04. Bantuan
Hari demi hari mereka lalui di kedalaman hutan yang mereka sendiri juga tidak tahu mereka berada di hutan bagian mana.
"Capek, laper, haus!" keluh dari Junghwan, ia bahkan seperti sudah tidak kuat untuk sekedar melangkahkan kaki nya lagi.
"Kita nggak bisa terus-terusan jalan tanpa arah dan tujuan gini Suk, lama-lama kita semua juga bakalan kecapean!" ujar Junkyu, jujur keadaan mereka semua sekarang tidak baik-baik saja, bahkan wajah mereka semua sudah terlihat pucat karena belum makan apapun kecuali buah apel yang mereka makan tempo hari yang lalu.
"Gue juga gatau Jun, kita cuma bisa berusaha terus berjalan sambil berharap ada jalan keluar." balas Hyunsuk yang sama lelahnya.
"Cih, berusaha? Liat bang, kita semua udah 3 hari tersesat di hutan ini, usaha yang kita lakuin semua nya sia-sia, nggak ada hasilnya!" Haruto kesal, sementara Hyunsuk yang mendengar ucapan dari Haruto pun mulai tersulut emosi.
"Heh, bocah tengil! Gue juga gatau kita harus apa, kalo lo punya ide yang lebih baik buat cari jalan keluar, coba mana?!" sentak Hyunsuk sambil menatap Haruto, Haruto yang mendengarnya pun terdiam, jujur saja Haruto pun tidak tahu cara nya agar mereka bisa keluar dari sini.
Di tengah panas nya pertengkaran antara Junkyu, Hyunsuk dan Haruto, Jeongwoo merasakan bahwa di dalam saku celananya bergetar, ia merogoh sesuatu di saku nya, lalu kedua matanya membulat sempurna, handphone? Kenapa dari banyaknya di antara mereka tidak ada yang sadar dengan handphone mereka selama ini, bodohnya!
Ayah is calling....
"Ayah...." Wajah Jeongwoo yang tadi nya lesu kini bibirnya membentuk sebuah senyuman yang cerah, mereka memiliki harapan dan bantuan, tanpa menunggu lama, Jeongwoo mengangkat telepon dari ayahnya itu.
"Ayah!" pekikkan dari Jeongwoo mampu membuat dirinya menjadi pusat perhatian para teman-temannya, melihat Jeongwoo yang memegang handphone miliknya membuat yang lain ikut memeriksa ponsel mereka masing-masing yang selama ini terdapat di saku celana mereka, bodohnya mereka baru sadar dengan benda canggih itu.
"Jeongwoo kamu dimana? Ayah dan ibu khawatir, nak..." Suara seseorang di balik telepon sana.
"Ayah, ayah t-tolongin Jeongwoo sama temen-temen disini Yah, Jeongwoo ada di hutan....tuttt...tuttt..." Jeongwoo tak melanjutkan ucapannya begitu tahu kalau sambungan teleponnya dengan ayahnya terputus.
"Ayah!"
"Ayah, tolong jawab!"
"Ayah, tolongin Jeongwoo!"
Percuma, tidak ada suara lain yang membalasnya, Jeongwoo menggeram marah, kenapa disaat mereka akan mendapatkan bantuan, justru malah gagal.
"Arghh, kenapa terputus!" Jeongwoo mengacak rambutnya frustasi sambil terduduk di atas tanah, sementara yang lain, beberapa dari mereka mendekati Jeongwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURVIVAL GAME || [ON GOING]
Mystery / Thriller❝Harusnya kita nggak main game ini, ini game terlarang!!!❞ - Survival Game ❁۪۪❁۪۪❁۪۪ Permainan Game yang mereka ber 12 berpikir bahwa itu hanyalah game konyol semata, justru malah memakan jiwa mereka satu per satu. Pada awalnya salah satu dari merek...