03 - Preman Sekolah

505 85 14
                                    

BERANI BACA! BERANI VOTE!😉

JANGAN LUPA DI SHARE KE TEMAN KALIAN!

HAPPY READING <3!

-

Reply: Chapter 02 - Si Ngeselin.

Aku menahan tawa yang hampir keluar, karena yang di bilang Gopal ada benarnya juga. Yaya dan Ying sudah lepas ketawanya. Disaat mereka sedang mengobrol riang, ada murid lain yang ikut menimbrung.

"Misi, aku ikut masuk, boleh?"

-

"Halo"

Kami melihat anak yang menggangu obrolan mereka. Yaya dan Ying menyapa nya balik, Gopal menggoda nya, Solar menatap dingin pada nya, dan aku melihat dia dari atas sampai bawah. Sepertinya orang ini familiar.

"Halo juga, Anera" sapa balik Yaya sambil melambaikan tangan. Anera hanya tersenyum sebagai respon. Anera pandangan nya kini ganti kepada ku. Aku yang di pandang pun menatap bingung.

"Halo. Kenalan yuk, nama ku Anera" ucap Anera menjulurkan tangannya. Aku yang melihat tangan nya terulur pada ku, ada rasa ingin membalas nya. Tapi...

"Haha, aduh maaf banget nih, Ner. Tapi, tangan dia itu kotor sama bau. Jadi, gue aja yang gantiin biar tangan lo gak bau" balas Solar menepis tangan ku yang ingin membalas uluran nya. Aku tidak terima yang diperlakukan seperti itu pun mendelik tajam ke arah Solar. Dan, Solar menatap balik ke arah ku seolah-olah berkata "udahlah gue aja, soal nya beneran tangan lo bau"

Keparat. Aku hanya mendengus kasar. Anera yang melihat interaksi kami berdua hanya gugup, ia pun tersenyum ramah kepada Solar. 'enak aja tangan gue dibilang bau, gini-gini setiap hari gue rajin cuci tangan pakai sabun' batin ku kesal.

"Haha, gak papa kok walaupun tangan dia bau, ntar aku masih bisa cuci tangan" jawab Anera menyambung Solar.

Aku menatap malas pada Solar, lebih baik aku pergi ke kamar mandi aja. Yaya yang melihat aku akan pergi, ia segera menanyakan.

"[Name] mau kemana?" tanya Yaya. Aku masih meneruskan jalan nya sembari menjawab pertanyaan Yaya. Yang sedikit demi sedikit kita menjauh.

"Mau ke toilet!" jawab ku sedikit keras dan semakin jauh dari mereka.

-

Sekarang, aku sudah berada di luar ruang kelas dan berjalan menuju ke toilet. Aku merasa tenang ketika melewati lorong setiap kelas. Padahal banyak murid yang sedang bergerombol di depan kelas mereka masing-masing dan ini hari pertama ku masuk kelas, juga seharusnya memperkenalkan diri ku di depan kelas. Tapi, karena aku berangkat terlalu pagi yasudah terlanjur. Biasanya kan murid pindahan pada umum nya agak siang dikit terus pergi ke kantor kepsek, tapi aku gak kayak murid pindahan yang pada umumnya. Aku itu berbeda dari yang lain. Jadi, jangan kaget dan ayo biasakan.

Ngomong-ngomong soal kepsek, setelah ke kamar mandi aku akan pergi kesana. Saat di pertengahan jalan, aku melihat kumpulan para lelaki muka-muka nya mirip kek preman sekolah, mereka di loker sebelah menuju tangga. Rasa ingin putar balik 100%, tapi terlambat karena salah satu dari mereka ada yang memanggil ku.

"Oi! Gausah putar balik! Lewat aja, kita gak gigit" Gak gigit katanya, tapi pasti ngejar.

Aku milih putar balik aja deh daripada kenapa-napa. Tapi, pergelangan tangan ku tiba-tiba di cegat salah satu dari mereka.

Aku tersentak kaget, dan juga aku jijik melihat wajah mereka yang tersenyum seringai. Aku mencoba melepaskan tangan ku, tapi mereka itu banyak tenaga. Cuma mau ke toilet aja harus ada drama nya dulu ya?!

"Lepasin! Atau gue lapor guru?!" tegas ku ke pemuda yang masih mencengkram erat tangan ku. Shit, sakit banget. Tapi, disaat seperti ini aku gak boleh lengah. Aku harus nyari pertolongan atau kabur.

"Ini kah murid pindahan yang dibilang itu? Cantik juga ternyata"

Najis! Pergi sana! Bikin acara ke toilet gue batal aja! Sekarang cuma ada satu cara biar aku bisa kabur.

"AKH- CEWEK SIALAN! SAKIT BANGET ANJIR"

Mampus lo! Aku menendang junior nya dengan keras sampai ia terdorong sedikit. Ini kesempatan aku kabur. Aku pun lari menuju ke kelas kembali. Dan aku hampir lupa, dia gak sendiri. Dia bawa pasukan nya. Dan salah satu pasukan nya cegat aku. Sialan emang. Aku berencana putar balik dan menuju tangga. Karena tempat loker itu sepi. Jadi, aku tidak bisa berkutik. Tapi, ada satu lagi yang menjaga ku dari belakang. Sialan emang.

"Lo! Cewek kurang ajar! Lo udah masuk kandang kita dan lo gabisa keluar kabur begitu aja!" ujar pemuda yang di ku. Sialan. Aku gak bisa kabur. Apa aku teriak aja?

Tiba-tiba cowok yang dibelakang ku menangkap ku dengan di bekap mulut ku. Keparat. Dia cenayang ya? Kok tau aku mau teriak.

"HMPHHH-"

Mana sesek nafas lagi. Di tambah tangan dia bau banget. Ini kalau ada Solar, aku suruh cium tangan dia. Biar bisa bandingin, mana yang bau sama mana yang wangi.

"Kerja bagus, bro. Kita tunggu si bos bangun te-"

BUGH!

"ANJ*NG!" umpat cowok di hadapan ku. Aku tersentak kaget karena ia tiba-tiba di tonjok oleh seseorang. Aku gabisa liat, pandangan ku buram. Aku sesak nafas sampai badan ku ikutan lemas. Aku sebelum pingsan sepenuhnya, aku masih bisa mendengar suara yang familiar.

"Tahan! Gue bawa lo ke UKS!"

Aku tidak tau dia siapa, yang pasti laki-laki. Untuk sementara ini tubuhku melemas tidak melihat kejadian tadi.

-

next or unpublish?


tbc, jan lupa vote, komen, dn follow.

ANOMALI ( Boboiboy x Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang