09 - Telat berjamaah

368 61 16
                                    

Now Playing :
Bloodline - Ariana Grande

AYOO JANGAN LUPA VOTE N KOMEN!😉

happy reading :33

-

Author POV on,

Terlihat seorang gadis yang sedang lari tergesa-gesa karena telat. Iya, telat karena ada acara drama tetangga nya. Ia tidak terlibat, tapi terganggu sehingga waktu nya terulur lama karena keributan tetangganya.

Sekarang ia di depan gerbang, dan terlihat seorang satpam yang baru saja menutup pintu gerbang. Gadis itu pun mengecek jam tangan nya, ia hanya telat 1 menit.

"Pak! Tunggu, izin kan saya masuk pak!" ujar [Name] dengan nafas terengah-engah.

"Gak bisa, Non. Jika sudah telat, maka gerbang sudah di tutup dengan tepat waktu." respon satpam itu menggaruk tengkuknya.

"Tapi pak, saya cuma telat 1 menit." ucap [Name] memohon agar di berikan kesempatan.

"Aduh, Non. Tepat waktu ya tepat waktu, saya tidak bisa ubah aturan sekolah ini. Lagian, kenapa non nya bisa telat?" tanya satpam itu. [Name] pun bingung menjelaskan nya. Karena, ketelatan dia dengan alasan sekolah masuk telat itu tidak masuk akal.

"Panjang ceritanya, pak"

"Pendekkan"

...

[Name] pun menghela nafas, ia akan menjelaskan semua alasan ia telat. Namun, semua nya terhenti karena ada 3 orang pemuda yang telat sepertinya.

Author POV end.

"Pak? Pak satpam kok tega sama seorang perempuan cantik? Kasihanilah dia pak, hukuman dia kasih ke kami aja pak" ucap seseorang pemuda yang terasa familiar di telinga ku.

"Aduh, den Blaze, Frost Fire, Gentar. Kalian juga telat? Kenapa hari ini pada telat?"

Blaze? Dia aku sudah kenal. Frostfire? Gentar? Dilihat dari muka nya mereka seperti orang jamet. Apa aku namakan mereka Trio Jamet?

"Kami tadi nunggu si Paisal berak dulu pak, maka nya lama" jawab pemuda yang memakai topi berlogo seperti tanah dan petir(?) dan di balik ke belakang, nama nya Gentar.

"Nama gue Frostfire anj*ng! Bukan Paisal!" umpat pemuda yang bernuansa biru dan merah, nama nya Frostfire.

"Serah gue lah, lo juga namain gue Ganjar! Dikira gue Ganjar yang capres itu?!" balas Gentar kesal.

"Heh! Ribut mulu lo berdua! Mending kita cari cara buat masuk ke dalam sekolah" saran Blaze menengahi perkelahian Frostfire dan Gentar.

"Bang blaze, bang frostfire, dan neng cantik! Mending kita kerjasama cari jalan masuk, okey?" saran Gentar merangkul pundak ku. Aku pun melepaskan rangkulan Gentar, dan dia hampir jatuh.

"Jangan pegang-pegang! Bukan muhrim" peringat ku kepada Gentar. Gentar hanya cengengesan dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Aku mending di hukum karna telat aja, kalau misalnya aku ikut kalian aku males nambah hukuman nya" sambung ku mendengus lelah.

Frostfire terkekeh, "ya ya ya, jadi? Gak mau ikut neng?" tawar Frostfire mengulur tangannya kepada ku.

"Gak" jawab ku singkat dengan raut datar.

Tak selang lama kemudian, ada suara yang terdengar familiar.

"PAK! PLIS PAK! KASIH KITA KESEMPATAN WAKTU!"

"Pak, kami mohon beri kami waktu untuk masuk pak. Saya telat karena teman saya ini kebo sekali pak."

"Aduh, kenapa hari ini banyak sekali anak-anak yang telat. Gak, kalian tetap tidak di perbolehkan masuk! Kalian telat, harus bisa mengambil resikonya."

Saat aku menoleh ke belakang, ternyata benar dugaan ku. Mereka El dan Al.

"EL! AL!" teriakku memanggil mereka. Dan mereka berdua noleh bersamaan ke arah ku. Aku pun mengode mereka untuk kemari.

"Nah tuh, kalian di panggil teman kalian. Siap ambil resiko saja kalian, salah nya sendiri terlambat." ujar satpam itu mengusir El dan Al. El hanya menatap tajam kepada satpam nya. Mereka pun berjalan ke arah ku- ah tidak kami, aku, Blaze, Frostfire, dan Gentar.

"Lo juga telat, [Name]?" tanya El dengan tangan nya melipat di dadanya.

"Ehe, tadi aku ada urusan sedikit maka nya telat" jawab ku dengan cengengesan.

"Kalian mau ikut kita masuk ke dalam diem-diem gak?!" seru Frostfire mengajak kami bertiga. Kami bertiga pun saling bertatapan. El pun menyeret aku dan Alya menuju ke trio jamet itu.

"Yoi kita ikut! Ayo [Name] kamu juga harus ikut, kalau gak ikut di denda!" ancam El merangkul pundak.

Aku mendengus kesal, aku pun mengiyakan ucapan mereka.

-

Kami pun sudah sampai di tempat yang biasanya para murid masuk jika terlambat. Aku gak yakin aku bisa naik atau turun nya. Karena itu tinggi banget, mana aku takut ketinggian!

"Oke, siapa yang mau naik per-" Ucapan Gentar terpotong karena semua nya menunjuk pada dirinya kecuali aku. Aku tidak tahu apa-apa.

"Awas aja! Kalau misalnya gue udah turun duluan, lo ada yang gak bisa turun gue gak mau bantuin!" Duh gentar, kek tau aja aku butuh bantuan.

Tapi, kalau aku mau turun aku harus berani aja. Okey! Aku itu anak perempuan kuat! Tidak takut sama ketinggian.

Tapi? Sepertinya aku salah makan omongan ya?

...

"[NAME] CEPET TURUN!" teriak Alya yang masih melihat ku di atas pagar. Iya semua nya sudah turun saat aku melamun.

"... A-aku... Gak bisa..." ragu ku melihat ke bawah.

"NENG?! JANGAN TAKUT! ADA AA YG NANGKAP KAMU!" seru Gentar berteriak sambil merentangkan kedua tangannya seperti ingin memeluk seseorang. Modus emang.

Aku pun menghela nafas sebelum nya, dan saat aku sudah mau melompat.

"Sedang apa kalian disini?"

-

maap chapter kali ini pendek banget, lagi buntung alur.

sekian, tbc.
jangan lupa di vote, komen, and share!

ANOMALI ( Boboiboy x Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang