C 2 ✰

6.6K 628 63
                                    

✰ANGELICA WITHOUT ROLE✰

"Hah... " helaan nafas Gladys yang tak tau sudah ke berapa kali.

"Kalau di pikir pikir lagi alur di novel Angelica akan mati di bunuh ayahnya sendiri" gumam Gladys.

"Hah...." Gladys menghela nafas lagi.

Sekarang Gladys menuju cermin ingin melihat siapa tau pelayan yang menjelaskan tadi salah kan. Bisa jadi dia masuk menjadi Jessie bisa jadi pikir Gladys menghibur diri.

Perlahan Gladys melihat pantulan wajahnya di cermin. Ia melihat dengan seksama wajah di pantulan cermin ini.
Disana terlihat gadis cantik berambut coklat yang panjangnya sepinggang.
Wajahnya kecil, bola mata yang indah, hidung mancung, dan bibir peach alami yg benar benar menunjukkan sebuah mahakarya indah.

"Huft

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Huft.. Ayo berfikir Gladys kita harus apa saat ini" gumam pelan Gladys. Menjambak rambutnya sendiri

Tok... Tok.. Tok

Ceklek

Tidak mendapat jawaban Maria sang pelayan setia Angelica masuk ia kaget melihat Nonanya sangat berantakan.

"Nona Angelica anda terlihat sangat berantakan. Saya akan membantu Anda agar terlihat lebih baik " ucap Maria pelayan setia Angelica dan yang merawat Angelica dari Angelica berusia 10 tahun.

Maria sangat kasian pada Nonanya ini.
Ia masih memiliki keluarga tapi seperti sendiri. Yang di punya Nona kecilnya hanya dirinya seorang. Maria jadi semakin sedih melihatny.

"Tidak apa apa Maria tidak apa apa. Mungkin sekarang aku sedang gila kamu pergi saja dulu" ucap Gladys asal asalan.

"Maksut anda apa nona saya benar benar tidak mengerti" ucap sopan Maria.

"Tidak perlu mengerti Maria kamu keluar saja dulu ya" ucap Gladys mencoba sabar.

"Baik nona saya permisi, jika anda membutuhkan sesuatu silahkan panggil saya " ucap Maria di angguki Gladys.

Setelah Gladys melihat pintu tertutup .
Ia segera bangkit dari ranjang menuju kursi sederhana yang ada disana .
Lalu akan mencatat apa saja yg dia ingat di dalam novel ini.

"AKH SIALAN K*PARAT " teriak Gladys yang masih frustasi saat ini dengan keadannya.

"Bagaimana aku mau mencatat kalau di novel ini saja Si Angelica tidak di ceritakan dengan jelas. Yang ada cuma saat Jessie terkena siraman teh yg tidak sengaja dari ajudan Duke. Lalu tiba-tiba ia dibunuh ayahnya sendiri. Sumpah novel T*i ini konyol sekali" frustasi Gladys.

"Hah.... " helaan nafas lagi Gladys sangat frustasi.

"Tidak ada waktu mengeluh, aku harus berfikir cepat sekarang. Pertama tama tidak ikut ke acara tea party yang kata Maria akan di adakan dua hari lagi.
Aku sekarang harus menyusun strategi untuk keluar dari kediaman Duke.
Lalu menjadi rakyat biasa dan hidup bahagia hahahaha benar begitu saja.
Pasti ini akan sangat mudah kan.
Toh si Angelica tidak di anggap oleh siapapun jadi pasti mudah" Batin Gladys

"Minimal orang masuk novel tuh di awal kek atau dipertengahan gitu. Lah gue dua hari lagi kalau tidak bertindak langsung  mati yang bener aja.
Kalau kaya gini sama saja bohong " gumam Gladys memukuli meja untuk menumpahkan kekesalannya pada takdir.


Kini Gladys melihat lihat ruangan yang dia tempati saat ini. Ruangan ini tidak besar dan sedikit usang. Gladys hanya geleng-geleng kepala kok bisa ada ayah yg seperti Duke Galdine ini.

Angelica inikan juga anak kandungnya kenapa di perlakukan begini konyol sekali.
Mana di paviliun ini cuma ada satu pelayan lagi dan sangat kecil.

Anggap aja ini depan tempat tinggal Gladys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap aja ini depan tempat tinggal Gladys

"Huft... Saat pingsan tadi sungguh konyol. " gumam Gladys.

Flashback saat Gladys pingsan

Gladys sedang berjalan tanpa arah tiba tiba dia merasa bingung. Ada dimana dia sekarang.

"Sekarang apalagi astaga" ucap Gladys yang lelah.

"Hai " sapa gadis cantik.

Gladys jelas mengetahui kalau gadis cantik ini adalah Angelica Carrel Galdine.

"Lo ya yg bawa gue kemari, gak mau tau gue balikin ke Mansion gue sekarang " kesal Gladys pada Angelica.

"Aku tidak mengerti cara kamu berbicara Gladys" ucap bingung Angelica.

"Hah.... Dengar ini ya kamu harus mengembalikan aku ke rumahku. Aku tidak mau di kerajaan konyol yang kamu tempati" ucap to the point Gladys.

"Maafkan aku tapi itu mustahil" ucap pelan Angelica.

"Mustahil bagimana? " tanya kesal Gladys.

"Kamu sudah meninggal di dunia aslimu.
Saat kamu tidur  jiwamu terbawa kemari. Sedangkan tubuhmu di dunia asalnya tanpa jiwa menjadikan kamu sudah  tiada . Bahkan kamu sudah di kuburkan juga " ucap Angelica membuat Gladys kaget.

"YANG BENAR SAJA" teriak kaget Gladys.

"Iya aku serius sekarang kamu sudah menempati ragaku. Keinginanku hanya satu berikan aku kehidupan bahagia yang sesungguhnya" ucap Angelica menunduk.

"Maksutnya? " tanya Gladys.

"Aku ingin ayahku memeluk ragaku walupun hanya sekali. Bantu aku ya Gladys hanya satu kali saja. Itu saja keinginanku karena itu adalah kebahagiaan yang sudah sangat besar untukku" ucap Angelica sendu membuat Gladys tak tega lalu memeluk Angelica.

"Aku akan berusaha yang terbaik " ucap lembut Gladys lalu tiba-tiba Angelica menghilang dengan tersenyum dalam dekapannya.

"Terimakasih Gladys" ucapnya sambil menghilang seketika.

Flashback off

'Sekarang saatnya bertemu dengan ayah iblis si Angelica' batin Gladys.

"Mari mulai berakting Angelica" ucap Gladys sambil menghela nafas mempersiapkan diri.

Mulai sekarang kita panggil Gladys Angelica ya.






Bersambung...

Semua unsur yg ada di cerita ini hanya karangan penulis, tidak berhubungan dengan kejadian manapun.
Terinspirasi dari berbagai macam komik manhwa dan cerita transmigrasi kerajaan lainnya.

Cerita ini hanya untuk hiburan saja.
Apabila ada yg kurang nyaman dari penulisan dll bisa di skip.
Apabila ada yg Komentar jahat akan langsung di block .

Kamsahamnida😊



𝐴𝑛𝑔𝑒𝑙𝑖𝑐𝑎 ᵂᶦᵗʰᵒᵘᵗ ʀօʟɛ (On Going) (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang