Di sebuah desa kecil nan asri yang berdekatan dengan lereng gunung itu, sekelompok mahasiswa KKN telah menghabiskan beberapa hari untuk program pengabdian. Mereka tiba dengan misi khusus untuk membantu masyarakat menjaga pola hidup sehat. Itu adalah tema dari sosialisasi hari pertama yang akan di tambahkan menjadi satu hari lagi keesokannya.
Setelah berinteraksi dengan warga desa selama beberapa waktu belakangan, mereka menyadari bahwa banyak penduduk desa yang kurang paham tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan. Penyakit seperti diare dan infeksi saluran pernapasan masih sering terjadi karena kurangnya pemahaman tentang kebersihan lingkungan dan pola makan.
Menyadari hal ini, Guska bersama rekanannya melakukan sosialisasi pemberdayaan masyarakat tentang pola hidup sehat. Mereka mengadakan pertemuan itu di balai desa dan mengundang seluruh warga yang bersedia hadir, mulai dari anak-anak hingga para orang tua.
Sosialisasi itu juga dihadiri oleh Ibu Sukma selalu pembina kkn desa mekar sari. Acara dimulai dengan penyuluhan mengenai pentingnya mencuci tangan dengan sabun, mengelola sampah, serta menjaga kebersihan sumber air. Selain itu, beberapa anggota yang dipercaya sebagai pembicara juga menekankan pentingnya makan makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta olahraga ringan yang bisa dilakukan di rumah.
Acara ini disambut antusias oleh warga. Para mahasiswa menggunakan alat peraga sederhana dan demonstrasi langsung agar lebih mudah dipahami. Mereka juga membagikan leaflet berisi tips kesehatan, serta menyediakan fasilitas cuci tangan di beberapa titik strategis di desa. Anak-anak pun diajak bermain sambil belajar tentang kebersihan dengan permainan interaktif.
Setelah sosialisasi, diharapkan masyarakat mulai lebih peduli terhadap pola hidup mereka agar berubah menjadi lebih bersih dan sehat. Para mahasiswa itu tentunya merasa bangga karena telah berkontribusi nyata bagi masyarakat desa, dan mereka belajar bahwa perubahan kecil bisa membawa dampak besar jika dilakukan bersama-sama.
Setelah itu, Dosen Pembina KKN, Ibu Sukma, memberikan sambutan penutup. “Terima kasih atas partisipasi bapak dan ibu sekalian. Saya berharap melalui kegiatan ini, kita semua bisa bersama-sama menjaga kesehatan agar desa ini tetap kuat dan sejahtera,” tuturnya dengan hangat. Wanita paruh baya itu sebelum berpamitan memberi sepatah dua patah wejangan terhadap anak didik kkn nya. Berpesan agar selalu bersikap sopan di mana pun mereka berada dan menjaga nama baik kampus.
Sosialisasi hari pertama berakhir tanpa ada masalah. Ketika melihat langit, itu sudah berwarna jingga kemerahan. Rain yang melihat itu dari jendela posko.
Tetapi, setelah matahari tertidur, langit malam menjadi lebih gelap dari biasanya. Terlihat mendung dengan gumpalan awan hitam yang menyebar, lalu beberapa menit kemudian hujan turun mengguyur desa.
Bahkan, hujan mengguyur sampai esok harinya sehingga kegiatan sosialisasi hari kedua mereka terpaksa di undur untuk menunggu cuaca membaik. Kendati pun diadakan di balai desa. Mereka sangsi akan para warga yang datang. Oleh karena itu mereka memilih menunggu sampai hujan reda dengan mengganti hari.
Hingga sekitar pukul sembilan pagi. Rain keluar dari kamarnya dengan sweater yang ia kenakan. Seraya mengusap lengannya yang dingin ia melangkah ke arah dapur. Di ruang depan dan tengah terdapat rekanan yang lain. Mungkin ada yang masih tidur, membaca buku, ada yang sibuk dengan ponsel maupun laptop.
Beberapa yang lain seperti Zhevanya dan Merynda duduk berdua di ruang teras sambil menunggu hujan, Zhevanya memandangi laptopnya dan mulai memutar drama Korea. Rain melihat itu semua dari ingatannya tanpa perlu melihat langsung.
"Ya ampun, Mer, lihat deh! Oppa-nya gans banget, kan?" Zhevanya berseru penuh semangat, matanya tak lepas dari layar.
Merynda hanya tersenyum tipis, duduk tenang di samping Zhevanya. "Iya, bagus," jawabnya singkat, lebih fokus mendengar suara hujan daripada drama di depan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kronik Dewi Hujan (On Going)
FantasyContains of Comedy+Romance+Fantasy. Bagaimana jikalau kamu sang dewi hujan yang kerap kali menurunkan hujan untuk penduduk bumi mendadak ditugaskan menjadi seorang mahasiswi di salah satu kampus agar mengikuti serangkaian kegiatan empat puluh hari...