Aiko Uchiha duduk sendirian di salah satu ayunan taman bermain di sekolahnya, kakinya perlahan mengayun pelan-pelan. Dia menunggu Naruto, yang biasanya datang tepat waktu untuk menjemputnya. Namun, hari ini rasanya berbeda. Matahari hampir tenggelam, dan Naruto belum juga muncul.
Aiko menatap sekeliling, memperhatikan halaman sekolahnya yang sudah sangat sepi karena anak-anak lain sudah dijemput oleh orang tua mereka. Keheningan mulai terasa, dan angin sore berhembus lembut, menyapu rambut raven pendeknya. Di dalam hatinya, meskipun ia tidak mengatakan dengan lantang, ada sedikit rasa takut karena sendirian.
Setelah beberapa menit yang terasa seperti selamanya baginya, akhirnya terdengar suara langkah cepat dari arah gerbang sekolah. Naruto muncul dengan wajah yang sedikit panik namun tetap ceria, seperti biasanya.
"Maafkan aku, Aiko-chan! Aku terlambat!” Naruto melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar, napasnya sedikit terengah-engah. "Ada sedikit urusan mendadak di kantor Hokage hari ini, pasti kau sudah menunggu lama, ya."
Aiko menatap Naruto dan memberikan senyum kecil, meskipun ia tidak sepenuhnya bisa menyembunyikan raut kekecewaannya. "Tidak apa-apa, Paman Naruto," jawabnya pelan.
Naruto mengacak rambut Aiko dengan lembut. “Yosh!, baiklah sebagai permintaan maafku, bagaimana kalau kita pergi makan di tempat favoritku? Aku tahu kau pasti akan menyukainya!”
Mata Aiko sedikit berbinar mendengar tawaran itu. "Ichiraku Ramen?"
Naruto mengangguk dengan semangat. "Tepat sekali! Kau tahu Ichiraku ramen adalah tempat yang selalu membuat perutku bahagia sejak aku masih seumuranmu!"
Di perjalanan menuju Ichiraku, Naruto mulai bercerita tentang masa lalunya. “Dulu, saat aku masih di akademi, aku dan teman-temanku dikenal sebagai Rookie 9,” ceritanya dengan nada bangga. “Kami mungkin terlihat seperti kelompok bocah-bocah biasa, tapi kami semua punya potensi besar. Kau tahu, teman-temanku seperti Sasuke, Sakura, Shikamaru—mereka semua adalah ninja hebat sekarang.”
Aiko mendengarkan dengan seksama, tertarik mendengar kisah-kisah masa lalu Naruto dan teman-temannya. “Ayah juga ada di sana?” tanyanya dengan nada penasaran.
“Ya, Sasuke termasuk yang paling berbakat di antara kami semua,” Naruto menjawab, senyumnya sedikit melunak saat menyebut nama Sasuke. “Meskipun waktu itu dia sedikit… dingin, kalau kau tahu maksudku. Tapi dia sangat hebat, sama seperti sekarang.”
Naruto melanjutkan ceritanya, kali ini tentang kecintaannya pada ramen. "Dan kau tahu? Sejak kecil aku selalu menyukai Ichiraku Ramen. Saat semua orang sibuk dengan urusan mereka masing-masing, aku selalu bisa menghitung ramen sebagai teman setia."
Aiko tertawa kecil mendengar itu, merasa senang dengan cerita-cerita Naruto yang selalu ceria dan penuh semangat. Mereka tiba di Ichiraku Ramen dengan perut yang mulai keroncongan, dan Aiko tak sabar untuk mencicipi makanan yang selalu dipuji-puji oleh Naruto sejak dulu.
•••
Naruto mengangkat tangannya dan tersenyum hangat kepada pemilik kedai ramen, Teuchi, yang selalu menyambutnya dengan ramah setiap kali datang. "Paman Teuchi! Seperti biasa, dua mangkuk ramen miso spesial, ya!"
Teuchi, yang sedang sibuk menyiapkan ramen di belakang konter, menoleh dan tersenyum lebar melihat Naruto. Namun, matanya tiba-tiba tertuju pada gadis kecil yang duduk di samping Naruto. Raut wajahnya berubah sedikit, seperti mengenali sesuatu.
"Hei, Naruto… siapakah gadis kecil ini?" tanya Teuchi sambil mengangkat sebelah alisnya, melihat wajah Aiko yang tampak tidak asing baginya.
![](https://img.wattpad.com/cover/378314903-288-k331871.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mistake
Fanfiction[Fanon/Semi-Canon] "𝐀𝐲𝐚𝐡?" Mendengar panggilan putrinya, ia menoleh, "𝐇𝐧?" "𝐢𝐛𝐮, 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐚𝐩𝐚 𝐚𝐲𝐚𝐡?" Sasuke Uchiha, shinobi legendaris yang dikenal dingin dan pendiam, terhenyak ketika putri semata wayangnya...