Chapter 15-Dinas luar

14 3 2
                                    


Hai wak 🤗

Apa kabar semuanya?

Moga baik-baik aja ya.

Okk

Happy reading Wak.

Pagi-pagi sekali Brian dan Serra sudah sibuk mondar-mandir kesana kemari.Padahal ini masih pukul 03.30 dini hari.Mereka sibuk menyiapkan beberapa baju,camilan,dan beberapa barang lainnya serta berkas-berkas dan perkakas kerja mereka.Mereka akan menuju bandara nanti pukul 08.00 pagi.Mereka akan pergi keluar negri untuk mengurus pekerjaan mereka.

Setelah selesai menyiapkan segalanya,adzan subuh pun dikumandangkan di masjid dan musholla-musholla sekitar daerah tempat tinggal mereka.Tak terasa sudah subuh saja.

Mereka pun membereskan rumah kamar mereka yang berantakan itu sebentar dan segera bersiap-siap untuk melaksanakan sholat subuh di rumah.

Setelah melaksanakan sholat subuh,mereka berolahraga sejenak lalu bersiap kembali untuk pergi ke luar negri mengurus pekerjaan mereka.

"Mas,tolongin adek dong rebus telur ayamnya sama sayurnya,tapi dipisah."pinta Serra sembari mengulek sambal terasi.Brian pun langsung melaksanakan perintah istrinya itu.

Tak berselang lama Serra pun melihat pekerjaan suaminya."ya Allah ora eling Iki bojoku(ya Allah nggak sadar/ingat ini suamiku)."ucap Serra seraya menapuk jidatnya dengan telapak tangan.

Serra menarik napas dalam dan berteriak memanggil nama sang suami."maaaass." Brian yang sedang mengeluarkan koper dari dalam kamar langsung segera berlari menghampiri sang istri.

Sesampainya dihadapan sang istri,Brian terlihat bingung.Pasalnya sang istri terlihat menyilangkan tangannya didepan dada dan menyunggingkan senyuman manis namun dari tatapannya terlihat ada sesuatu yang aneh."Ada apa?"tanya Brian."Sini deh mas."ucapnya dengan senyuman manis.

Brian pun datang mendekat pada Serra."Ada apa?"Tanya Brian lembut dengan rasa bingung."Kenapa telur ayam sama sayurnya enggak dipisah pas direbus?"tanya Serra.Brian masih diam."Adek kan tadi udah bilang buat pisahin pas direbus."Brian tampak masih bingung setelah Serra mengucapkan itu."Kapan adek bilang?mas gak denger."ucapnya heran.Pasalnya Brian tak mendengar kapan Serra mengatakan itu.

Serra menghela nafas panjang menahan emosi."Tadi adek kan tadi udah bilang mas,mas kenapa gak dengerin sih."pisuh Serra.

"Adek tadi udah ngomong keras banget loh.Untung telur ayamnya enggak dipecahin."ucap Serra.

"Emang kalo misalnya mas pecahin telur ayamnya adek mau apa?"tanya Brian.

"Adek pecahin juga telurnya mas."ucap Serra singkat.

"Jangan dong dek.Sing eling dek sing eling."ucap Brian.

"Eling eling.Au ah adek ngambek."ucap Serra sambil mengerucutkan bibirnya.

Brian pun menghela napas dan kembali kekamar untuk mengeluarkan barang-barang mereka.Sementara Serra melanjutkan memasak.

Brian biarkan istrinya sibuk dengan urusan dapurnya sementara Brian sibuk menyiapkan keperluan.Brian gak berani mengganggu istrinya.Gerak dikit udah dikasih semburan yang memekakkan gendang telinganya.Kan bahaya.

Brian telah selesai menata barang-barang dan Serra sudah selesai memasak."Mas,ayo sarapan."panggil serra.Brian pun berjalan mendekati meja makan dan melihat disana sudah ada makanan yang tadi dimasak oleh Serra.

Mereka pun makan bersama.Mereka hanya fokus makan tanpa saling berbicara.Serra yang biasanya cerewet dan menceritakan hal-hal random pun kini diam dengan wajah kesal yang terlihat lucu.Mungkin Serra masih kesal dengan kejadian tadi.Hingga akhirnya Brian buka suara.

Me,You,Us[Changbin x Chaeryeong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang