dua belas: sebuah akhir

331 22 5
                                    

"Mama sama Papa cerai," Jeonghan berkata sambil memeluk kedua kakinya, saat itu mereka baru kelas tiga sekolah dasar.

"Mm... terus?" Shua bertanya, ia tengah mengerjakan PRnya yang akan dikumpulkan besok pagi.

"Shua mau ikut Papa atau Mama?"

Shua terdiam, meletakkan pensil yang tadi ia gunakan untuk menulis ke atas meja lipat yang ia gunakan untuk belajar. Mengangkat kepalanya, menatap lurus ke arah Jeonghan, "Shua mau ikut kemanapun Han pergi!"

Jeonghan tersenyum, tahu bahwa sampai kapanpun, ia tidak akan pernah sendirian.

↫ pockyjeruk ↬

TWO SIDES, SAME COIN
dua belas: sebuah akhir

↫ pockyjeruk ↬

"Beneran ga apa-apa?" Shua bertanya khawatir, ia memegangi tas selempangnya sambil menatap ke arah Dokyeom yang tengah berada di belakang setir.

"Sayang... kita sekarang udah di depan gedung kampus kamu, loh? Kamu beneran ga mau masuk aja gitu?" Dokyeom mengelus pipi Shua lembut, menenangkan pria yang kini berstatus sebagai pasangan hidupnya.

Satu tahun sudah berlalu sejak kehadiran anak mereka. Dokyeom dan Shua melangsungkan pernikahan enam bulan setelah Jisoo dan Jihoon lahir. Shua resmi menjadi bagian dari keluarga Lee sekarang dan hari-harinya masih sama, sebagian besar ia habiskan di rumah, sesekali keluar bersama keluarga Dokyeom–yang kini juga menjadi keluarganya–untuk jalan-jalan atau makan di luar.

"Aku..." Shua menggigit bibirnya agak kencang, menarik nafas panjang.

"Tenang aja, kan kelasnya juga kelas karyawan yang cuma Jumat-Sabtu. Aku bakal baik-baik aja sama Jisoo dan Jihoon."

Shua menatap Dokyeom agak lama sebelum akhirnya menghela nafas, "Jangan sampai ngerepotin Mama, ya?"

"Iy–eh? Aku ini perawat juga, sayaaaaang!"

Shua tersenyum, membuka seatbelt-nya, lantas ia tarik tangan Dokyeom untuk mengecup bibirnya lembut, "Jemput aku jam tiga ya, sayang. I love you."

"Eh eh eh, apaan itu, cuma sekali ciumnya? Shuaaaa~?" protes Dokyeom ketika akhirnya Shua turun dari mobil.

"Nanti lagi, jam tiga!"

"Love you more. Semangat, sayang!"

Shua melangkah menaiki satu persatu tangga masuk menuju kampusnya. Beberapa bulan lalu, Ibu Dokyeom menawarkan untuknya menyelesaikan pendidikannya dengan mengambil paket ujian kelulusan SMA, kemudian disambung dengan kuliah. Untungnya, Shua berhasil menyelesaikan itu ditengah kesibukannya merawat kedua bayi kembarnya.

Dan sekarang, ia tidak pernah berpikir sebelumnya bahwa kemewahan ini bisa ia dapatkan.

Lee Joshua, seorang mahasiswa.

↫ pockyjeruk ↬

Matahari bersinar agak hangat di hari Minggu. Jihoon belum bangun dari tidurnya, sementara Jisoo sedang belajar berjalan di rumah kecil yang kini ditinggali olehnya, Dokyeom, dan kedua bayi kecil mereka yang baru saja merayakan ulang tahun pertama satu bulan lalu. Seusai kelulusannya, Dokyeom bekerja di salah satu Rumah Sakit yang berada cukup jauh dari rumah orang tuanya.

Karena itu, ia memilih menyewa sebuah rumah kecil dengan dua kamar. Selain agar bisa memulai perjalanan rumah tangganya dengan hidup mandiri, ia ingin memberi privasi untuk sang kasih, Shua. Meski sebenarnya, Shua tidak ada masalah sama sekali saat tinggal dengan orang tuanya, kebanyakan ia hanya menurut jika ayah atau ibunya memintanya melakukan sesuatu. Pun orang tuanya tidak banyak mengatur kehidupan Shua, sama seperti saat membesarkan Dokyeom dulu.

Two Sides, Same Coin [SEOKSOO AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang