Adam dan Hiu

12 2 0
                                    

◆◇◆

Vero pun kembali ke tempat, ia kini berada di hutan penuh kabut. Berubahlah ia menjadi seekor serigala. Ya, yang mengawasi mereka tadi adalah dia. Ia pun menyelusuri hutan kembali dan kembali ke tempat dimana harusnya ia berada. Sampailah ia disana, bertemu seseorang yang tampak sangat kesal bahkan kudanya pun menjadi sasaran amukannya. "Kembali juga lo, Jio, Gio, ah tau lah siapa nama lo gk penting, kemana lo tadi??!" tanyanya dengan intonasi tinggi

"Hanya jalan-jalan." ujarnya singkat

"Ck!!, buruan, atau lama-lama gue penggal lo!"

Mereka pun melanjutkan perjalanan dengan menunggangi kuda. Giovano sempat memberhentikan kudanya sejenak dan menoleh ke belakang.

Semoga kakak aman disana, kalian pasti akan berkumpul kembali sekeluarga.

Namaku sebenarnya Vero, bukan Giovano, karna ini permainan maka aku menggunakan nama penyamaran. Nanti kita bertemu lagi kak. Aku mau mengurus abang kalian ini dulu.

◆◇◆

∽P.O.V Adam berada∽

Di tengah hutan salju yang sepi, Adam sedang berjalan bersama hewan pendampingnya. Suasana dingin membuatnya merasa sepi, tetapi tiba-tiba, ketenangan itu terputus. Dari arah belakang, terdengar suara berisik. Dia menoleh, dan... sepeda kayuh muncul dari balik pohon, bergerak sendiri!

Adam terbelalak. Sepeda itu tidak bergerak maju atau mundur, tetapi pedalnya berputar sejajar, seolah sedang bersepeda di tempat. "Apa ini? Sepeda angker?" gumamnya, mulai panik.

Di sampingnya, hewan pendampingnya-seekor kucing bernama Aslan-malah berlari menjauh, meninggalkan Adam sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sampingnya, hewan pendampingnya-seekor kucing bernama Aslan-malah berlari menjauh, meninggalkan Adam sendirian. "Aslan! Tunggu!" teriak Adam, tetapi Aslan sudah menghilang ke dalam semak-semak.

Tanpa pikir panjang, Adam berlari. Di belakangnya, suara berisik dari sepeda itu semakin mendekat. "Ini tidak lucu!" teriaknya, terjungkal ke tanah karena batu kerikil yang berserakan. Dia berusaha bangkit, tetapi sepeda itu semakin cepat mengejarnya.

Tiba-tiba, muncul sosok aneh dari sepeda itu. Seekor hiu berkaki empat berekor seperti ekor kuda dengan ekspresi marah dan mata melotot. Hiu itu berteriak, "Hey, kamu! Jangan lari!" Suara hiu itu membuat Adam hampir terjatuh lagi. "Apa? Hiu bisa bicara?, hiu berkaki?"pikirnya merinding tapi juga menahan tawa

 "Apa? Hiu bisa bicara?, hiu berkaki?"pikirnya merinding tapi juga menahan tawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adam berlari lebih kencang, berharap bisa menemukan jalan keluar dari hutan. Namun, sepeda itu terus membuntutinya, pedalnya berputar cepat, seolah menikmati perburuan ini. "Siapa yang merancang sepeda ini?" Adam bertanya dalam hati, sambil berusaha menghindari salju yang membuat langkahnya melambat.

Di tengah pelariannya, Adam terjatuh sekali lagi, kali ini terperosok ke dalam tumpukan salju. Ketika dia berusaha bangkit, hiu berkaki itu menghampirinya, melompat dari sepeda dan berseru, "Kau tidak bisa lari selamanya! Kami hanya ingin bersenang-senang!"

Adam memandang hiu itu dengan mata lebar. "Bersenang-senang? Dengan cara mengejar orang?!" katanya sambil terengah-engah.

Hiu itu menggeleng, "Kami hanya ingin menunjukkan betapa menyenangkannya bersepeda di salju! Ayo, coba sekali!" Dengan cepat, hiu itu menarik Adam dan mendorongnya ke sepeda.

Tanpa berpikir panjang, Adam terpaksa menaiki sepeda aneh itu. Begitu dia duduk, pedal kayuh kaki langsung bergerak dengan sendirinya. "Whoa!" teriak Adam, tidak bisa mengendalikan sepeda yang meluncur cepat. Hiu berkaki itu melompat kembali ke sepeda dan mulai mengayuh bersamanya.

Keduanya meluncur di atas salju, tertawa meski sedikit ngeri. "Ternyata, seru juga!" seru Adam. Aslan, si kucing, muncul kembali, melihat majikannya terjebak dalam keceriaan yang aneh.

Dengan semangat baru, Adam dan hiu itu bersepeda melintasi hutan, membuat jejak di salju. "Lihat! Kami jadi duo paling aneh!" teriak hiu sambil tertawa, sementara Adam mulai menikmati perjalanannya.

Malam itu, suara tawa dan jeritan kegembiraan menggema di hutan salju, mengubah kengerian menjadi petualangan yang tak terlupakan. Dan siapa sangka, sepeda setan ini justru membawa Adam menemukan cara baru untuk bersenang-senang di tempat yang paling tidak terduga.

Trapped in Terror: The Eight and Their FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang