Dulu, ada seorang Gadis bernama Dania Fernia yang berkuliah di universitas negeri. Ayahnya adalah seorang rektor, dan Dania memanfaatkan ayahnya itu untuk berbuat sesuka hati. Dania tidak masuk kelas, tidak mengerjakan tugas, dan sering membuat ulah. Dania bisa dibilang adalah Wanita pendiam tapi nakal. Dania nakal, tapi ia tidak pernah bermain dengan laki - laki. Ia memandang laki - laki adalah mahluk yang aneh, oleh karena itu ia tidak pernah menjalin hubungan asmara.
Di hari kelulusannya, ia merayakannya dengan berpesta di sebuah caffe. Ia hanya mengundang teman - teman wanitanya, dan tidak ada pria di pesta itu. Ia pulang sendirian dari pesta itu. Ia berjalan sambil menunggu taxi, tapi, ia malah diganggu oleh sekumpulan pria. Ia hampir dilecehkan, ia sudah ditarik ke sebuah gang sempit, tapi, beruntungnya seorang pria datang dan menyelamatkannya. Pria itu hendak membawa Dania pergi, tapi Dania tidak mau disentuh. Pria itu kebingungan, karena tidak mungkin ia meninggalkan seorang wanita sendirian dengan keadaan seperti ini. Pria itu segera memanggil adiknya dan menyuruh adiknya untuk menuntun Dania yang sedang dalam keadaan mabuk karena dicekoki oleh minuman keras.
Pria itu mengenal Dania. Ia mengenal Dania karena ia mengenal ayah Dania.
"Gentara, makasih kamu udah nyelamatin anak saya." Ujar Ayah Dania.
Iya, nama pria itu adalah Gentara. Gentara adalah seorang psikolog muda. Ayah Dania menyuruh Gentara untuk menyembuhkan Dania, dan ayah Dania berjanji akan memberikan bayarand dan hadiah jika Dania berhasil sembuh. Gentara tidak tertarik dengan bayaran atau hadiahnya, ia hanya ingin menyembuhkan Dania, agar kehidupannya tidak terganggu.
Selama berbulan - bulan Gentara mengobati mental Dania, akhirnya Dania pulih. Dania sangat berterima kasih pada Gentara karena sudah mengobatinya.
"Makasih, ya, Gen... ini- ini bayaran ka-" Dania hendak memberikan amplop tebal berisi uang.
"Aku gak mau dibayar, Dania." Jawab Gentara.
"Kenapa?! Kamu harus dibayar!" Dania memaksa.
Gentara menjelaskan bahwa ia adalah kenalan ayahnya, jadi, ia tidak mau dibayar, tapi, karena Dania memaksa, Gen harus mencari cara lain untuk membuatnya merasa sudah membayar.
"Aku gak mau dibayar. Gimana... kalau kamu bayar aku dengan cara ngobrol bareng aja? Mau ke caffe ice cream?" Ajak Gentara.
Dania menganggukkan kepalanya dan tersenyum kegirangan. Pertama kali dalam hidupnya ia mau dekat dengan seorang pria. Ia merasakan detak jantungnya yang kencang. Tidak, itu bukan karena Dania kebanyakan minum bir, tapi itu karena ia merasakan cinta. Ia tidak pernah tahu rasanya cinta, dan ia baru tahu cinta itu benar - benar menyiksa dan menyenangkan di waktu yang bersamaan. Cinta membuat hatinya terus derdegup kencang setiap malam dan membuatnya tidak bisa tidur, dan cinta membuatnya bahagia karena ia bisa merasakan yang namanya kasih sayang dan perhatian.
Gentara dan Dania mengobrol bersama di sebuah taman. Gala bilang, taman yang dimaksud adalah taman yang biasa aku dan Gatha kunjungi.
"Gen, tahu, gak, kenapa hati aku jadi berdetak kencang belakangan ini?" Tanya Dania. Ia ingin Gentara peka.
"Kamu minum bir lagi atau kopi?" Jawab Gen.
"AKU GAK MINUM BIR LAGI, KOK! Hum..." ujar Dania.
Dania kecewa karena Gen tidak peka, tapi, sebenarnya Gen tahu apa yang dimaksud Dania, ia hanya tidak ingin menjawab pertanyaan itu agar ia bisa menjaga sikapnya di depan wanita yang ia sukai. Iya, Gentara, juga menyukai Dania. Sebenarnya, Gentara sudah lama menyukai Dania, bahkan sejak Dania SMA. Gentara pernah melihat Dania saat ia berkunjung ke kediaman ayah Dania dulu. Iya jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi, ia hanya menganggap perasaannya itu hanya sebuah perasaan selewat.
"Kamu 2 minggu lagi ultah, ya?" Tanya Gentara.
Gentara tiba - tiba mengubah topik pembicaraanya dan menanyakan hal yang sangat biasa, tapi membuat Dania kaget.
"Iya... aku ultah. 2 minggu lagi umurku udah 24... tua banget, ya?" Tanya Dania dengan manyunan di wajahnya.
Gentara tertawa dan menggaruk lehernya sendiri. Ia memuji Dania karena Dania sudah lulus S2 di umur 24 tahun. Itu adalah pencapaian yang luar biasa, tapi, Dania membantah itu. Ia menceritakan cerita sebenarnya bahwa ia adalah gadis yang nakal. Perkataannya itu membuat Gentara tertawa terbahak - bahak. Gentara tahu jelas mengapa Dania bisa menjadi wanita yang nakal dan membenci cinta, jadi, pernyataan Dania tidak membuatnya ilfeel.
"Kalau kamu ulang tahunnya kapan?" Tanya Dania pada Gentara yang sedang meminum jus jeruk.
Gentara ragu menjawabnya, tapi akhirnya ia berbicara.
"Aku ulang tahun, di bulan yang sama kayak nama aku." Ujar Gentara.
"Hm... Gentara Augusta Reytara." Ujar Dania sambil melihat kartu identitas Gentara yang tergantung di lehernya.
Dania benar menebak bulan lahir dan tanggal lahir Gentara, tapi, ia tidak tahu tahun berapa Gentara lahir. Dania tidak mau banyak berpikir dan langsung to the point menanyakan umur Gentara.
"Aduh... sebenarnya... aku udah tua..." jawab Gentara dengan malu. Wajahnya memerah.
"Kamu keliatan lebih muda daripada aku, loh!" Ujar Dania.
"Ya karena kamu independen woman. Aku itu tipe pria yang pemalu..." Ujar Gentara sambil menundukkan wajahnya.
"Psikolog kok maluan! Tinggal jawab aja umur kamu berapa!" Paksa dania sambil mengcengkram kerah Gentara.
Gentara ketakutan dengan cengkraman Dania yang kuat dan kepalan tangannya yang siap dilayangkan. Gentara sadar bahwa Dania adalah anak silat dulunya.
"I- IYA! Aku umur 32 tahun..." Jawab Gentara dengan malu.
"32...? I like the older one." Ujar Dania.
"Kamu gak keberatan kenal sama orang tua kayak aku?" Tanya Gentara.
"ENGGAK! KAMU GAK TUA! Malahan aku merasa punya ayah ke 2. Hahaha."
Keduanya tertawa bersama, sampai hari tidak terasa sudah selesai. Pertemanan mereka sudah berlangsung selama 2 bulan, dan Gentara merasa ia siap untuk melamar Dania. Gentara sendiri sebenarnya dijodohkan langsung oleh ayah Dania, jadi, Gentara hanya perlu melamar Dania.
Di taman yang biasa mereka kunjungi, Gentara berlutut, dan melamar Dania. Orang - orang di taman bersurak bahagia melihat Gentara yang melamar Dania.
"Will- Will you marry me!!" Kata Gentara sambil gemetar.
Gentara Takut lamarannya ditolak oleh Dania, tapi ia memberanikan dirinya untuk tetap menatap Dania. Gentara adalah pria pemalu, jadi, Gentara sangat takut dan akan sangat sakit hati jika lamarannya ditolak.
"Ah- aku? DILAMAR?!"
Dania melompat kegirangan dan menerima lamaran Gentara. Cerita selesai.
Aku penasaran, siapa yang dikisahkan oleh Gala? Kisah asmaranya sangat singkat dan romantis, tidak seperti kisah asmaraku yang panjang dan tidak romantis.
KAMU SEDANG MEMBACA
WOULD YOU FORGET YOUR PAST FOR ME?
Romancemungkinkah semua orang bisa lepas dari masa lalunya dan memulai lembaran baru? tentu setiap orang berbeda dengan cara mereka. Malio wirunadata adalah pria tampan dan populer, namun, malio tidak pernah mau menerima wanita manapun. Malio setia akan p...