CHAPTER 25: ELENA SEMBUH

37 5 0
                                    

"Gue sakit aja gak papa, asalkan lo juga sembuh"

-pricillia elena nickie


~o0o~

_________________

Dibawa lampu cahaya remang-remang rehan masih setia membawa elena keruangan kania rehan tau elena pasti khawatir sama kondisi kania

"Han, sampe sini aja gue mau ngomong sama kania" ujar elena sebelum setelah masuk diruangan elena

Rehan paham maksud elena "oke, gue nunggu lo di luar" balasnya lalu pergi

Elena menghampiri bi intan dan kania "elena lo udah sadar?" Tanya kania lalu bangun dari bobonya dibantu oleh bi intan

"Pelan-pelan non" ucap bi intan

Elena tersenyum "iya gue udah sadar gimana sama kondisi lo gue khawatir tauk" kekehnya

"G-gue baik aja" jawab kania

"Gue tau sekarang lo sedang gak baik-baik" batin elena

"Rehan tadik mau kemana? Lo gak takut ayah lo marah apalagi salsa"

"Aku udah izin sama ayah soal rehan lagi diluar anggota volvigers sama sahabat kita juga ada di luar sana" jelas elena "bi, boleh gak aku ngomong berdua sama kania?" Tanya elena

Bi intan menganggukkan kepalanya "boleh non sok atuh bibi tinggal bentar ya non" ucap bi intan pada kania

Kania mengangguk dan kini mereka mereka saling terdiam "maafin gue na. Gegara gue lo jadi korban selanjutnya"

"Sekarang gue baru tau lo kecewa karna lo ngerasa nggak berusaha, tapi jangan terlalu nyalahin diri lo sendiri. Lo udah berusaha sebaik yang lo bisa, dan kalo hasilnya mengecewakan ya nggak papa" jelasnya

"Gue merasa gak enak hati sama ayah lo, na"

Elena terkekeh mendengar ucapan kania "nia lo ngomong apasih ini bukan gara-gara lo. Lo pasti mikir jika gue bakal nuduh lo dorong gue hari itu, gue nggak kayak orang-orang kania semua sifat orang berbeda-beda" jelasnya

"Takut aja semua satu sekolah kita udah tau kalo gue gak sebaik itu di mata orang"

"Kania jangan dengerin omongan orang, mereka aja gak tau sebaik apa manusia di mata mereka dan seburuk apa manusia itu. Mending lo cerita sama gue lo kek gini karna kenapa?" Tanya elena

"Lo mikirin kondisi gue?" Tanya kania bukannya menjawab malahan tanya balik

"Iyalah. Lo kan sahabat gue"

Kania tersenyum "gue jatuh pingsan di toilet" jelasnya namun kania tak mau elena khawatirkan kondisinya

"Pasti salsa bully lo lagi kan? Maafin gue andaikan bukan gue lo gak akan jadi gini, bilang sama gue kalo salsa berbuat jahat sama lo" lirih elena menatap mata kania penuh kebohongan

Mau jujur tapi kania takut elena berbuat lebih pada salsa

"Kania jawab gue" paksa elena namun pelan

Kania mesya anaira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang