Gelap itulah dunia Reyna sekarang bermain dengan para anggota geng motor yang selalu buat onar membuat Reyna disebut gadis tak baik oleh semua Teman-temannya. Namun dia tidak peduli mereka hanya tahu dari cerita orang lain, yang Reyna butuhkan saat ini adalah kebahagiaan untuk dirinya.
Bagaimana dirinya masuk dalam dunia itu karena mamahnya selalu membandingkan dirinya dengan Prilly sang kakak keduanya Reyna.
Setiap hal yang menurut Reyna baik selalu salah di depan mamahnya. Seperti saat ini dia sedang berhadapan dengan sang ibu yang selalu menjunjung tinggi kehormatannya demi media. Pada dasarnya dia tidak layak disebut seorang ibu bagi anak-anaknya ah ralat mungkin hanya bagi Reyna saja.
"Jadi ini kegiatan kamu setelah pulang sekolah, bergaul sama mereka yang jelas-jelas tidak punya impian dimasa depan!" Ucap Jihan mamah Reyna
Reyna tidak suka Teman-temannya dihina oleh ibunya, cukup dirinya yang dihina oleh mamahnya.
"Mereka semua punya impian, tapi untuk saat ini mereka ingin bersenang-senang sama seperti aku menikmati masa muda tanpa harus ada tekanan" Balas Reyna dingin.
Jihan geram dengan jawaban sang anak, sifat Reyna yang sangat sulit untuk diatur membuat Jihan terus membanding Reyna dan Prilly.
"Impian apa yang ingin mereka wujudkan jika tingkah kalian seperti anak berandal" Jihan meremehkan mereka.
Reyna tersenyum miris Mamahnya ini terlalu serius tidak bisa bersikap biasa saja, setiap kata yang keluar dari Reyna selalu diremehkan oleh Jihan.
"Hani" Panggil Reyna terhadap temannya.
"Impian gue jadi dokter, sebelum bunda meninggal dirumah sakit karena penyakit jantungnya gue udah janji akan jadi dokter buat nyembuhin mereka yang sakit. " Balas Hani yang tahu apa yang dimaksud dengan Reyna setelah memanggil namanya.
"Bima" Panggil Reyna lagi
Bima tersenyum manis kearah Reyna" Pilot gue pengen gantiin posisi papah gue, agar papah gak sibuk kerja dan terus ada di samping mamah terus biar gue aja yang kerja itu impian gue sebelum papah pergi ninggalin gue karena kecelakaan pesawat itu"
Jihan membeku setelah mendengar pengakuan dari temannya Reyna,
"See! Mamah gak tahu apa yang mereka rasakan, mereka emang keliatan nakal tapi mereka rapuh mereka hanya butuh hiburan buat dirinya. Jadi stop menjelek-jelakan Teman-teman aku. " Tegas Reyna.
Jihan tertawa remeh dia sama sekali tidak peduli dengan apa yang mereka cerita dirinya hanya ingin Reyna berubah dan menjadi anak penurut seperti lainnya.
"Mamah gak peduli dengan cerita mereka, yang mamah mau kamu belajar mengurus perusahaan bantu kak Aruna dan Kak Prilly Reyna" Balas Jihan
"Kenapa harus Reyna, masih ada Kak Anin, Kak Arum dan Kak Risma. Oh jangan lupakan Caca mereka juga anak mamahkan? Kenapa mamah tidak menyuruh mereka saja? Kenapa harus Reyna? " Jawab Reyna kesal
"Karena mereka punya impian sendiri Reyna tidak seperti kamu yang selalu melawan mamah setiap mamah tanya apa impian kamu. Jadi mamah pengen kamu jadi penerus selanjutnya. " Tegas Jihan yang mulai kesal dengan Reyna yang sulit diatur.
"Aku juga punya impian aku sendiri, stop mengusik kehidupan Reyna" Ucap Reyna dan pergi ninggalin Jihan
Reyna membunyikan motornya dan pergi dengan kecepatan tinggi meninggalkan Jihan dan anak geng motornya.
"Bim! Kejar Reyna, dia lepas kendali buru Bim" Teriak Hani yang khawatir dengan Reyna.
Bima mulai menyalakan motornya " Yang lain ikut cari Reyna" Teriak Bima sebelum pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
Teen Fiction"Hanya karena gue yang paling tua, bukan berarti kalian bisa seenaknya melimpahkan masalah kalian ke gue. " Aruna Putri "Kenapa kalian selalu menyalahkan aku, mamah lebih peduli sama aku karena aku selalu nurut perkataan dia? bukan kaya kalian yang...