"Kenapa anak buah kalian bodoh semua sih? Masa mengikuti wanita saja tidak bisa?" Protes Taekyon yang kini tengah mengumpulkan para pimpinan pasukannya.
Semuanya hening, tak ada yang berani menjawab pertanyaan dari Taekyon.
"Apa tidak ada yang punya mulut?"
Wajah Taekyon nampak begitu penuh dengan amarah. Kekecewaannya sudah membukit, selalu gagal karena seseorang yang belum ia ketahui identitasnya.
"Kejadian di China kau gagal, bahkan di Korea yang notabenenya adalah negaramu sendiri pun gagal. Lucunya ini semua karena pria yang sama. Untuk apa aku menggaji kalian, hah?!"
Ruang kerja milik Taekyon begitu hening. Tak ada suara sedikitpun. 10 pria yang berjejer di hadapannya pun menundukkan kepalanya.
"Berlutut semua!"
Kesepuluh pria berjas itu pun menuruti perintah dari Taekyon. Sang CEO lantas berdiri dari sofanya dan tiba-tiba menendang bahu kanan para pimpinan pasukan itu. 4 diantaranya terjatuh karena tendangan dari Taekyon.
"Hei kau yang bertubuh paling besar, berapa pasukan yang kau pimpin?"
"Li-lima puluh tuan."
"Selanjutnya kau, kepala botak, berapa pasukan yang kau pimpin?"
"Tiga puluh orang tuan, mereka semua pasukan elit yang.."
"Diam kau bodoh! Aku tidak bertanya apapun soal spesifikasi pasukanmu! Kau yang berambut kribo, berapa pasukanmu?"
"Du-dua puluh lima orang, tuan."
"Oh rupanya kau pemimpin tim IT kita. Baiklah. Kau yang terakhir, berapa pasukan yang kau pimpin?"
"Seratus orang, tuan."
"Seratus? Dan kau jatuh dengan tendanganku yang tidak ada apa-apanya ini? Apa kau tidak salah memimpin 100 orang?"
Tidak ada jawaban apapun dari pimpinan pasukan terakhir.
"Kalian semua, kecuali ketua tim IT, bawa diri kalian ke ruang bawah tanah bersama pasukan kalian."
"Tu-tuan, mohon ampuni kami. Kami akan berusaha lebih baik lagi." Ujar pimpinan pasukan dengan tubuh paling besar.
"Ah, kau masih berani menawarku? Hey kalian 6 orang yang masih berlutut dengan tegap, ku beri waktu kalian selama 15 menit untuk menghabisi pria ini. Jika dalam 15 menit tidak ada yang bisa menghabisi pria ini, kalian yang akan berurusan dengan peliharaanku."
Mendengar ancaman itu, keenam pria yang masih berdiri tegap langsung melakukan perintah Taekyon. Seringai di wajahnya menandakan betapa puasnya ia bisa menghukum orang yang membangkang padanya.
*****
Kring..kring..kring..
Suara ponsel milik Shawn membuat pria yang tengah fokus menyelidiki gudang tersembunyi milik Taekyon terpaksa berhenti melakukan aktivitasnya. Kontak bertuliskan 'Detektif Ahn' muncul di layar ponsel milik pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Close Call
FanfictionSang Serigala dan Ratu Es bersatu karena sama-sama memiliki masa lalu tragis. Menahan rasa penasaran menahun, akhirnya Johanna menemukan pria yang ia idamkan. Bukan tanpa rintangan, hidup keduanya dipenuhi kejadian tak terduga. Apakah mereka bisa be...