SERI KETIGA DARI BOOK MAYARA DAN ZAYYAN.
GENRE SLICE OF LIFE, ANGST, MUNGKIN ADA BUMBU ACTION NYA DIKIT.
PERINGATAN: CERITA INI MENGANDUNG KONFLIK KELUARGA, TRAUMA, BAHASA YANG KASAR, DAN LAIN SEBAGAINYA. DIHARAPKAN PEMBACA BERUSIA 17 KE ATAS, KARENA CERITA INI SEDIKIT TIDAK RAMAH UNTUK ANAK-ANAK.
DIHARAPKAN PEMBACA BISA BIJAK DALAM MENYARING SEGALA INFORMASI. CERITA INI HANYALAH FIKSI SEMATA.
SELAMAT MEMBACA....
||• BAGIAN 06 •||
..
.
Pukul 20.34 malam.
Raeksa dan Sean sedang menonton televisi. Sesekali mengganti saluran dengan bosan. Berulang kali, Sean melirik pada jam yang tergantung di antara dinding rumah. Membuang napas berat.
"Hhh, Ayah pulang terlambat ya?" Sean bergumam pada diri sendiri, menunjukkan mimik wajah muram. Dia sedang menanti kepulangan Rudi yang tak kunjung datang.
Kemala keluar dari dapur, mengusap kedua telapak tangan dengan kain. Irama langkahnya terdengar, Kemala menghampiri kedua putranya yang tampak jenuh. Dia mengulas senyuman simpul, duduk di tengah mereka. Membelai puncak kepala mereka dengan lembut.
"Kalian sedang menunggu Ayah ya?" tanya Kemala kepada mereka. Sepasang iris mata birunya mengarah secara bergantian. Memberikan seluruh atensi.
Raeksa dan Sean langsung mengangguk membenarkan. Sean bersandar manja kepada Kemala.
"Iya, Mah. Sean bosan, Ayah juga pulangnya lama banget." Dia mengeluh. Menunggu adalah aktivitas yang sangat menyebalkan bagi Sean. Terlebih lagi dengan Rudi yang sama sekali tidak memberikan kabar ataupun kepastian yang jelas.
"Ah, gitu ya? Mungkin Ayah kamu ada lembur dadakan, Sayang. Berhubung sekarang juga sudah malam, Mamah antarkan kalian ke kamar ya. Untuk malam ini, Mamah aja yang menemani kalian tidur."
Sean menggeleng. Menolak tawaran Kemala secara terang-terangan. "Sean mau menunggu Ayah sebentar lagi, Mah. Sebentar lagi Ayah pasti pulang, lagi pula Sean sama sekali belum mengantuk. Buat mengusir rasa bosan, Sean mau ambil mainan aja."
Setelah mengatakan hal demikian, Sean berlari kecil memasuki gudang. Tempat di mana mainannya tersimpan dengan rapi. Sedangkan Kemala dan Raeksa hanya sebatas memperhatikan saja sembari menggelengkan kepala pelan.
Diiringi oleh kekehan ringan, Kemala berkata. "Astaga, lihat Adik kamu, Eksa. Kalau menyangkut soal Ayah, dia pasti yang paling semangat. Terkadang, Mamah sampai nggak habis pikir sama dia."
Raeksa menarik pangkal bibirnya tipis, mengangguk seraya mengiyakan ujaran Kemala. Yang dikatakan oleh Mamahnya sangat benar. Sedari kecil, Sean sudah sangat cocok dengan Rudi. Mereka masing-masing mempunyai selera humor yang sama. Tidak heran jika sekarang, Sean tampak dekat sekali kepada Ayahnya. Bahkan tidak terpisahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malam yang Mengerikan
Romance[ ORIGINAL STORY ] =|| SERI KETIGA ||= °°Antara abu dan jingga°° Rudiandra. Seorang laki-laki muda yang memiliki cerita membosankan. Dia bukanlah manusia penting seperti yang lain. Tidak mempunyai kekuasaan atau kekayaan yang melimpah. Dalam kisah i...