11. Ayam Sialan

154 14 2
                                    

Vote + Like + Komen

***

Diana Malfoy berdiri mematung di depan tempat tidur Draco di Hospital Wing, matanya yang dingin menatap kakaknya yang masih tertidur akibat ramuan pereda nyeri yang diberikan oleh Madame Pomfrey. Tangannya gemetar-bukan karena ketakutan, melainkan amarah yang sulit ia kendalikan.

Ayahnya harus tahu, dan ia akan memastikan bahwa kejadian ini tak akan berlalu begitu saja.

Suara langkah-langkah cepat terdengar dari arah pintu, disertai dengan bisikan yang mulai mengisi udara. Pansy Parkinson, diikuti oleh Crabbe dan Goyle, memasuki ruangan dengan ekspresi cemas yang ketara.

Pansy segera menghampiri Diana dengan wajah penuh kekhawatiran yang jelas terlihat tulus.

"Diana! Bagaimana keadaan Draco? Apakah dia akan baik-baik saja?" tanya Pansy dengan nada kekhawatiran hingga membuat Diana langsung bisa merasakannya.

Diana menoleh tajam, matanya membara dengan kemarahan yang hanya dia simpan untuk kesempatan seperti ini.

"Dia akan baik-baik saja," jawabnya dingin, menatap Pansy seolah menghakimi setiap gerakannya. "Tapi hewan itu tidak. Si setengah raksasa dan ayam sialan itu akan dihukum karena ini."

Pansy mengangguk cepat, seolah berusaha mendapatkan persetujuan dari Diana. Crabbe dan Goyle, seperti biasanya, hanya mengangguk setuju tanpa berkata apa-apa.

Namun di benak Diana, semua percakapan ini tidak berarti apa-apa dibandingkan satu hal yang jauh lebih penting-ayah mereka harus segera diberi tahu tentang kejadian ini.

Diana kembali menatap Draco yang terbaring diam. Wajah kakaknya yang biasanya penuh kesombongan kini tampak pucat dan tak berdaya, jauh dari citra Malfoy yang biasa ia kenal.

Sebuah dorongan kuat muncul dalam dirinya untuk bertindak, untuk memastikan bahwa keluarga mereka mendapatkan keadilan.

Dengan cepat, dia merogoh tasnya dan mengeluarkan selembar perkamen serta pena. Pikiran-pikirannya dipenuhi oleh rencana balas dendam saat ia mulai menulis surat kepada ayahnya, setiap kata yang ia tuliskan dipenuhi dengan determinasi.

==============================

Dear Father,

Draco was severely injured today during Hagrid's class. A hippogriff attacked him-nearly tore his arm apart.

He is being treated in the Hospital Wing now, but this is an unacceptable oversight by the school.

We must act immediately. This dangerous creature should never have been allowed in a classroom setting.

I trust you will handle this swiftly and ensure that Hagrid and his beast are properly punished. Draco deserves justice.

Your daughter,
Diana Malfoy

============================

Setelah menyelesaikan suratnya, Diana menggulung perkamen itu dengan hati-hati dan segera menyerahkannya kepada burung hantu keluarga yang sudah menunggu di dekat jendela.

"Dad harus tahu secepatnya," bisiknya pelan, matanya masih menatap Draco yang terbaring lemah di tempat tidur.

Tiba-tiba, pintu Hospital Wing kembali terbuka, dan Harry Potter serta Hermione Granger beserta Ronald Weasley muncul di ambang pintu.

Harry tampak ragu untuk masuk, sementara Hermione jelas merasa lebih nyaman dalam situasi ini. Dia berjalan lebih dulu, mendekat ke arah Diana dengan langkah cepat, namun sopan.

"Kami datang untuk melihat apakah Draco baik-baik saja," kata Hermione, menatap Diana dengan ekspresi simpati yang jelas terlihat tulus, meski wajahnya tampak tegang.

Diana menyipitkan matanya, menatap keduanya dengan tatapan penuh kebencian. "Dan apa yang bisa kalian lakukan di sini? Berpura-pura peduli setelah apa yang terjadi?" suaranya terdengar sinis, dingin seperti es.

Harry terlihat sedikit tersentak. "Kami tidak bermaksud buruk. Hagrid merasa sangat bersalah tentang semua ini, dan aku juga. Tidak seharusnya ini terjadi-"

"Tentu saja tidak seharusnya," potong Diana tajam, berdiri tegak di hadapan mereka. "Tapi itu tetap terjadi. Dan kakakku hampir mati karena kebodohan kalian yang membiarkan hewan liar seperti itu berada di kelas. Jadi, kalau aku kalian, aku akan berhenti bersikap sok peduli dan lebih baik menyiapkan diri untuk konsekuensi yang akan datang."

Diana menyipitkan matanya. "Kalian harus tahu, saudaraku hampir mati karena kelalaian kalian," ujarnya tajam. "Jangan kira aku akan membiarkan ini berlalu begitu saja."

Ron langsung maju selangkah, wajahnya merah. "Itu bukan salah kami! Buckbeak sudah diperingatkan-"

"Diam, Weasley," potong Diana, matanya masih tertuju pada Harry. "Kau dan teman-temanmu selalu berada di tengah masalah. Kali ini kalian tidak akan lolos."

Hermione menatap Diana dengan tatapan penuh kesabaran. "Kami tidak bermaksud membahayakan saudaramu, Malfoy. Kau tahu itu. Kami hanya ingin memastikan dia baik-baik saja."

Diana mendengus, senyum sinis tersungging di bibirnya. "Tidak ada yang baik-baik saja selama kalian ada di Hogwarts."

Harry yang sejak tadi diam mulai membuka mulut, namun Hermione menghentikannya dengan menepuk lengannya.

Dia tahu percuma berdebat dengan seseorang yang dalam keadaan marah seperti Diana. "Kami hanya ingin memastikan Draco mendapatkan perawatan terbaik. Itu saja."

"Percuma kalian di sini," ujar Diana dengan dingin. "Kakakku tidak butuh simpati dari kalian."

Harry dan Hermione saling bertukar pandang, menyadari bahwa tak ada gunanya berbicara lebih lanjut. Dengan langkah hati-hati, mereka mundur keluar dari Hospital Wing, meninggalkan Diana yang masih berdiri dengan wajah marah dan penuh dendam.

Begitu pintu tertutup kembali, Diana duduk di kursi di samping tempat tidur Draco. Tatapannya tidak pernah lepas dari wajah kakaknya. Dia tahu ini bukan akhir dari segalanya. Ayahnya akan datang. Dan ketika itu terjadi, orang-orang akan membayar.

***

.translate surat diana

=============================

Ayah yang terhormat,

Hari ini Draco terluka parah saat pelajaran Hagrid. Seekor hippogriff menyerangnya-hampir merobek lengannya.

Sekarang dia sedang dirawat di Hospital Wing, tetapi ini adalah kelalaian yang tidak bisa diterima oleh pihak sekolah.

Kita harus segera bertindak. Makhluk berbahaya ini seharusnya tidak pernah diizinkan berada di lingkungan kelas.

Aku yakin Ayah akan menangani ini dengan cepat dan memastikan Hagrid beserta binatang buasnya mendapatkan hukuman yang pantas. Draco berhak mendapatkan keadilan.

Putrimu,

Diana Malfoy

===========================

Sacrifier | 𝐆𝐨𝐥𝐝𝐞𝐧 𝐭𝐫𝐢𝐨 𝐞𝐫𝐚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang