"Tawa orang tua simfoni jiwa, melodi indah menenangkan lara, senyum mereka candu terindah, mengikat hati dalam dekapan cinta".🤍
Mentari pagi menyelinap malu-malu di balik Gunung Rinjani, menyapa bumi Lombok dengan sentuhan lembutnya. Udara sejuk beraroma tanah basah mengelus lembut pipi Azkiya, gadis desa yang tengah meracik kopi di dapur kecil rumahnya. Aroma kopi bercampur dengan aroma kayu manis, menciptakan simfoni pagi yang sederhana namun menenangkan.
"Kiya?" (Panggilan keluarganya untuk Azkiya) "Bisa anterin bapak ke sawah, sekarang?" Suara pak Mus, ayahnya azkiya, sambil manasin motor.
Azkiya menoleh dari balik dapur, membawa kopi buatannya. "Ke mana pak?" Tanya Azkiya sambil menyodorkan kopi.
"Ke sawah, kayak biasa" ucap pak Mus sambil menyeruput kopi.
"Tsiaap pak, Kiya siap-siap dulu yaak". Ucap Kiya dengan nada ceria dengan tangan hormat.
Sementara Kiya dan bapaknya bersiap-siap untuk pergi ke sawah. Ibu Kiya yang bernama Bu Nisa sedang prepare juga untuk pergi kerja di pengepulan rongsokan bersama adik bungsunya Kiya. Sedangkan kedua adiknya yang masih bersekolah mempersiapkan keberangkatan dirinya masing-masing.
"Kiya?" Panggil ibunya dari balik pintu kamar Azkiya.
"Tiang Bu" Jawab Azkiya, membuka pintu. (Tiang itu bahasa Sasak dari kata saya)
"Nanti sore ibu mau lanjut kerja di rumah ibu Nia, semisal Kiya sudah selesai kuliah atau libur, jemput ibu ya" ucap Bu Nisa sambil menyodorkan uang bensin ke Azkiya.
"Tsiaapp Bu" Jawab Azkiya sambil mencubit pipi adiknya yang digendong Bu Nisa.
Diperjalanan menuju sawah, Azkiya selalu menikmati pemandangan hamparan sawah yang membentang hijau begitu luas dan segar, mentari yang timbul dari ufuk timur begitu indah dengan warna jingga ke orenan, kicauan burung saling bersahutan menambah suasana pedesaan yang begitu asri.
Sesampainya di sawah, Azkiya berpamitan ke pak mus untuk pulang dan lanjut untuk mengantarkan ibunya kerja.
"Kiya, nanti bapak telpon ya, semisal pekerjaan bapak sudah selesai. Emmm, sekitaran jam setengah enam lah ya" ucap pak Mus sambil mengusap kepala Kiya.
"Kiya, always tsiaapp pak, kapanpun itu" jawab Kiya memeluk bapaknya.
Pak Mus pun tersenyum seraya berkata dalam hati "Kiya, bapak selalu berdoa yang terbaik untukmu"
Skip... Kiya lanjut mengantar ibunya kerja.
Sepulang mengantar kedua orangtuanya kerja, Kiya langsung bergegas menuju dapur untuk mengambil sarapan dan membawa sarapannya ke kamar sambil melanjutkan kajian kitab yang diikutinya dari salah satu channel YouTube yaitu mata naqra ( Milik salah satu influencer yaitu husyain basyaiban yang sering disapa kadam sidik ).
"Alhamdulillah ya Allah, akhirnya Kiya berhasil menemukan pembangkit mood Kiya dalam belajar. Jazakallahu khoiran katsiran lora Husyain, Semoga antum selalu dalam keadaan sehat dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT" ucap Kiya sembari memperhatikan tiap kata atau kalimat yang dijelaskan oleh seseorang yang di channel mata naqra tersebut.
Setelah mengikuti kajian itu, Kiya lanjut belajar sesuai dengan mata kuliahnya, istilahnya belajar sedikit sebelum kelas.
Selesai dari aktivitas belajar, Kiya melanjutkan aktivitasnya dengan men scroll sosmed miliknya, membuat sketsa di buku gambarnya, membuat quote-quote untuk di upload di sosmednya, dan juga bersih-bersih rumah sebelum berangkat ngampus. Tak lupa ia nge-play song arabic kesukaannya.
Tak terasa waktu Zuhur sudah tiba, Kiya bergegas menuju kamar dan mempersiapkan diri untuk ngampus.
Lanjut part II....
KAMU SEDANG MEMBACA
JEJAK KAKI DI PASIR WAKTU
Teen FictionDi sebuah pedesaan indah di Lombok, terdapat seorang mahasiswi S1 program pendidikan bahasa Inggris bernama Azkiya. Azkiya adalah anak sulung dari sebuah keluarga sederhana yang tinggal bersama orang tuanya dan tiga adik perempuannya. Ayah dan ibuny...