Now Playing:
Asmalibrasi - Soegi BorneanBACA KAN?! AYO VOTE KOMEN!😉
btw aku ada fandom sendiri buat pembaca para Anomali lho, yaitu
Anovers
( Anomali Lovers ) :>!okey? happy reading, anovers!! :3
-
" Kalau gak mau kena masalah, jangan ikuti jejak kami "
- Ganjar a.k.a Gentar" Gue Frostfire, bukan dispenser! Paham?! "
- Paisal a.k.a Frostfire" Berani nyentuh ayam kesayangan gue, gue lempar ke sungai Amazon! "
- Belek a.k.a Blaze-
"Sedang apa kalian disini?"
Sialan, aku kenal suara ini! Bunda... Anak mu ingin selamat...
"Oh... Halo bang gem? How are you today? Makin cakep aja bang!" ujar Blaze dengan cengiran mengelak dari tatapan mengerikan dari pemuda yang tadi ia sebut, Gempa. Tuhkan, aku bilang apa...
"Tidak susah basa-basi, blaze! Kalian telat, sudah tertangkap basah. Dan, [Name]? Kukira kamu perempuan yang baik ya? Bahkan ada yang lebih tua dari mu tidak mau turun untuk membungkuk ya?" Gempa menoleh ke arah ku yang masih di atas tembok. Sialan. Harus nya tadi aku tidak ikut-ikut mereka. Kan jadi gini!
"B-bukan nya gak mau turun, Gem. But- aku gak bisa turun. Aku takut ketinggian." jawab ku dengan memandang ke bawah merinding. Duh malu banget, harga diri ku hilang cuma gara-gara phobia ketinggian doang.
Gempa menghela nafas, ia pun melihat anak-anak yang di bawah tadi dengan tajam. Aku tidak ikut kena, karena aku di atas.
"Kalian... Berdiri di lapangan hormat kepada sang tiang bendera sampai jam bel istirahat berbunyi" perintah Gempa dengan tegas. Cuma mereka? Aku gak? Kalau gak sih berarti aman.
"Lho? Kok cuma kita, Gem? Itu yang lagi nangkring di atas tembok gak ikut kena?" tanya El tak terima. Aku sudah tau jika El akan bertanya seperti ini.
"Kalian duluan aja, aku gak bisa turun. Nanti aku nyusul" respon ku mengacungkan jempol. Ellana yang melihat ku merespon seperti itu hanya mendecak kesal.
Mereka pun menuruti perintah Gempa untuk ke lapangan sekolah.
Kini, tersisa aku dan Gempa. Ini canggung mungkin, tapi aku mau turun dulu. Rasa nya ingin menyusul mereka.
"Anu.. gem? Aku mau minta tolong ambil aja tangg-"
"Tidak perlu, kamu hanya perlu lompat saja" sambung Gempa memotong ucapan ku. Nyebelin. Aku sekarang paham, kenapa para alumni dulu mengatakan jika Gempa emang ketos galak. Aku akui menyesal.
"T-tapi... Aku takut... Aku gak berani turun nya" jawab ku ragu-ragu. Duarius, aku liat kebawah aja udah seremin banget. Apalagi pas lompat ke bawah.
"Berani naik, tidak berani turun?"
Sialan. Dia menyindir ku?! Bener sih, tapi bisa gak pelan-pelan aja ngomong nya.
"H-haha... Kayak nya emang gitu..." jawab ku cemas. Gempa tiba-tiba mendekat ke arah tembok yang sedang ku naiki. Ia merentangkan kedua tangannya seperti mengode dia akan menangkap ku jika aku turun.
![](https://img.wattpad.com/cover/377354022-288-k450204.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOMALI ( Boboiboy x Reader )
RandomSMA Pulau Rintis, sekolah yang menurut para murid cukup terkenal. Banyak diluar sana, para murid lulusan putih biru ingin mendaftar ke SMA tersebut. Sekolah yang dikenal karena prestasi murid berbakat, kalangan orang tinggi, dan yang pasti nya... te...