CHAPTER 24: RUMAH SAKIT

43 3 0
                                    

"buatku manusia tidak bisa benar-benar mencapai nilai mengerti"

-Kania mesya anaira


~o0o~

_______________________

Salsa mendorong kania depan pintu gudang dengan benturan sangat kuat sehingga kania memejamkan matanya menikmati rasa ngilu salsa sengaja membawa kania di gudang

"Dasar gak tau diri!" Bentak salsa

Bugh!

Plak

"Salsa lo ap- akhhh"

Bughh

"Udah bosan lo jadi jalang! Mending lo jadi jalang daripada harus jadi pembunuh!" Bentaknya

Dinda menoyorkan kepala kania dengan kuat "tauk nih! Bikin malu sekolah aja, ulah lo kayak sampah taugak!"

Salsa tersenyum miring sedangkan sasa hanya diam menatap kania dengan tatapan yang sulit diartikan

"G-"

"Berani lo ngomong!" Bentak salsa lalu mendorong tubuh kania

"Shhh"

Salsa menginjak kaki kaki kania sehingga sang empu meringis setelah itu salsa pergi bersama sasa dan dinda yang hanya tersenyum miring

"Awas lagi lo main-main sama gue" bisik salsa

Kania memejamkan matanya setelah salsa pergi dadanya sesak tak lama matanya memburam dan jatuh pingsan

___________________

Dalam ruangan serba putih dengan aroma obat-obatan yang mencium masuk dari hidung seorang gadis yang terbaring lemah di atas brankar

"Euhg!" Lenguh kania membuka matanya perlahan

Seorang cowo mendekati kania "dah sadar lo" sahut kairo dengan nada tak bersahabat

Mata gadis itu menoleh menatap tatapan dingin dari seseorang "k-kai" lirih kania

"Lo pingsan jatuh dari kolam" ucap kairo yang mengerti maksud kania

Keningnya mengkerut 'jatuh dari kolam' ya kania baru nyadar kalo pakaiannya sudah diganti oleh suster. Apa salsa sengaja lakuin ini? Pikir kania

"B-bukannya sal-"

"Gak usah nuduh" ketus kairo dengan cepat memotong ucapannya

Kania tersenyum kecut drama apalagi yang salsa lakukan pada kairo

"Istirahat. Bentar lagi papa lo dateng gue mau balik sekolah ada ulangan" kairo mengusap kepala kania dengan paksa agar gadis itu tenang

Kania mengangguk setelah itu kairo pergi dan tinggallah sendirinya kania bangun dan duduk bersandar bersamaan dengan itu mendengar suara pintu ia sudah tau itu siapa

"P-papa" lirih kania tersenyum "papa tumben mau jenguk aku" ucap kania tersenyum karna ini pertama kali papa menjenguknya

"Perbuatan kamu bikin papa malu kania!" Tekan ashar membuat senyum kania luntur

Kania mesya anaira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang