04. Tumbang lagi?

307 35 8
                                    

Mowrningggg
Bangun tidur jangan lupa minum air putih dulu owkayy?

Happy reading><

_______________________________________

Pagi itu di keluarga Ananta sedang bersiap-siap untuk sarapan bersama. Semuanya sudah berkumpul di meja makan, duduk pada tempatnya masing-masing, kecuali Ananta. Iya, orang yang paling muda dalam keluarga itu belum menunjukkan keberadaannya, padahal jam sekolah sudah mepet. Mama yang memang sejak tadi menunggu pun berdecak malas. Ia menoleh, menatap ke arah kamar putranya yang masih tertutup rapat sejak semalam.

"Mas, coba deh, kamu lihat Nanta udah bangun apa belum."

Raga yang sedang minum air putih jadi spontan berdiri. Ia menatap satu titik yang sama seperti Mama. Begitu pun dengan Papa. Lalu tanpa banyak tanya Raga beranjak. Ia berjalan menuju kamar Ananta, mengetuknya pelan untuk selanjutnya masuk tanpa menunggu balasan.

Kening Raga berkerut ketika melihat kamar itu sudah rapi. Namun, anehnya, ke mana Ananta pergi?

"Ta?" Raga memanggil lirih sambil celingukan. "Ananta?" Masih belum juga ada balasan.

"Mama udah nunggu buat sarapan tuh, Ta."

Lagi, panggilan Raga tak mendapat balasan. Hingga saat pandangannya jatuh pada pintu kamar mandi, tenggorokan Raga langsung terasa tercekat. Tiba-tiba saja jantungnya berdebar cepat. Ragu-ragu ia mendekat ke pintu itu.

"Nanta?"

"Lo di dalam kan?"

Beruntungnya, setelah itu, suara kran yang semula menyala berangsur mati. Raga menarik napas lega. Ia menyingkir sedikit ketika handle pintu bergerak, memunculkan sosok Ananta dari dalam dengan muka yang segar.

Senyum Raga lantas mengembang disusul dengan tangan yang terangkat, berinisiatif untuk mengecek suhu tubuh adiknya. Panasnya hilang.

"Udah ngerasa mendingan?"

Ananta mengangguk. "Jauh lebih baik dari kemarin."

"Ya udah, buru ke meja makan ya? Mama sama papa nungguin."

"Hm."

Usai mengacak gemas rambut Ananta yang sedikit basah dan turun menutupi dahi, Raga berjalan keluar. Meninggalkan Ananta sendirian, tanpa tau apa yang sebenarnya saat itu sedang Ananta sembunyikan.

***

Kelas 11 tempat di mana Ananta dan ketiga temannya belajar sejak tadi ribut tak terkendali sebab guru pengajar sedang tidak masuk. Kelas mereka jamkos, tanpa tugas. Jadilah ruangan itu super berisik. Ada yang karokean di pojok, ada yang menghibah dengan suara kencang, khususnya anak cewek, ada juga yang teriak-teriak karena kalah dalam permainan online.

Akan tetapi dari banyaknya murid yang sibuk dengan urusannya masing-masing, di barisan bangku paling kanan, di bawah jendela, ada Ananta yang tertidur pulas, seolah tak terganggu sedikit pun oleh berisiknya dunia. Dengkuran halus Ananta terdengar sampai membuat Alvero, teman sebangkunya geleng-geleng kepala.

"Lo kemarin nongkrong sama Nanta sampai jam berapa sih, Gen?" tanya Alvero kepada Gentala yang sejak tadi sibuk ngegame.

"Jam 11, kenapa?"

"Lihat temen lo, awet banget tidurnya."

Gentala terkekeh, melirik Ananta sekilas. "Biarin aja, kayak capek banget tuh mukanya. Pasti kemarin sampai rumah begadang lagi dia."

What is Life?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang