Beomgyu berjalan-jalan disekitar taman kota. Hari ini adalah akhir pekan dan dia berencana untuk berkeliling kota guna memenangkan pikiran nya yang belakangan ini terasa suntuk. Tak banyak yang ia lakukan, hanya melihat-lihat sekeliling dan membeli sedikit makanan untuk menemaninya.
Sembari berjalan, ponsel nya tiba-tiba berdering.
"Halo?" Sapa nya lembut.
"Hai beom, aku ingin mengundang mu kerumahku. Apa kau sibuk?" Balas dari seberang dengan antusias.
"Hmm.. kapan itu kalau boleh tau?"
"Sekarang."
"Bai- eh? Tunggu. Siapa ini?" Beomgyu mengecek kembali nama kontak yang menelepon dan ternyata itu Taehyun.
"Ho~ anak ini. Maaf aku tidak mengenali suaramu, haha. Baik aku mau, tapi ada acara apa?"
"Aish banyak tanya. Datang lah, rumah ku terbuka lebar sampai kau datang."
Panggilan ditutup sepihak oleh Taehyun membuat Beomgyu sedikit kesal. Ponsel nya langsung ia kembalikan ke saku dan melanjutkan aktifitasnya mengelilingi kota.
Sore hari tiba, Beomgyu segera datang ke rumah Taehyun untuk mengunjungi nya. Ia tau bahwa anak itu akan terus memaksa nya jika tidak menuruti permintaannya yang selalu tiba-tiba itu. Sesampainya dirumah Taehyun, Beomgyu tidak segera masuk. Melainkan hanya berdiri di depan pintu rumah Taehyun dan mengirimkan pesan bahwa ia sudah sampai. Tidak ada alasan jelas, hanya saja Beomgyu khawatir dia akan dikerjai saat masuk ke rumah Taehyun.
Cukup lama dia menunggu akhirnya pintu terbuka, tanpa ba-bi-bu Beomgyu segera masuk. Rumahnya cukup sepi, seperti nya Taehyun hanya sendirian dirumah. Atau memang orang-orang dirumah itu sedang melakukan kesibukan sendiri.
"Jadi, mengapa kau memanggilku kesini? Eits. Jawab yang benar, aku benci candaan."
Taehyun hanya memutar bola matanya malas. Segera Taehyun menarik tangan Beomgyu menuju ruang tamu. Disana sudah tersedia banyak buku dan kertas berserakan. Beberapa tab dan laptop sudah menanti disana.
"Apa ini? Hei, kau ingin aku mengerjakan tugas mu?" Tanya Beomgyu mencolot.
Taehyun hanya diam dan menarik Beomgyu ke kamar nya.
"Kita disini, bukan disana." Jelas Taehyun malas.
Namun begitu ia masuk ke dalam kamar Taehyun, ia disambut dengan suasana yang hangat dan nyaman ruangan yang sedikit remang, dan sebuah sofa empuk yang menghadap langsung ke televisi.
"Kita akan mengerjakan tugas di sini?" tanya Beomgyu sambil mengangkat alis, mencoba menahan rasa gugupnya.
Taehyun hanya tersenyum tipis, menggeleng pelan. "Tidak, aku ingin kita santai saja. Mari menonton sesuatu."
Beomgyu tersenyum kaku. "Oh, baiklah. Tapi aku kira kau membutuhkan bantuanku untuk tugasmu."
"Sekali-kali, tidak ada salahnya rehat, bukan?" sahut Taehyun sambil mengambil remote dan memulai pemutaran film di layar televisi. Akhirnya Beomgyu hanya diam dan mengikuti permintaan Taehyun. Tapi, dia masih was-was jikalau ada permintaan Taehyun yang aneh seperti biasanya mereka bersama.
Waktu pun berlalu, dan suasana di antara mereka menjadi lebih akrab. Film yang mereka tonton adalah drama lama dengan alur yang lambat dan penuh percakapan. Setiap kali ada adegan yang sedikit canggung, mereka saling melirik dan tertawa kecil bersama. Namun, di antara tawa dan komentar ringan mereka, ada momen-momen sunyi yang terasa jauh lebih dalam di mana hanya ada suara film dan detak jantung yang tak beraturan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEXAHOLIC - [TAEGYU]
Romancesexaholic atau Sex addict merupakan kondisi ketergantungan seseorang untuk melakukan hubungan seksual secara kompulsif. itu lah yang dialami oleh Beom Gyu, si barista manis yang berperawakan lugu dan polos. namun ia mengalami peningkatan nafsu dikar...