Selamat membaca❤️
Senang menjadikanmu tujuan baik hari ini maupun nanti
***
Di lapangan saat ini Atlas bersama para sahabatnya sedang bermain basket. Hanya Erlan dan Nathan yang tidak ikut karena itu memang keinginan keduanya. Sementara yang lain dengan lincah saling berebut bola untuk mendapatkan pemenang dari permainan mereka.
Dari arah koridor sepasang siswa dan siswi tengah berbincang sembari membawa beberapa buku di tangan keduanya. Nathan yang tidak sengaja menoleh terkejut melihat itu. Dia segera menatap ke arah Erlan, lalu setelah itu menatap di mana para sahabatnya berada.
Kelima siswa yang tadi bermain basket lantas berhenti saat melihat dua orang berbeda gender dengan buku di tangan mereka terlihat begitu asyik mengobrol. Membuat semua pandangan laki-laki di sana tertuju pada Atlas yang sedari tadi hanya diam menatap kepergian kedua anak manusia itu.
"Kayaknya mereka deket deh," celetuk Arga tidak tahu situasi.
"Apa mungkin mereka pacaran?" tambah Noviel.
Gavio yang mendengar perkataan kedua sahabatnya langsung menatap tajam keduanya. Dirinya kemudian mengode lewat mata pada Atlas yang hanya diam memperhatikan dua orang yang sudah tidak terlihat itu.
"Nggak mungkinlah, gue nggak pernah tuh dengar gosip mereka pacaran," bantah Nathan.
"Las, mending lo kejar deh, sebelum dia bener-bener jadi milik orang lain," ujar Noviel.
"Tapi mencintai bukan selalu tentang memiliki, tetapi tentang sabar dan ikhlas untuk menerima dia denganmu maupun dengan orang lain," ungkap Alden yang sudah duduk di sebelah Erlan dengan bersedekap dada.
Atlas yang mendegar itu lantas menoleh ke arah Alden. "Gue akan ngejar dia, gue nggak akan mikirin apa dia bakal balas perasaan gue atau nggak. Kalau dibalas syukur kalau nggak ya tabah aja karena mungkin memang udah takdir."
Gavio dengan segera mendekati sepupunya itu dan menepuk pundaknya. "Ini yang gue tunggu Las, sekarang waktunya lo perjuangin cinta lo. Kejar dia biarin dia tau kalau lo suka sama dia, untuk di terima atau nggaknya itu urusan nanti."
"Thanks nasihatnya," ujar Atlas pada semua sahabatnya.
"Selamat berjuang brother," ujar Arga sembari melakukan tos ala laki-laki dengan Atlas yang hanya diam dan membalas saja.
"Semangat Lur," ujar Nathan juga.
"Semoga perasaanmu terbalas dan senangmu juga Lur," tambah Noviel ikut-ikutan.
"Gue akan selalu dukung keputusan lo selama itu baik Las," ujar Alden menepuk pundak sahabatnya.
"Semoga berhasil Bos," kini giliran Erlan yang memberi semangat.
Setelah itu mereka bertujuh pergi dari lapangan menuju tempat yang biasa mereka tempati. Rooftop adalah tempat terbaik untuk mereka bolos walau terkadang hanya ke enamnya yang bolos tidak dengan Alden.
***
"Na, nanti lo pulang sama siapa," tanya Arshaka sembari berjalan bersama Alana menuju kelas. Mereka berdua memang berada di kelas yang sama yaitu kelas XII MIPA 1.
Arshaka Andrean salim, laki-laki yang menjabat sebagai ketua osis SMA Antariksa. Arshaka terkenal dengan sosoknya yang ramah, hangat dan asyik untuk di ajak berkomunikasi.
Alana lantas menoleh sebentar ke arah Shaka. "Mungkin naik taksi."
"Gue anter mau?"
"Nggak perlu Ar, gue bisa pulang sendiri," jawab Alana dengan gelengan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLANA (ON GOING)
Teen Fiction"Untukmu gadis penyuka senja dan tulip, kamu adalah tujuan yang sedang ku usahakan untuk dapat ku miliki selamanya" ini tentang Atlas Aiden Erlangga, laki-laki dengan postur tubuh tinggi dan paras rupawan yang jadi pelengkapnya. Dikenal sebagai pri...