CHAPTER 8:KEBUSUKAN HATI SEORANG IBLIS

29 3 0
                                    

"masalah sudah jelas jika seseorang menyebarkannya, tetapi kenapa masih ada yang lain menghina"

-kania mesya anaira

~o0o~

______________________

Jam istirahat sudah bunyi perut mereka segera akan diisi oleh makanan di kantin termasuk anggota volvigers dan ketuanya saat ini mereka berjalan mendekati meja kelima gadis itu yang asik mengobrol

Reksa menduduki bokongnya disamping elena sedangkan vano sudah jelas karna dia sering sama zerin

"Issh, itu makanan gue" sahut dara merebut makanannya dari narsya

Altar duduk disamping narsya "yaudah kongsi aja" sahut narsya lalu mengambil makanan dara sedikit

Altar menopang dagu menatap narsya "sayang liatin aku dong"

Narsya memutarkan matanya malas "apa sih al, hmm?"

Rehan berdehem "dikantin dilarang bucin!"

Jefran menengok ke arah rehan "emangnya ada aturannya itu? Siapa yang buat bjir!"

"Jelas gue lah" bangga rehan yang baru saja datang

"Njir lo! Btw si kairo mana dari tadik gue gak liat, btw tau gak sih kalian curiga sama siapa?" sahut reksa

Kening altar mengerutkan "soal tadik?"

Reksa mengangguk "gue yakin ini ulah salsa" tebak rehan

Mata mereka tertuju pada rehan "salsa?" Tanya vanya serius

Rehan menganggukkan kepalanya "iya lo liat sendiri tadi pagikan dia maju untuk memberi pembelaan dirinya. Dito bilang kalo salsa penyebabnya"

Mata mereka membulat narsya mengepalkan tangannya "ini kairo harus tau"

"Khem ada apa ini?" Tanya kairo yang baru saja datang dari toilet

Jefran menepuk bahu kairo "dari mana lo bro?"

"Toilet" jawabnya dengan singkat

Zerin menatap tajam kairo "kai gue tau siapa yang nyebarin poto hoax"

Kening kairo mengangkat sebelah "siapa? Salsa?" Tebaknya

Zerin mengangguk "iya dito sendiri yang bilang"

Kairo terkekeh "mana munkin salsa lakuin itu? Gak ada hubungannya sama kania"

"Ada" sahut altar "salsa gak suka lo deketin kania" jelas altar

"Yes betul banget" sahut galen

Kairo menggeleng "emang dito bilang gitu tapi gue gak percaya"

"Lo gak akan percaya kalo gak ada buktinya" jelas dara "lo bikin sahabat gue jadi terluka tau gak! Gue gak tau kania pergi mana, gara gara cowok BANGSAT satu ini" tekannya membuat galen segera memeluk dara

"Gak usah ikut campur lo semua" timpal kairo dengan nada tak suka lalu ia lebih pergi meninggalkan mereka untuk menenangkan pikiran

Kania mesya anaira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang