06. Boggart

41 5 3
                                    

Vote + Like + Komen

***

Saat pelajaran Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam dimulai, ruangan terasa sedikit tegang, penuh dengan rasa penasaran dari murid-murid. Profesor Lupin berdiri di depan kelas, tersenyum dengan tenang.

"Kali ini, kita akan berhadapan dengan makhluk yang cukup menarik," kata Lupin sambil berjalan mengitari ruangan. Di belakangnya ada sebuah lemari besar yang tampak biasa saja, tetapi jelas ada sesuatu di dalamnya. "Ada yang tahu apa itu Boggart?"

Hermione langsung mengangkat tangannya dengan semangat, matanya berbinar-binar, seolah-olah sudah siap memberikan jawaban yang sempurna.

Sebelum Lupin memanggilnya, dia langsung menjawab, "Boggart adalah makhluk yang berubah bentuk menjadi ketakutan terbesar orang yang melihatnya."

Aku-Diana Malfoy, duduk di barisan agak belakang bersama Draco. Mendengar Hermione berbicara dengan nada penuh keyakinan, aku mendengus pelan dan menyindir pelan, "Muggle sok pintar."

Draco di sebelahku tersenyum sinis, "Jangan buang waktu menjelaskan pada mereka, Lupin," bisiknya dengan nada mengejek.

Profesor Lupin tersenyum kecil, seolah tak terganggu dengan komentar Draco atauku. Dia melanjutkan penjelasannya.

"Betul, Miss Granger. Boggart berubah menjadi ketakutan terbesar seseorang. Tapi, ada hal menarik. Saat kita menghadapi Boggart bersama-sama, dia akan kebingungan, tidak tahu ketakutan siapa yang harus dipilih."

Harry, yang duduk tak jauh dari Hermione, tampak agak gugup ketika Lupin menatapnya. "Ini artinya, keadaan kita menguntungkan sekali. Tahu kenapa, Harry?"

Harry tampak bingung, sesaat terlihat ragu sebelum menjawab, "Karena ada banyak orang di sini, dia tidak akan tahu sebaiknya dia mengambil bentuk apa?"

"Persis," jawab Lupin dengan senyum puas. Hermione tampak sedikit kecewa karena tidak diberi kesempatan menjawab lagi.

"Mantra untuk menaklukkan Boggart sederhana, tapi kalian harus melakukannya dengan penuh tekad. Yang bisa mengalahkan Boggart adalah tawa. Mantra yang harus kalian gunakan adalah Riddikulus. Bayangkan ketakutan kalian berubah menjadi sesuatu yang konyol, lalu ucapkan mantra itu."

Seketika, Profesor Lupin memimpin murid-murid mengulang mantra tanpa tongkat terlebih dahulu. "Tirukan aku, Riddikulus."

"Riddikulus!" serempak semua murid mengikuti, meskipun beberapa terdengar sedikit ragu.

Lupin tersenyum lagi. "Bagus. Neville, bagaimana kalau kamu yang pertama?"

Neville Longbottom, yang duduk di salah satu sudut kelas, tampak pucat. Wajahnya cemas ketika Profesor Lupin memanggilnya maju.

"Apa yang paling kau takuti, Neville?" tanya Lupin lembut.

"P-Profesor Snape," jawab Neville, suaranya bergetar.

Aku mendengar Draco tertawa kecil di sampingku. "Ya ampun, Longbottom takut pada Snape," bisiknya dengan nada mengejek.

Lupin tak memperhatikan komentar Draco dan memandang Neville dengan penuh pengertian. "Sekarang bayangkan Profesor Snape mengenakan sesuatu yang konyol. Sesuatu yang bisa membuatmu tertawa."

Neville mengangguk dengan canggung, meskipun wajahnya masih tegang. Lupin membuka lemari, dan seketika Boggart berubah menjadi sosok Snape yang mengerikan, dengan tatapan tajam yang menakutkan.

Neville gemetar, tapi ia mengangkat tongkatnya dan mengucapkan, "R-Riddikulus!"

Seketika, Snape berubah menjadi sosok yang sangat konyol: mengenakan topi besar dengan bulu-bulu, dan gaun tua berenda seperti nenek-nenek. Kelas meledak dalam tawa.

Sacrifier | 𝐆𝐨𝐥𝐝𝐞𝐧 𝐭𝐫𝐢𝐨 𝐞𝐫𝐚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang