╏MPZ: Sensitif

86 9 1
                                    

Jezra Laskar Putra Atmaja's POV.

"Seriusan lo Med mereka mau kesini?" tanya Gua, Medi hanya mengangguk.

"Iya, mereka beneran mau kesini." jawabnya, gue hanya ber oh-ria.

"Med, terus kita gimana mau keluar?" tanya Adrian.

"Kan kita bisa lewat jendela, Dri." jawab Niko, Adrian hanya mengangguk.

"Ih, seriusan? Ih! Gue gak mau banget ketemu sama mereka!" seru Anya, kita semua menyetujuinya.

"Gue denger denger nih ya, salah satu dari mereka itu katanya anak artis. Tapi gue gak tau ya siapa, but intinya, artisnya itu Hannah!" seru Anya,

"Seriusan Nya? Tapi kok gak di publish ya?" tanya Klara.

"Makanya itu, sumpah gue penasaran banget!" seru Anya,

"WOY ANAK DIRGANTARA!! KELUAR LO!!"

Kita semua terkejut mendengar itu, gua pun melihat melewati jendela kelas.

Sudah terlihat lima siswa-siswi pelita raya.

"Woi! Anak pelita raya udah disini!" teriak gua,

"Suruh masuk Je!" perintah Medi, ogah sih.

"Masuk woy! Hati-hati, ada banyak zombie!" teriak gua ke anak-anak pelita raya.

Mereka semua masuk ke dalam sekolah dengan hati-hati. Tetapi, mereka tidak berisik atau membicarakan sesuatu.

Gua curiga, bener-bener curiga.

Tapi, gua gak tau gua curiga apa.

.
.

Bhima Bening Adimurti's POV.

Ah, beberapa waktu sudah berlalu. Sekarang, kita sudah dalam perjalanan untuk ke Sekolah Dirgantara.

Dalam perjalanan, kita berhati-hati agar tidak terlihat oleh zombie.

Jujur, gua penasaran. Kelompok 2 gimana ya bisa sampe ke Dirgantara dengan aman?

Agh!!

Kita semua terkejut dan melihat ke belakang. Ian tertimpa oleh zombie yang lompat entah dari mana.

"Ian!"

Gua menendang zombie itu dengan keras, sehingga zombie itu terpental jauh dari badan Ian.

"Ian! K-kamu gak papa?!" tanya Adela dan menghampiri Ian.

Ian terlihat masih terkejut, masih memikirkan apa yang terjadi.

"A-ah.. gak papa kok Adela.." jawab Ian masih terlihat takut.

"Seriusan? Ada yang luka gak?" tanya gua, Ian hanya menggeleng dan menghela nafas.

"Ayo lanjutkan perjalanan, hati-hati ya." perintah Selina.

"Lemah lu Mbong!" ejek Arshaka dan di akhiri dengan ketawanya.

"Heh Arshaka!" jawab gua gak terima.

"Udah-udah! Jangan bikin ribut!" seru Ian,

Makanan Para Zombie. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang