4. Suasana Syahdu di Acara Ulang Tahun Kakaknya Rara

6 4 0
                                    

@Ibrahim.alkhalilie said :
"Bertahanlah dengan mereka yang tetap membersamaimu dalam tangis, lelah, lemah, dan rapuhmu. Yang karena mu rela melakukan hal-hal menakutkan, seolah itu hal yang sangat menyenangkan. Kelak engkau akan tau bahwa ternyata malaikat. tak hanya tercipta dari cahaya."
🤍

Keesokan harinya, Azkiya bersiap-siap untuk menghadiri acara ulang tahun kakaknya Rara. Ia sudah janjian dengan Dinda untuk bertemu di kafe tempat acara berlangsung.

“Kiya, udah siap?” tanya Rara melalui pesan singkat.

“Udah siap, Ra.  Kamu udah di jalan?” balas Azkiya.

“Udah di jalan nih.  Aku jemput kamu ya,  sekalian mau ngobrol,” jawab Rara.

Tak lama kemudian,  Rara pun tiba di rumah Azkiya.  Azkiya langsung naik ke atas motor Rara,  sambil bercerita tentang berbagai hal.

“Kiya,  kamu bawa kado apa buat kak Lia?” tanya Rara.

“Aku bawa kue,  Ra.  Aku bikinin sendiri,” jawab Azkiya,  sambil menunjukkan kotak kue yang dibungkus rapi.

“Wah,  keren banget!  Pasti kak Lia suka,” ujar Rara,  sambil tersenyum.

“Semoga aja sih,  Ra.  Aku takut dia nggak suka,” jawab Azkiya,  sambil sedikit gugup.

“Ah,  nggak mungkin lah.  Kamu kan jago banget ngebikin kue,” ujar Rara,  sambil menenangkan Azkiya.

Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju kafe,  sambil bercanda dan bercerita.  Suasana di atas motor terasa hangat dan menyenangkan.

Sesampainya di kafe,  Azkiya dan Rara langsung disambut oleh kakaknya Rara,  yang bernama Lia.  Lia terlihat cantik dan anggun dengan gaun berwarna biru muda.

“Hai,  Kiya!  Seneng banget kamu bisa datang,” sapa Lia,  sambil memeluk Azkiya.

“Hai,  Kak Lia!  Selamat ulang tahun ya,  semoga panjang umur dan bahagia selalu,” jawab Azkiya,  sambil menyerahkan kotak kue kepada Lia.

“Wah,  terima kasih ya,  Kiya.  Kue buatan kamu?” tanya Lia,  sambil tersenyum.

“Iya,  Kak.  Semoga suka,” jawab Azkiya,  sambil sedikit gugup.

“Pasti suka dong,  Kiya.  Kamu kan jago banget ngebikin kue,” jawab Lia,  sambil memeluk Azkiya.

Azkiya dan Rara pun bergabung dengan teman-teman lainnya,  sambil menikmati hidangan dan musik yang merdu.  Suasana di acara ulang tahun kakaknya Rara terasa hangat dan menyenangkan.

“Kiya,  kamu mau ikut nyanyi bareng?” tanya Dinda.

“Ah,  aku nggak bisa nyanyi,  Din,” jawab Azkiya,  sambil menggeleng.

“Ayo lah,  Kiya.  Coba aja,  nggak usah takut salah.  Lagian Rama juga ada di sini,  dia kan jago nyanyi,” bujuk Rara.

Azkiya pun sedikit gugup.  Rama,  teman kakaknya Rara yang juga Kakak Kelasnya Azkiya waktu di SMA,  memang dikenal sebagai seorang penghafal Al-Quran dan yaah menjaga imannya, Ia juga memiliki suara yang merdu.

“Ah,  aku nggak yakin bisa nyanyi di depan banyak orang,  Ra,” jawab Azkiya.

“Tenang aja,  Kiya.  Aku yakin kamu bisa.  Lagian Rama juga bakal nyanyi kok,  jadi kamu nggak sendirian,” ujar Rara,  sambil tersenyum.

"Iya Kiya, ayokkk," Sambut Dinda Sambil mengangguk kan kepalanya.

Azkiya pun akhirnya mau ikut nyanyi bareng,  sambil sedikit malu-malu. Rama pun ikut bernyanyi,  suaranya yang merdu membuat suasana semakin syahdu.

Mereka pun melanjutkan acara ulang tahun dengan penuh keceriaan.  Azkiya merasa bahagia,  karena bisa menghabiskan waktu bersama teman-temannya dan ikut merayakan ulang tahun kakaknya Rara.  Ia juga merasa senang bisa bertemu kembali dengan Rama,  walaupun hanya sebentar.

JEJAK KAKI DI PASIR WAKTU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang