BAB 6 JANGAN GANGGU GUE MAKAN!

171 38 7
                                    

Gue dulu anti banget sama yang namanya bocil (Anak TK-SD). Tapi entah kenapa... akhir-akhir ini gue jadi suka mereka. Bicara dan main sama anak-anak berhasil ngecharge energi gue setelah jalanin tugas PPL.

Dan saat gue bisa bikin mereka 'cerita'... gue jadi tau kalo hidup mereka nggak semudah yang gue pikirin. Sayangnya, jarang yang mau memahami hal ini. Gue jadi inget kehidupan gue pas bocil dulu.

Btw, jangan lupa vote, komen, sama follow kalo suka! Biar diri ini makin semangat nulis!

Typo tandai!

.

.

.

"KAN!!! LO NGIKUTIN GUEE!!"

"ENGGAK YA! LO YANG NGIKUTIN GUEE!"

"ELO!"

"LO!"

"LO!"

"...Hhhhh..."

[Door Doorr🎉🎉]

Jawablah pertanyaan ini untuk mendapatkan hadiah Istimewa!!!

1. Kenapa dua piyik ini (Arkanna-Vene) duduk satu meja dengan Alfa?

2. Kenapa dua piyik ini membuat kekacauan di depan Alfa?

3. Apa yang dipikirkan Alfa sekarang?

[Hadiah akan diberikan dengan pajak 100%]

Kembali ke topik.

Perdebatan antara Arkanna dan Vene masih belum berakhir.

'Apa yang dilakukan para bajingan ini?' Mata Alfa semakin dingin. Ia tampak seperti orang yang akan menusukkan pisau ke leher manusia di depannya saat ini. Sayang sekali tak ada pisau yang terlihat di dekat Alfa. Bahkan jika ada sekalipun pemuda itu terlalu malas untuk merepotkan dirinya. Jadilah dia hanya mengetuk meja dengan suasana hatinya yang terus menurun.

"..."

"..."

"...Kenapa diem?" Dua piyik di depannya ini tiba-tiba diam saat Alfa melihatnya.

"Dah puas bacot?"

"..."

Tidak ada jawaban.

Melihat anak-anak yang akhirnya tenang, Alfa kembali menundukkan kepalanya, menatap latar smartphone yang diberikan Reyna untuknya.

Tidak sulit baginya untuk mengoperasikan benda itu. Sebelumnya dia juga punya smartphone... hasil nyolong tentunya*. Seperti yang Alfa katakan, dia itu berandalan, penguasa jalanan, bisa dibilang kriminal juga sih.

*tidak untuk dicontoh!

Tak berselang lama pesanan mereka pun sampai.

"YEYYY! Makaaaannn~!"

"Makan!"

"Makan!"

"Makan!"

Berbeda dengan Arkanna dan Vene yang heboh, Alfa tampak acuh dan tak peduli. Tidak ada yang menyadari betapa bahagianya dia saat ini.

'Akhirnya gue bisa makan enak,' batin Alfa saat akan menyuapkan nasi goreng ke mulutnya. Sudah lama dia tersiksa dengan makanan hambar rumah sakit. Wajar jika Alfa bahagia, bukan?

Namun, belum sempat ia mencicipi hidangan favoritnya itu-

"Kyaaaahh-"

Bruukk-

FUGUE: Mantan Bos Gangster Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang