Bab 39 || Menghancurkannya

3 1 0
                                    

"Melihatmu hancur adalah kesenangan tersendiri buat gue."


***

Ray keluar dari mobil Rista disusul oleh sang pemilik mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ray keluar dari mobil Rista disusul oleh sang pemilik mobil. Semalam ia memutuskan untuk menginap di rumah sang sepupu mengingat papa dan mama Rista sedang di rumah omanya sedangkan pembantunya cuti melahirkan membuatnya tentu saja tidak tenang meninggalkan Rista yang notabenenya cewek malah tinggal sendirian di rumah besar.

D 1267 ABN.

Langkah Rista terhenti begitu netranya tanpa sengaja mengeja nomor plan mobil di belakang. Keningnya menukik tajam merasa familier dengan nomor mobil itu ditambah warna mobil tersebut adalah hitam sangat kebetulan sekali dengan mobil yang semalam mengejar Ando dan Tiara.

"Kenapa?" tanya Ray di sebelah Rista yang heran begitu langkah sepupunya itu tiba-tiba berhenti.

"Ray, itu mobil yang semalam ngejar Ando sama Tiara, 'kan?" tunjuknya membuat Ray mengikuti arah telunjuk Rista ke nomor plan mobil. "Nggak salah lagi mobil itu!" putusnya, lalu tidak lama kemudian sosok cewek baru saja keluar dari dalam mobil membuat Rista membulatkan matanya.

"Ica?"

Iya, cewek yang baru saja keluar dari mobil hitam dengan nomor plan D 1267 ABN adalah Ica, sosok yang dikenalnya sangat licik layaknya ular berbisa yang bisa kapan saja mengeluarkan lidah panjangnya untuk memangsa sang mangsa.

"Nggak salah lagi pasti dia!" Rista sangat yakin apalagi mengingat Ica itu tidak menyukainya dan yang lain termasuk Ando dan Tiara.

"Mau ke mana?" Ray mencekal lengan Rista yang mudah ia gapai begitu Rista akan siap melangkah.

Sejenak Rista menoleh menatap Ray. "Mau ngasih pelajaran ke ular itu!" jawabnya berapi-api.

"Jangan asal nuduh dulu."

"Nuduh apaan? Jelas-jelas dia pelakunya! Nomor mobilnya sama dan kita tau betul gimana bencinya Ica ke kita-kita," balas Rista sewot setelahnya bergegas menghampiri Ica membuat Ray dengan terpaksa mengejar sepupunya yang sudah terbakar api amarah.

Ia berdecak. Siap-siap perang dunia ketiga.

"Eh, lo uler!" teriak Rista di tengah lorong membuat Ica yang berjalan sendirian spontan menoleh. "Lo yang udah bikin Ando dan Tiara celaka, 'kan? Ngaku lo!" tuduhnya melangkah mendekati Ica dan baru berhenti begitu jaraknya tersisa tiga langkah.

Sedangkan respons Ica tampak santai sembari bersedekap dada. "Lo emang paling demen nuduh orang, ya? Apalagi manggil nama orang dengan nama hewan. Nggak sopan banget, sih lo."

"Gue nggak akan kayak gini kalau bukan lo yang mulai!" geram Rista merasakan kedua tangannya gatal ingin sekali menggaruk wajah cewek ular di depannya itu. "Maksud lo apa buntuti Ando dan Tiara? Mau balas dendam lo?!"

Sebelah alis Ica terangkat. "Ngapain gue buntuti mereka? Kurang kerjaan banget," ledek Ica terkekeh.

Kedua tangan Rista sudah terkepal di samping tubuh kanan dan kirinya itu melihat respons Ica yang amat sangat itu malah mengelak. "Ngaku aja lo! Semua bukti terarah ke lo kalau semalam lo buntuti Ando dan Tiara bahkan sampai buat mereka berdua jatuh dari motor."

RayGi (Sequel ANGGIE)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang