BAB 8 RAPAT PARA 'KETUA'

414 71 6
                                    

Meski gue sendiri nggak ngerti lagi nulis apa, tapi do'ain PPL gue lancar... T^T

Yaudah, jangan lupa vote, komen, sama follow kalo suka. Tambahin juga ke reading list ^^

Typo tandai!

.

.

.

Sepulang sekolah...

"Venelline! Kuy balik!"

Venelline tidak bergerak. Melirik pun tidak. Matanya tetap fokus pada lembaran-lembaran berisi tulisan di tangannya.

"Duluan aja."

Jawaban Venelline membuat dua temannya, Jessica dan Freya, saling bertatapan.

"Kok gitu?"

"Lo nggak pengen nebeng sama Kak Zyne?"

Venelline menghela napas jengah.

"Lo pada ngomong apa sih?! Mau ngemis gimanapun caranya, tuh anak kagak mungkin mau nganterin gue!" Apalagi sekarang dia udah kena pelet si babi.

Venelline kembali membaca bukunya, mengabaikan tatapan heran dua gadis lainnya. Pasalnya, Venelline yang mereka kenal itu tidak mungkin menyerah semudah ini. Apalagi ini menyangkut tentang kakak kesayangannya.

Kesambet apa ni bocah barusan? Eh...apa malah setannya yang pergi ya? Karena Venelline mengejar kakaknya seperti orang kesetanan selama bertahun-tahun.

"Halahhh udahlahh! Kalian pulang aja dulu! Gue mau baca bentar," tukas Venelline dengan tatapan yang tak lepas dari bukunya.

Melihat Venelline yang sudah seperti itu, Jesica dan Freya pun mengikuti apa yang Venelline katakan.

"Ya udah. Kita pulang dulu kalo gitu ya."

"Hmm."

"Bye, Venelline~"

"Hm. Bye."

Venelline terus berkutat dengan buku penting di tangannya hingga tak menyadari bahwa kelas telah kosong.

Gadis itu terus membaca, bahkan kecepatannya semakin meningkat dan membuat tangannya ikut semakin cepat membalik kertas hingga-

"Bentar. Gue belom abis bac-"

"AAAAKHHHK! SETAN BANGSATT!"

BUAAAKKK!

"ANJIR WAJAH GANTENG GUE!"

Dengan mata melotot dan wajah memerah marah, Venelline bersiap untuk menghajar 'sosok' yang barusan mengejutkannya.

"LO GOBLOK! ANJING! SETAN LO! BANGSAT! ARKANJING SIALANNN!!!"

Buak!

Bukk!

Bukk!

"ADOHH! SAKIT KAMPRET! BERENTI BERENTI!!!!"

Namun Venelline yang kepalang marah terus memukuli Arkanna dengan buku tebal yang dia pegang. Salahkan Arkanna yang tiba-tiba berdiri di belakangnya. Salahkan dia yang membuatnya kaget! Si anjing! Gue kira setan beneran tadi kampret! Mana gue lagi baca novel horor lagi babi!!!

Venelline baru menghentikan tindak kekerasannya setelah sedikit tenang -jantungnya sempat ketar-ketir karena kepikiran setan tadi.

"Hufft... Lo kenapa sih berdiri di belakang gue?! Mau ngerjain gue lo?!"

FUGUE: Mantan Bos GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang