07 - Siapa?

396 70 20
                                    

Now Playing:

Better Things - Aespa

happy reading :3!

-

Yeah, ini dia... si Aner balik lagi. Aku cukup muak. Ketenangan ku hilang. Setelah Supra muncul, terbit lah Anera.

"Maaf ya tadi aku bikin kalian repot... Aku hampir kelupaan kalau aku tadi pesen makanan"

Memang ngerepotin! Sabar [Name]... Sabar... Ayo kita ikutin alur drama yang ia buat.

"By the way, hai Hali, Supra, Taufan, Blaze, dan Thornie" sapa Anera tersenyum lembut. Boong banget dia senyum nya gitu. Sekarang aku tau kenapa dia balik lagi, karena ada bocah kembar ini.

Ellana yang melihat Anera yang mendekat kepada Taufan, ia langsung berdiri dan mendekati Taufan. Dan merangkul pundak Taufan.

"Fan, mau gue pesenin makanan gak? [Name] yang traktir, kita makan aja" El pun menarik tangan Taufan menjauh dari Anera. Di lihat-lihat semakin mereka jauh, mereka berdua kelihatan kek laki-laki... Eh... Positif thinking aja. El kan emang cewek, yang bilang cowok siapa!

Sebenarnya aku tidak mengapa jika Anera dekat dengan mereka. Aku pun melanjutkan makan ku. Kami ( Aku, Alya, Yaya, dan Ying ) mengabaikan Anera yang sedang bersama dengan para bocah kembar.

Kami mengobrol-ngobrol bersama. Dan saat aku ingin memakan, aku dikaget kan dengan tindakan blaze. Dia menyelipkan rambut ku yang menutupi saat makan, ke belakang telinga.

"Makan nya rambut nya jangan ngikut gitu dong, cantik" goda blaze. Hah? Hah? BUNDA! RAMBUT TERNODAI OLEH LAKI-LAKI SELAIN AYAH!

Aku diam. Aku kaku. Aku mau nonjok blaze, tapi takut disangka bukan murid spek malaikat. Aku hanya mendengus lelah.

"Ya, makasih. Tapi, lain kali gausah pegang-pegang"

Disisi bocah kembar lainnya yang masih dengan Anera, hanya tersenyum kikuk saja. Aku yang melihat itu, ingin menertawakan Supra untuk pembalasan dendam tadi yang di kelas.

Tapi, semua nya gagal lagi. Muncul lah pemuda bernetra hijau daun ini di samping ku. Dan di sebelah ku ada, Blaze.

"Kak [Name] suka cheesecake ya? Seperti Solar dan Thorn" ujar Thorn dengan menunjukkan senyum nya yang menurut ku lucu. Gemas banget kamu sih dek.

"Gak kok, ini aku cuma pengen beli aja" jawab ku tersenyum tipis. Thorn hanya ber-oh-ria saja.

Anera... Aku rasa dia daritadi memperhatikan ku terus. Ntah, aku merasa aura nya berbeda. Dan saat aku lihat balik, ternyata benar. Supra dan Hali sudah pindah tempat. Pantas ia memperhatikan ku terus. Dia fans ku ya?

-

Bel pulang berbunyi. Dan sekarang aku sedang membereskan barang-barang. Semua nya sudah beres. Kini aku tinggal pulang. Tapi, sebelum nya kerah ku di tarik oleh Ice.

...

Di tarik-tarik begitu dikira gak kecekek apa ya?

"Kenapa, Ce?"

"..."

"Ice?"

"..."

"Ice? Kenapa? Aku mau pulang."

"..."

Ini anak kenapa sih. Tadi yang mulai siapa, yang di kacang siapa. Dah ah, ngurus anak kebo emang gak segampang itu.

"Ice? Kalau kamu gak mau ngomong, aku kabur nih ya"

"..."

Beneran? Dia tetep gak mau ngomong? Yaudah lah aku tinggal aja.

Saat aku hendak berjalan, lalu di tarik lagi oleh Ice. Ini anak emang suka narik-narik ya? Kan bisa manggil nama, kenapa harus narik kerah sih.

"Ice... Kalau beneran kamu gak ngomong. Aku gak bakal respon kamu lagi, bye"

"TUNGGU! e-eh... Gue mau minta nomer lo. Di suruh blaze"

"Blaze atau kamu?" tanya ku mengintimidasi. Dilihat dari wajah Ice. Dia pembohong publik, sebenarnya dia yang mau tapi gengsian.

"Bang upan" jawab Ice di luar pilihan, yang bener aja?!

"..."

"..."

"Mau buat apa emang nya?" tanya ku mengalihkan topik. Ice hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"... Nanti lo tau sendiri" jawab Ice yang serasa mati topik. Aku pun mengambil handphone ku dan memberikan nomer ku kepada Ice. Dia ini ngeselin tapi lucu gitu.

"Thanks, [Name]" Ice pun berlari ke luar ruang kelas. Kini hanya tersisa aku di kelas, yang lain sudah pada pulang.

Ketika aku berjalan, aku merasa ada yang mengawasi ku dari arah luar kelas. Aku tidak tahu, aku hanya akan berpikir positif saja.

-

Mandi sudah.

Makan sudah.

Beres-beres rumah sudah.

Tinggal apa lagi ya? Mungkin waktunya aku melakukan aktivitas ku.

Yaitu bermain, Handphone.

Saat aku baru saja buka terkejut dengan karena aku di masukkan ke dalam grup.

Kelas 12 random.

Semoga grup nya ada yang waras. Semua siswa-siswi disini berbakat, tapi gak kayak gitu juga semua. Mereka semua ini spesial banget.

Tapi, ada satu gangguan yang ada di notifikasi ku.

Unknown +62990
Selamat sore, [Name]? Masih ingat aku?

No asing lagi. Aku terlalu cukup muak.

"Siapa dalang dibalik nomer asing ini?"

-

tbc, jangan lupa vote, komen, and share.


dan juga, jangan lupa di follow akun author nya.

ANOMALI ( Boboiboy x Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang