9.RANGKAIAN PROSES DARI JATUH CINTA

5 3 1
                                    

Vote dan spam komen yang banyak Lur❣️

                Selamat membaca❤️

Jangan menyerah sebelum memulai, karena jika menyerah duluan kamu akan dianggap sebagai pecundang yang hanya berani mencintai tanpa berani mengungkapkannya

                                  ***

Di jam kedua ini para murid kelas XII MIPA 1 begitu ricuh dengan kegiatan mereka masing-masing. Seperti beberapa siswa laki-laki yang sedang menikmati jam kosong ini dengan bermain game. Para siswa perempuan yang sibuk bergosip dan ada juga yang hanya duduk diam sembari membaca buku.

"Bangsat!"

"Anjing!"

Berbagai sumpah serapah dikeluarkan oleh beberapa siswa laki-laki yang saat ini sedang fokus bermain game.

"Kenapa lo malah lari bego!" geram Roby pada teman di sebelahnya.

"Gue nggak lari anjing!" balas Kevan sembari menggeplak belakang kepala Roby.

Roby segera menengok dan menatap tajam Kevan yang tadi menggeplaknya. "Sakit dodol," marah Roby dengan mengelus belakang kepalanya.

"Makanya kalau main itu yang bener," sahut Alio menggeleng.

"Bodoh," sosor Kevan lagi pada Roby.

"Bisa nggak sih sekali aja lo nggak ngehina gue," ujar Roby tidak terima.

"Nggak kalau sama lo," balas Kevan sinis.

"Diam," ujar tegas Neo membuat keduanya berhenti berdebat.

"Sama Neo aja baru nurut lo berdua," sindir Alio sembari menatap sinis kedua temannya itu.

Sedangkan dibangku kedua dari depan. Tiga orang gadis begitu fokus pada kegiatan mereka masing-masing.

"Na, Nay," panggil Alana sembari menatap keduanya.

Alana hanya menaikkan satu alisnya sebagai pertanda apa. Berbeda dengan Nayyara yang segera memusatkan perhatiannya pada Laura.

"Kalau gue ngejar Gavio gimana?" tanya Laura dengan mata yang fokus pada beberapa siswa yang sedang bermain basket di Lapangan.

"Emang lo mau ngejar dia?" tanya balik Nayyara.

"Mau," balas Laura dengan kepala mengangguk.

"Mau gue bantu," tawar Nayyara membuat Alana dan Laura segera memusatkan perhatian padanya.

"Emang bisa?"

"Bisa, gue bisa ngomong sama Alden buat bantuin lo sama Gavio biar bisa dekat," balas Nayyara pada Laura.

"Lo punya hubungan sama Alden?" tanya Alana.

"Berhubung gue sama dia tetanggaan dan juga dekat sih, tapi yang nggak dekat banget juga. Jadi gue bisa bantu lo buat dekat sama Gavio lewat Alden," jelas Nayyara.

"Oke gue mau!" seru Laura semangat.

"Oke beres," balas Nayyara dengan memberikan jari jempol pertanda siap pada Laura.

Kenapa nggak minta langsung sama Alana aja, dia kan calon ibu ketua Devoz
Gumam Neo yang mendengar sedikit perbincangan ketiga gadis cantik itu.

Sementara Alana sedari tadi hanya menyimak obrolan keduanya tanpa berniat ikut campur. Lalu saat Alana menengok keluar jendela kelas. Di sana dia melihat Atlas bersama teman-temannya sedang bermain basket.

Ia lantas mengerutkan dahi saat melihat seorang gadis berjalan menuju Atlas dengan air minum ditangannya. Alana terus menatap ke arah Lapangan dengan pikiran yang entah kemana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ATLANA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang