda au omong ama caku" adu si kecil sembari menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Sion

"Riku! Bagaimana dengan Ryo sekarang? " kini ningning berdiri dari duduknya

"Saya belum memeriksanya, tunggu sebentar lagi" ucapnya acuh tak acuh sembari membuka pintu ruang rawat Ryo kemudian masuk kedalamnya

"Woi cil! Kangen uncle gak? " tiba-tiba saja Chenle bertanya pada Sakuya yang mood nya tengah hancur

"Nda! Caku nda angen uncle" jawabnya dengan kaki yang di ayun ayunkan dengan kasar di gendongan Sion

Tunggu sebentar! Apakah mereka saling kenal?
Jawabannya IYA, Chenle sudah beberapa kali bertamu ke mansion Sion hanya untuk bermain guna menghilangkan rasa bosannya. Terkadang juga ia bertamu dengan alasan pekerjaannya dengan Sion.

DIARY SAKURYO [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang