"Apaaa?"
"Yaish! Tak perlu berteriak seperti itu!"
"Shawn, kau benar-benar gila! Astaga, bisakah kau fokus dulu dengan kasus Taekyon?"
"Aku tidak pernah mengalihkan fokusku, Seul!"
"Haaah! Bercanda kau! Johanna adalah pengalih fokusmu!"
"Hey, jangan salahkan dia! Aku benar-benar tidak kehilangan fokus, dan aku serius soal Johanna. Jika kau tak mendukungku, silahkan."
Tidak ada tanggapan lebih lanjut dari Seulgi. Sebenarnya Seulgi begitu pesimis dengan keamanan sahabatnya itu jika harus menjalin hubungan dengan Johanna. Banyak hal yang harus dikorbankan, bagaimanapun Johanna adalah warga biasa yang bisa diakses informasinya kapan pun oleh Taekyon. Ketakutan utama Seulgi hanyalah masalah informasi tentang Shawn.
"Seul, kenapa kau diam?"
"Aku sedang berpikir."
"Berpikir soal apa?"
"Melindungimu yang justru memilih melindungi sosok wanita yang sangat dekat dengan musuhmu."
"Seul, Johanna ada di pihak kita!"
"Iya aku tau itu, tapi celah untuk membuat Johanna sebagai alat bagi Taekyon untuk mengusikmu semakin terbuka lebar. Aku sudah mengingatkanmu beberapa hari lalu, kan?"
"Apapun risikonya akan aku tanggung, aku benar-benar ingin bersama Johanna."
"Terserah padamu saja. Aku kembali ke kantor dulu."
"Seul, tunggu."
Seulgi pun menghentikan langkahnya.
"Apa belakangan kau dan Johanna ada kasus baru?"
"Ya, kau benar."
"Boleh aku tau apa kasus yang kau tangani?"
"Datang saja lusa ke pengadilan, aku tidak bisa memberitahumu sekarang."
"Ah baiklah. Kalau soal pembunuhan kerabat Menteri Pertahanan apakah sudah kau selesaikan?"
"Sudah, kasusnya sudah ditutup, kau tak perlu mencari informasi apapun lagi."
"Jadi aku menganggur?"
"Taekyon!!"
"Iyaa, maksudku selain soal Taekyon, aku tidak ada kasus lagi, kan?"
"Tidak. Hm, mungkin kau bisa beristirahat dengan tenang hari ini dan esok. Gunakan waktu ini sebaik mungkin. Jangan berbuat yang tidak-tidak."
"Ah, itu mudah. Lagi pula lusa juga hanya perlu hadir ke sidangmu, kan?"
"Haaaa, iya. Tapi kau harus menyiapkan mentalmu!"
"Hm? Memangnya ada apa?"
"Ah sudahlah, aku sudah terlambat. Aku pergi dulu."
Seulgi meninggalkan Shawn dengan perasaan sangat khawatir. Sebenarnya ia senang sahabatnya bisa move on dengan sosok baru, meski ia yakin Shawn jatuh hati karena wajah Johanna yang memiliki kemiripan dengan wajah Jiwon.
Di sepanjang perjalanannya ke kantor, Seulgi tidak berhenti menghembuskan nafasnya dengan kasar. Dirinya pun sering melamun, hingga akhirnya membawa pada satu kecelakaan kecil yang tidak terhindarkan olehnya.
"Arghhh, sial. Kenapa harus menabrak mobil patroli polisi sih!" Seulgi pun segera mengambil nametagnya dan ia kenakan di saku jasnya.
Dengan segera Seulgi turun dari mobil, diikuti oleh seorang polisi yang juga melakukan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Close Call
FanfictionSang Serigala dan Ratu Es bersatu karena sama-sama memiliki masa lalu tragis. Menahan rasa penasaran menahun, akhirnya Johanna menemukan pria yang ia idamkan. Bukan tanpa rintangan, hidup keduanya dipenuhi kejadian tak terduga. Apakah mereka bisa be...