🌹Sequel ANGGIE🌹
"Aku mencintaimu, hari ini, esok, dan selamanya."
***
Semenjak kepergian Aggi. Ray semakin dingin tak tersentuh bahkan irit bicara. Sudah banyak sekali cewek-cewek di kampusnya yang menembaknya, ia tolak dengan mulut pedasnya itu...
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote+coment 😉
"Karena sabar, aku sakit. Karena setia, aku kecewa. Karena rindu, aku menangis. Karena cinta, aku terluka dan karena sayang, aku bertahan."
~kutipankoko~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Sudah tiga tahun berlalu dan rasa rindu masih membekas. Selama itu Ray masih terbelenggu dalam masa lalu yang tak kunjung selesai.
Sekarang ini Ray sudah melanjutkan pendidikannya di salah satu Universitas Jakarta yang cukup terkenal. Bersama dengan Ando, Aldo, dan Rista. Sedangkan David lebih memilih lanjut Universitas di Amerika.
Mengenai Rissa sekarang gadis itu berada di salah satu rumah sakit jiwa. Iya, setelah berada di jeruji besi selama satu tahun Rissa dikabarkan mengalami gangguan mental sebab meninggalnya Aggi membuat ia menyadari kesalahan yang dilakukannya. Memang benar 'kan? Penyesalan ada di akhir.
Tiga tahun ini tidak ada perubahan sama sekali. Semuanya masih sama. Masih berduka atas meninggalnya Aggi. Terutama dengan Lidia yang kini sering mengobrol sendiri di kamar Aggi. Ia juga dikabarkan mengalami gangguan mental.
"Ray!"
Sebuah teriakkan dari belakang membuat Ray tidak berhenti. Ia berjalan santai menyusuri koridor dengan earphone yang masih setia menemaninya sampai sekarang.
Sedangkan sosok gadis yang memanggil Ray mengomel kesal. Dengan cepat ia berlari mengejar Ray hingga berhenti tepat di hadapannya.
"Ray, kamu nggak dengar teriakkan aku?"
Ray hanya terdiam. Ia tidak ada niatan untuk membalas ucapan gadis yang berada di hadapannya ini. Selama dua tahun lebih Ray selalu saja diganggu oleh gadis itu. Di manapun Ray pergi pasti gadis itu akan mengejarnya.
"Minggir."
"Nggak!"
Memutar bola mata malas, lalu Ray kembali berjalan menyenggol bahu gadis itu yang tidak peduli dengan ringisan kecil.
"Ray! Kapan kamu anggap aku ada?!" teriak Amanda Seyfried. Gadis selama ini yang selalu mengejar Ray demi mendapatkan cintanya.
Singkat sekali pertemuan mereka. Berawal dari masa ospek di mana waktu itu Amanda terlambat datang ke kampus dan akhirnya dihukum bersama Ray yang juga terlambat. Saat itu Amanda jatuh dalam pesona Ray. Semenjak itu Amanda berusaha mencari tahu semuanya. Mulai dari fakultas, jurusan, ruangan alamat rumah, nama, makanan kesukaan, hobi, dan juga ia mencari tahu apakah Ray punya pacar atau tidak.
