CHAPTER 1:RASANYA AKU INGIN MELAWAN

57 3 0
                                    

Sebelum kalian baca aku mau kasik tau kalo dalam cerita ini mengandung kata kasar📌

___________________

Malam cuaca yang sangat dingin yang menusuk kulit seorang gadis berumur 17 tahun serta hujan rintik-rintik membasahi kota jakarta tatapannya menunduk rambutnya basah dan air menetes di lantai serta seragam sekolahnya basah, gadis cantik yang saat ini menginjakkan kakinya di pintu utama mata merahnya serta hidung yang sembab menatap orang yang berada di ruang tamu yang sedang bercanda tawa.

Malam cuaca yang sangat dingin yang menusuk kulit seorang gadis berumur 17 tahun serta hujan rintik-rintik membasahi kota jakarta tatapannya menunduk rambutnya basah dan air menetes di lantai serta seragam sekolahnya basah, gadis cantik yang saat ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Contohnya gitu ya anggap aja kania pakai seragam terus rambutnya basah)

"Kenapa kamu baru pulang kania!? Kenapa sekalian gak usah pulang! Gak liat jam kamu!" Suara bentakan dari seorang pria paru baya ashar itu papanya

Kania menatap papanya yang sedang berdiri disana menatap kania "peduli apa papa tanya itu? Bukannya rumah itu adalah tempat neraka ya bagi aku" lirih kania

Ashar menatap tajam kearah kania "Papa gak mau dengerin keluhan kamu kania! dari mana saja kamu kania! Kenapa kamu lambat pulang! Diluaran sana kamu happy sama teman kamu sedangkan pekerjaan dirumah kamu banyak! Dimana letak kesalahan kamu gadis bodoh!"

"Papa bertanya letak kesalahan aku?" Kania tertawa miris "andaikan papa gak sitat kendaraan kania aku gak bakalan pulang lambat dan aku juga gak bakalan kehujanan di luar sana!" Tunjuk kania di luar rumahnya

"Papa sitat mobil kamu karna itu hukuman buat kamu kania! Kamu pantas dapatin itu karna kamu gak nurut sama papa!" Bentak ashar

"SEKARANG KAMU MASUK KAMAR KAMU DAN BELAJAR!" tunjuk ashar dimana letak kamar kania

Mata kania menatap benci kepada papanya "aku gak nurut?aku selalu nurut sama papa! Papa kira aku gak bakalan nurut!" Lawan kania dengan suara oktaf tinggi

"Kamu sekarang berani bentak papa, hah!" Ashar berjalan menghampiri kania dan

PLAK

PLAK

PLAK

Tiga tamparan itu mengenai wajah kania sehingga Kania menoleh ke samping menahan ringisan di pipinya ia menatap papanya kembali

"Tampar lagi pa! Tampar! Aku muak sama papa! Papa nyiksa aku kayak hewan! ayok pa! Siksa aku lagi!"

"BERANI KAMU MENJAWAB!"

Ashar mengerang kesal ia mengambil pas bunga tepat belakang kania dan siap mengenai kepala kania

BUKK!!

Dengan teganya ashar memukul kepala kania, ucapannya tak pernah main-main kania merasakan pusing di sekujur kepalanya akibat papanya memukul pas bunga dengan kuat dengan satu kali.

"Sini ikut papa!" Dengan kasar ashar membawa kania kegudang

BRAK!

Pintu di tendang dengan kasar oleh papanya ia melemparkan tubuh kania dengan kasar

Kania mesya anaira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang